QS. Ghafir Ayat 72

فِى الۡحَمِيۡمِ ثُمَّ فِى النَّارِ يُسۡجَرُوۡنَ‌
Fil hamiimi summa fin Naari Yasjaruun
ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,
Juz ke-24
Tafsir
Mereka diseret dengan sangat kuat ke dalam air yang sangat panas dan mendidih, kemudian mereka dibakar di dalam api neraka.
Akibat keingkaran mereka, orang-orang kafir akan merasakan siksa di akhirat, ketika belenggu dan rantai-rantai dikalungkan ke leher mereka, kemudian mereka ditarik dengan paksa dan dibakar di dalam neraka.

Ayat ini sama isinya dan maksudnya dengan firman Allah:

Kemudian pasti tempat kembali mereka ke neraka Jahim. (ash-shaffat/37: 68)

Dan firman Allah

Peganglah dia kemudian seretlah dia sampai ke tengah-tengah neraka, kemudian tuangkanlah di atas kepalanya azab (dari) air yang sangat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia. Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan. (ad-Dukhan/44: 47-50)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ghafir
Surat Al Mu'min terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zumar. Dinamai Al Mu'min (Orang yang beriman), berhubung dengan perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Pada ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya, setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Hati kecil orang ini mencela Fir'aun dan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Nabi Musa a.s., sekalipun telah dikemukakan keterangan dan mukjizat yang diminta mereka.Dinamakan pula Ghafir (yang mengampuni), karena ada hubungannya dengan kalimat Ghafir yang terdapat pada ayat 3 surat ini. Ayat ini mengingatkan bahwa Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat adalah sebagian dari sifat-sifat Allah, karena itu hamba-hamba Allah tidak usah khawatir terhadap perbuatan-perbuatan dosa yang telah terlanjur mereka lakukan, semuanya itu akan diampuni Allah asal benar-benar memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya dan berjanji tidak akan mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa itu lagi. Dan surat ini dinamai Dzit Thaul (Yang Mempunyai Kurnia) karena perkataan tersebut terdapat pada ayat 3.