QS. As-Saffat Ayat 82

ثُمَّ اَغۡرَقۡنَا الۡاٰخَرِيۡنَ‏
Summa aghraqnal aakhariin
Kemudian Kami tenggelamkan yang lain.
Juz ke-23
Tafsir
Kemudian Kami tenggelamkan yang lain akibat kekafiran mereka.
Pengabadian nama Nuh dengan sebutan salam sejahtera kepadanya itu merupakan penghormatan kepadanya, dan pembalasan kepadanya atas kebajikan yang diperbuatnya dan perjuangannya dalam menegakkan kalimat tauhid yang tak henti-hentinya, siang dan malam, terang-terangan dan sembunyi-sembunyi selama ratusan tahun. Hal itu juga sebagai imbalan atas kesabarannya, dalam menahan derita lahir dan batin selama menyampaikan risalah di tengah-tengah kaumnya.

Yang mendorong Nabi Nuh bekerja keras membimbing kaumnya adalah kemurnian dan keikhlasan pengabdiannya kepada Allah disertai keteguhan iman dalam jiwanya. Oleh karena itu, Allah menyatakan bahwa dia benar-benar hamba-Nya yang penuh iman. Penonjolan iman pada pribadi Nuh sebagai rasul yang mendapat pujian adalah untuk menunjukkan arti yang besar terhadap iman itu karena dia merupakan modal dari segala amal perbuatan kebajikan.

Adapun kaum Nuh yang lain, yang tidak mau beriman kepada agama tauhid yang disampaikan kepada mereka, dibinasakan oleh topan dan banjir besar hingga tak seorang pun di antara mereka yang tinggal dan tak ada pula bekas peninggalan mereka yang dikenang. Mereka lenyap dari catatan sejarah manusia.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. As-Saffat
Surat Ash Shaaffaat terdiri atas 182 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al An'aam. Dinamai dengan Ash Shaaffaat (yang bershaf-shaf) ada hubungannya dengan perkataan Ash Shaaffaat yang terletak pada ayat permulaan surat ini yang mengemukakan bagaimana para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhannya yang bersih jiwanya, tidak dapat digoda oleh syaitan. Hal ini hendaklah menjadi i'tibar bagi manusia dalam menghambakan dirinya kepada Allah.