قَالَ لَنۡ اُرۡسِلَهٗ مَعَكُمۡ حَتّٰى تُؤۡتُوۡنِ مَوۡثِقًا مِّنَ اللّٰهِ لَــتَاۡتُنَّنِىۡ بِهٖۤ اِلَّاۤ اَنۡ يُّحَاطَ بِكُمۡۚ فَلَمَّاۤ اٰتَوۡهُ مَوۡثِقَهُمۡ قَالَ اللّٰهُ عَلٰى مَا نَقُوۡلُ وَكِيۡلٌ
Qoola lan ursilahuu ma'akum hattaa tu'tuuni mawsiqam minal laahis lataa tunnanii bihiii illaaa nay yuhaata bikum falammaaa aatawhu mawsiqahum qoolal laahu 'alaa maa naquulu Wakiil
Dia (Yakub) berkata, "Aku tidak akan melepaskannya (pergi) bersama kamu, sebelum kamu bersumpah kepadaku atas (nama) Allah, bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung (musuh)." Setelah mereka mengucapkan sumpah, dia (Yakub) berkata, "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan."
Juz ke-13
Tafsir
Mendengar berbagai alasan dari anak-anaknya untuk mengajak serta Bunyamin, Dia (Nabi Yakub) kemudian berkata, "Aku tidak akan melepaskannya pergi bersama kamu ke Mesir sebelum kamu semua bersumpah kepadaku atas nama Allah bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali dari sana, kecuali jika kamu mendapat hambatan atau musibah di tengah jalan, seperti dikepung musuh sehingga kamu tidak mampu mengembalikannya kepadaku." Setelah mereka mengucapkan sumpah akan memenuhi permintaannya, dia (Nabi Yakub) berkata, "Allah adalah menjadi saksi terhadap apa yang kita ucapkan."
Mendengar ucapan anak-anaknya itu, Yakub sadar bahwa budi baik penguasa Mesir itu harus dibalas dengan budi baik pula. Tidak ada cara untuk membalasnya kecuali dengan menepati janji anak-anaknya yang akan membawa Bunyamin karena dia dan anak-anaknya tidak mempunyai apa-apa lagi untuk dipersembahkan apalagi penguasa Mesir itu telah menolak menerima barang tukaran dan mengembalikan semuanya. Dengan perasaan yang berat, Yakub berkata kepada anak-anaknya bahwa kalau mereka harus membawa Bunyamin ke Mesir, maka ia tidak akan mengizinkan kecuali dengan janji yang dikuatkan dengan sumpah bahwa mereka benar-benar akan menjaga keselamatan Bunyamin dan membawanya kembali pulang. Mereka juga diminta untuk bersedia mengorbankan jiwa raga bila terjadi hal-hal yang membahayakan atau mengancam jiwanya. Anak-anak Yakub bersedia bersumpah untuk memenuhi syarat yang dikemukakan ayah mereka. Lalu mereka bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa mereka akan menjaga keselamatan Bunyamin, membelanya mati-matian bila terancam bahaya, dan akan membawanya pulang kembali. Setelah mendengar sumpah anak-anaknya itu, barulah hati Yakub merasa lega dan dia berkata, "Allah menjadi saksi atas semua ucapan dan janjimu itu. Dialah Yang Mengawasi segala perbuatan dan tindak-tandukmu dan kepada-Nyalah aku serahkan keselamatan anakku."
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Yusuf
Surat Yusuf ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Surat ini dinamakan surat Yusuf adalah karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf a.s. Riwayat tersebut salah satu di antara cerita-cerita ghaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai mukjizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan surat ini tidak mengetahuinya. Menurut riwayat Al Baihaqi dalam kitab Ad Dalail bahwa segolongan orang Yahudi masuk agama Islam sesudah mereka mendengar cerita Yusuf a.s. ini, karena sesuai dengan cerita-cerita yang mereka ketahui. Dari cerita Yusuf a.s. ini, Nabi Muhammad s.a.w. mengambil pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap beliau dalam menjalankan tugasnya.