QS. Al-An’am Ayat 63

قُلۡ مَنۡ يُّنَجِّيۡكُمۡ مِّنۡ ظُلُمٰتِ الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ تَدۡعُوۡنَهٗ تَضَرُّعًا وَّخُفۡيَةً ۚ لَٮِٕنۡ اَنۡجٰٮنَا مِنۡ هٰذِهٖ لَـنَكُوۡنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيۡنَ‏
Qul mai yunajjiikum min zulumaatil barri walbahri tad'uunahuu tadarru'anw wa khufyatann la'in anjaanaa min haazihii lanakuunana minash shaakiriin
Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, ketika kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah hati dan dengan suara yang lembut?" (Dengan mengatakan), "Sekiranya Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur."
Juz ke-7
Tafsir
Keluasan ilmu Allah telah dijelaskan, kekuasaan Allah yang mutlak telah dipaparkan, kini dijelaskan tentang salah satu sifat negatif manusia yaitu merasa membutuhkan Allah pada saat terdesak. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari kegelapan-kegelapan, yaitu aneka bencana, di darat dan di laut, yang mana saat kejadian itu kamu berdoa secara tulus kepada-Nya dengan rendah hati yaitu menunjukkan dirimu sebagai orang yang amat membutuhkan pertolongan dan dengan suara yang lembut sehingga menimbulkan rasa iba bagi yang mendengarnya, dengan mengatakan secara sungguhsungguh yang dikuatkan dengan janji, 'Sekiranya Dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang benar-benar mantap bersyukur'?" Itulah tabiat manusia khususnya yang durhaka. Pada saat tertimpa kesulitan yang mengancam keselamatan jiwanya, janji taat kepada Allah pun diucapkan. Namun pada saat situasi kembali normal, maka kedurhakaan pun berulang.
Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar mengatakan kepada orang-orang musyrik bahwa siapakah yang dapat menyelamatkan dan melepaskan mereka dari kegelapan daratan bila mereka tersesat, siapa yang sanggup melepaskan mereka dari kesengsaraan dan penderitaan hidup, siapa yang sanggup melepaskan mereka dari kegelapan lautan bila mereka berlayar di tengahnya, lalu datanglah angin topan disertai ombak yang besar, sehingga mereka tidak mengetahui arah dan tujuan lagi? Yang dapat menyelamatkan manusia dari segala kegelapan dan kesengsaraan itu hanyalah Allah, tidak ada yang lain.

Tabiat manusia adalah bahwa jika mereka dalam keadaan kesulitan dan dalam mara bahaya, mereka ingat kepada Allah, mereka menyerahkan diri, tunduk dan patuh kepada-Nya disertai dengan doa dan memohon pertolongan kepada-Nya. Bahkan dalam keadaan demikian mereka berjanji akan tetap berserah diri kepada Allah dan mensyukuri nikmat-Nya jika kesulitan dan mara bahaya itu dihindarkan dari mereka. Tetapi setelah kesulitan dan mara bahaya itu terhindar, mereka lupa akan janji yang telah mereka ikrarkan bahkan mereka menjadi orang-orang yang zalim dan mempersekutukan Allah.

Keadaan mereka itu dilukiskan dalam firman Allah swt:

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (dan berlayar) di lautan. Sehingga ketika kamu berada di dalam kapal, dan meluncurlah (kapal) itu membawa mereka (orang-orang yang ada di dalamnya) dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya; tiba-tiba datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, dan mereka mengira telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah semata. (Seraya berkata), "Sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur." Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar¦ (Yunus/10: 22-23)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-An’am
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.
7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.

Ilmuwan yang Lahir di...
Ilmuwan yang Lahir di Masa Daulah Mamalik: Dari Ibnu Khaldun sampai Ibnu Taimiyah

Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.

Ini Mengapa Surat Al-Maun...
Ini Mengapa Surat Al-Ma'un Melegenda di Kalangan Muhammadiyah

Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.