QS. As-Saffat Ayat 91

فَرَاغَ اِلٰٓى اٰلِهَتِهِمۡ فَقَالَ اَلَا تَاۡكُلُوۡنَ‌ۚ
Faraagha ilaaa aalihatihim faqoola alaa taakuluun
Kemudian dia (Ibrahim) pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu dia berkata, "Mengapa kamu tidak makan?
Juz ke-23
Tafsir
Tidak lama kemudian dia, yakni Nabi Ibrahim, pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu dia berkata kepadanya dengan nada mengejek “Mengapa kamu tidak makan sajian yang mereka sediakan untukmu?
Sesudah kaumnya pergi, Ibrahim diam-diam menuju tempat patung-patung itu, lalu berkata dengan maksud mengejek, "Mengapa patung-patung itu tidak memakan makanan yang dihidangkan di hadapannya." Sesajen itu disuguhkan oleh para penyembahnya pada hari-hari tertentu untuk mengharapkan berkah.

Tentu saja patung-patung itu tidak berkata apa-apa. Akan tetapi, Ibrahim bertanya lagi, "Mengapa patung-patung itu tidak menjawab pertanyaanku?" Kemudian patung-patung itu dipukulnya dengan keras sampai hancur kecuali sebuah patung yang paling besar. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan kaumnya. Lalu mereka mencari pelakunya dan memperoleh keterangan bahwa Ibrahimlah yang memecahkan patung-patung itu. Mereka cepat-cepat menemui Ibrahim dan menanyakan kepadanya, apakah benar dia memecahkan patung-patung itu. Ibrahim mengelak dari pertanyaan itu dan mengatakan bahwa patung yang besar itulah yang memecahkannya. Setelah mendengar ucapan Ibrahim, kaumnya menundukkan kepala dan merenungkan diri masing-masing. Tidak ada yang dapat mereka perbuat terhadap patung besar itu, yang selama ini mereka sembah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. As-Saffat
Surat Ash Shaaffaat terdiri atas 182 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al An'aam. Dinamai dengan Ash Shaaffaat (yang bershaf-shaf) ada hubungannya dengan perkataan Ash Shaaffaat yang terletak pada ayat permulaan surat ini yang mengemukakan bagaimana para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhannya yang bersih jiwanya, tidak dapat digoda oleh syaitan. Hal ini hendaklah menjadi i'tibar bagi manusia dalam menghambakan dirinya kepada Allah.