QS. Al-Isra Ayat 75

اِذًا لَّاَذَقۡنٰكَ ضِعۡفَ الۡحَيٰوةِ وَضِعۡفَ الۡمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَـكَ عَلَيۡنَا نَصِيۡرًا‏
Izal la azaqnaaka di'falhayaati wa di'fal mamaati summa laa tajidu laka 'alainaa nasiiraa
Jika demikian, tentu akan Kami rasakan kepadamu (siksaan) dua kali lipat di dunia ini dan dua kali lipat setelah mati, dan engkau (Muhammad) tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami.
Juz ke-15
Tafsir
Jika demikian, yakni jika engkau menuruti kehendak dan keinginannya, tentu akan Kami rasakan kepadamu siksaan dua kali lipat di dunia ini dan dua kali lipat setelah mati, dibandingkan dengan siksaan yang kami timpakan kepada selain engkau, dan engkau wahai Nabi Muhammad tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami. Tetapi Kami telah kuatkan hatimu sehingga engkau tidak tergoda oleh tipu daya orang-orang kafir itu dan tidak condong sedikit pun untuk menuruti keinginannya.
Allah swt mengingatkan Rasul-Nya bahwa jika ia sempat ter-pengaruh oleh tekanan orang-orang kafir itu, Allah akan menimpakan siksaan berlipat ganda kepadanya, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian, kadar hukuman terhadap Rasulullah dua kali lipat dari hukuman terhadap orang lain, begitu juga bagi para istri Nabi. Dalam hal ini, Allah swt berfirman:

Wahai istri-istri Nabi! Barang siapa di antara kamu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya azabnya akan dilipatgandakan dua kali lipat kepadanya. Dan yang demikian itu, mudah bagi Allah. (al-Ahzab/33: 30)

Istri-istri Nabi bila sampai tergelincir menuruti ajakan hawa nafsu, hukumannya dua kali lipat dari istri-istri orang kebanyakan. Dari ayat itu dipahami bahwa hukuman bagi ulama, cendikiawan, dan pemimpin umat lainnya bila bersalah, akan lebih besar daripada hukuman bagi orang kebanyakan.

Dan mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar." (al-Ahzab/33: 67-68)

Allah swt mengingatkan Nabi saw bahwa apabila memenuhi keinginan orang-orang musyrik itu, Allah akan mengazabnya berlipat ganda, baik di dunia ataupun di akhirat. Ia tidak akan menemukan seorang penolong pun yang dapat melepaskannya dari azab itu. Menjadi keharusan bagi setiap kaum Muslimin agar menjadikan ayat ini sebagai pedoman dalam setiap langkahnya dalam beragama.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Isra
Surat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad s.a.w. beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar. Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah s.w.t. Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.