QS. Ghafir Ayat 69

اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ يُجَادِلُوۡنَ فِىۡۤ اٰيٰتِ اللّٰهِؕ اَنّٰى يُصۡرَفُوۡنَ
Alam tara ilal laziina yujaadiluuna fiii Aayaatil laahi annaa yusrafuun
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang (selalu) membantah ayat-ayat Allah? Bagaimana mereka dapat dipalingkan?
Juz ke-24
Tafsir
Setelah disimpulkan pada ayat-ayat yang lalu bahwa Allah-lah pe-nguasa alam semesta ini, dan yang berkuasa menghidupkan dan mematikan, maka ayat-ayat berikut kembali menghadapkan perhatian terhadap orang-orang yang mendebat kebenaran wahyu terutama tentang akibat yang akan mereka terima karena perbuatan tersebut. "Apakah kamu, wahai Nabi Muhammad, tidak memperhatikan tentang orang-orang yang selalu membantah dengan batil terhadap semua bukti kebenaran ayat-ayat Allah? Bagaimana jalan pikiran mereka sehingga mereka dapat dipalingkan dari bukti-bukti kebenaran yang sangat jelas dari wahyu itu?”
Allah menyatakan kepada Nabi Muhammad, apakah ia tidak memerhatikan orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah yang menerangkan dan membuktikan keesaan-Nya dan adanya hari kebangkitan. Orang-orang kafir itu membantah tanpa mengemukakan dalil-dalil yang kuat atau yang dapat diterima akal dan pikiran yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa kekafiran dan keingkaran mereka itu tidak beralasan sedikit pun. Jika ada alasan yang mereka kemukakan, maka alasan itu semata-mata hanya karena ingin mengelakkan diri dari seruan Muhammad.

Sikap mereka yang demikian itu adalah sikap yang aneh dan tidak benar. Jika mereka ingin mencari kebenaran dan ingin mengikuti kepercayaan yang benar, amat banyak dalil-dalil yang dapat mereka pelajari dan perhatikan untuk mencapai keinginan mereka itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ghafir
Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman), berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia) karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.