QS. Al-An’am Ayat 67

لِّـكُلِّ نَبَاٍ مُّسۡتَقَرٌّ‌ وَّسَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَ
Likulli naba im mustaqar runw wa sawfa ta'lamuun
Setiap berita (yang dibawa oleh rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.
Juz ke-7
Tafsir
Walau penjelasan sudah sedemikian gamblang, boleh jadi masih ada yang tetap mengejek dan mencela apa yang disampaikan Nabi Muhammad tersebut, maka ayat ini secara singkat dan lugas menyatakan bahwa setiap berita yang benar dan dibawa oleh rasul ada tempat dan waktu terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui, kapan dan di mana terjadinya apa yang telah diberitakan itu.
Pada ayat ini Allah menegaskan lagi bahwa semua berita yang ada dalam Al-Qur'an itu ada waktu terjadinya, pada waktu itu akan diketahui apakah berita itu benar atau dusta, dan waktu itu diketahui betul atau tidaknya, serta diketahui pula hikmah kejadian berita itu.

Berita-berita penting itu ada yang berupa janji dan ada yang berupa ancaman, janji Allah bagi orang yang mengikuti seruan Rasul, pahala yang baik bagi orang-orang yang beramal saleh dan azab yang besar bagi orang-orang yang mengingkari Rasul, semuanya itu akan diperlihatkan Allah.

Allah swt berfirman:

Katakanlah, "Bagaimana pendapatmu jika (Al-Qur'an) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh" (dari kebenaran)?" Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fussilat/41: 52-53)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-An’am
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.