QS. Al-Anbiya Ayat 99

لَوۡ كَانَ هٰٓؤُلَاۤءِ اٰلِهَةً مَّا وَرَدُوۡهَا‌ ؕ وَكُلٌّ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ
Law kaana haaa'ulaaa'i aalihatam maa waraduuhaa wa kullun fiihaa khaaliduun
Seandainya (berhala-berhala) itu tuhan, tentu mereka tidak akan memasukinya (neraka). Tetapi semuanya akan kekal di dalamnya.
Juz ke-17
Tafsir
Seandainya benar keyakinan mereka bahwa berhala-berhala yang disembah itu tuhan, mereka berhala-berhala itu, tidak akan memasuki neraka. Akan tetapi, karena keyakinan sesat, mereka semuanya, baik yang menyembah maupun yang disembah akan kekal di dalamnya, karena Allah mengekalkannya.
Ayat ini menerangkan seandainya sembahan-sembahan yang disembah orang-orang musyrik itu benar tuhan di samping Allah sebagaimana kepercayaan mereka, tentulah sembahan itu akan selamat bersama-sama mereka, karena jika ia tuhan tentulah ia mahakuasa dan perkasa, tidak ada sesuatu pun yang dapat menyiksanya, bahkan ia sendirilah yang akan menyiksa orang-orang yang durhaka padanya. Akan tetapi yang terjadi ialah bahwa semuanya itu baik penyembah-penyembah berhala, maupun sembahan-sembahan yang disembah akan kekal di dalam neraka.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Anbiya
Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'(nabi-nabi), karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad s.a.w. maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad s.a.w supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.