QS. Al-An’am Ayat 65
Peringatan itu ialah bahwa Allah berkuasa mendatangkan azab yang tidak diketahui oleh manusia hakikatnya, mungkin dari atas atau dari bawah, mungkin dari kanan atau dari kiri, mungkin berupa angin topan atau letusan gunung berapi yang dahsyat, atau mengacaubalaukan manusia, sehingga mereka menjadi bergolong-golongan dan berpuak-puak yang selalu bersengketa atau mereka saling membunuh sesama mereka sehingga sebagian mereka merasakan keganasan sebagian yang lain. Karena itu hendaklah orang-orang kafir itu ingat bahwa sekalipun pada suatu waktu mereka telah diselamatkan Allah dari penderitaan dan kesengsaraan, tetapi bila mereka ingkar kembali, Allah Kuasa mendatangkan malapetaka yang lebih hebat dari itu.
Menurut Ibnu 'Abbas yang dimaksud dengan "azab dari atasmu" ialah pembesar-pembesar kamu, dan yang dimaksud dengan "azab dari bawah kakimu" ialah yang datang dari budak-budak dan rakyat jelata.
"Azab" yang dimaksud oleh ayat ini ialah segala macam malapetaka yang menimpa manusia, seperti peperangan, penganiayaan, penindasan, banjir, letusan gunung, musim kemarau dan sebagainya.
Allah memerintahkan agar Nabi dan kaum Muslimin memperhatikan bagaimana Allah menjelaskan dan mendatangkan tanda-tanda kekuasaan-Nya silih berganti, dengan berbagai rupa dan cara agar dengan cara yang demikian itu mudah dipahami dan diyakini, mudah diketahui mana yang benar dan mana yang batil.
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.
Pada saat Daulah Mamalik berkuasa di Mesir, Sultan Baybars menjadikan kota Mesir sebagai arena kegiatan para ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, sehingga berkembangkanlah ilmu pengetahuan di Mesir.
Dalam surat ke-107, termaktub dalam Al-Quran, Allah mengkritik orang-orang yang rajin melakukan ibadah salat lima waktu, namun tidak peduli terhadap perbaikan nasib mereka yang terpinggir, terasing, menderita dan tertindas.
Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya mengatakan: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi.