QS. Maryam Ayat 74

وَكَمۡ اَهۡلَكۡنَا قَبۡلَهُمۡ مِّنۡ قَرۡنٍ هُمۡ اَحۡسَنُ اَثَاثًا وَّرِءۡيًا‏
Wa kam ahlaknaa qablahum min qarnin hum ahsanu asaasanw wa ri'yaa
Dan berapa banyak umat (yang ingkar) yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal mereka lebih bagus perkakas rumah tangganya dan (lebih sedap) dipandang mata.
Juz ke-16
Tafsir
Anggapan orang kafir bahwa mereka lebih baik dan disayang Tuhan adalah keliru. Kemuliaan dan kemakmuran mereka tidak membuktikan rida Allah. Dan berapa banyak umat yang hidup sejahtera, tetapi karena ingkar maka mereka termasuk kaum yang telah Kami binasakan seperti orang-orang sebelum mereka, padahal mereka lebih bagus dan indah perkakas rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata penampilan dan keadaannya.
Allah menolak cemoohan orang-orang kafir itu dengan menjelaskan bahwa Dia di masa yang lalu telah banyak membinasakan beberapa kaum karena kedurhakaan mereka, seperti kaum 'Ad dan samud padahal mereka itu lebih kaya dan lebih mewah dari kaum kafir Mekah dan negeri mereka pun adalah negeri yang subur, dan mempunyai panorama yang indah. Jadi kekayaan, kemewahan panduduk dan keindahan suatu negeri bukanlah acuan untuk menilai suatu kaum bahwa ia adalah di pihak yang benar dan menjadi kesayangan Allah. Yang menjadi ukuran ialah keimanan kepada Allah serta ketaatan dan kepatuhan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Kalau benar kekayaan dan kemewahan itu yang menjadi ukuran, tentulah mereka tidak dibinasakan Allah. Sebenarnya ayat ini adalah suatu ancaman dari Allah terhadap kaum musyrik Mekah, kalau mereka tidak juga sadar dan insaf dan tetap membangkang tidak mustahil mereka akan dihancurkan pula seperti umat-umat terdahulu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Maryam
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke negeri Habsyi. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud, Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria a.s. oleh Allah s.w.t., agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi tidak mungkin akan terjadi.
Bacaan Selawat Asyghil:...
Bacaan Selawat Asyghil: Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.

Bacaan Doa Agar Tidak...
Bacaan Doa Agar Tidak Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.

7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.