QS. Al-Insan Ayat 1-3
-
هَلۡ اَتٰى عَلَى الۡاِنۡسَانِ حِيۡنٌ مِّنَ الدَّهۡرِ لَمۡ يَكُنۡ شَيۡـٴً۬ـا مَّذۡكُوۡرًاHal ataa 'alal insaani hiinum minad dahri lam yakun shai'am mazkuuraa1. Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?Juz ke-29 tafsir ayat ke-1
-
اِنَّا خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنۡ نُّطۡفَةٍ اَمۡشَاجٍۖ نَّبۡتَلِيۡهِ فَجَعَلۡنٰهُ سَمِيۡعًۢا بَصِيۡرًاInnaa khalaqnal insaana min nutfatin amshaajin nabta liihi faja'alnaahu samii'am basiiraa2. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.Juz ke-29 tafsir ayat ke-2
-
اِنَّا هَدَيۡنٰهُ السَّبِيۡلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوۡرًاInnaa hadainaahus sabiila immaa shaakiranw wa immaa kafuura3. Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.Juz ke-29 tafsir ayat ke-3
Kabar simpang siur mengenai tarif ceramah Gus Miftah mulai dipertanyakan. Beredar kabar mencapai hingga Rp 3 Miliar, namun informasi ini ternyata salah. Lantas berapa yang sebenarnya?
Kisah Nabi Ayyub tercantum dalam Al-Quran Surat Sad ayat 41 sampai 44. Nabi Ayyub AS merupakan keturunan Nabi Ibrahim yang berasal dari keluarga terhormat dan kaya raya.
Gus Miftah, pendakwah kondang yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan kembali menjadi sorotan publik
Saudara tidak dapat melewatinya sendirian, sebab harus ada seorang penuntun. Yang kita sebut raja adalah penuntun, dan anak miskin itu Si Pencari
Manusia memang tempat lupa dan salah. Islam mengajarkan meminta maaf adalah jalan terbaik jika kita sudah terlanjur berbuat kesalahan atau kezaliman. Dan cara ini harus segera tanpa menunda-nunda.