Agar Perut Tak Kaget Saat Puasa, Ini Caranya!
A
A
A
JAKARTA - Berbagai persiapan telah dilakukan umat muslim untuk menjalani ibadah puasa Ramadan. Selain menyiapkan beragam menu buka puasa yang lezat, tentu menjaga kesehatan menjadi persiapan penting. Lalu bagaimana agar kesehatan saat jelang dan selama berpuasa tetap terjaga?
Konsultan Gastroenterologi dari FKUI-RSCM Prof Dr dr Murdani Abdullah SpPD K-GEH FINASIM menjelaskan, mengurangi asupan makanan secara bertahap sebelum puasa bertujuan agar tubuh tak kaget saat menjalani ibadah puasa selama kurang lebih 14 jam.
"Saya kira bagus menjelang Ramadan kita melakukan persiapan. Untuk mereka yang terbiasa puasa Senin-Kamis, mungkin tidak akan kaget, tapi untuk mereka yang tidak melakukannya, bisa melakukan persiapan dengan mengurangi asupan makanan jelang bulan puasa," kata Prof Murdani di Jakarta.
Pada dasarnya, kata dia, tubuh memiliki ritme tertentu dalam menjalankan fungsinya, termasuk saluran pencernaan. Namun, bagi sejumlah orang, awal puasa bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, sembelit hingga maag.
Prof Murdani pun menganjurkan untuk menjalani pola makan yang teratur dengan mengurangi jumlah asupan sehingga sistem pencernaan bisa beradaptasi. Dengan begitu, perut tidak akan kaget ketika kosong selama beberapa jam saat menjalankan ibadah puasa.
"Saya kira ada puasa Sya’ban, sebelum puasa Ramadan. Itu salah satunya sebagai persiapan. Namun bisa juga dilakukan dengan mengurangi asupan sehingga tubuh lebih dahulu beradaptasi dengan kondisi saat puasa nanti," pungkasnya.
Konsultan Gastroenterologi dari FKUI-RSCM Prof Dr dr Murdani Abdullah SpPD K-GEH FINASIM menjelaskan, mengurangi asupan makanan secara bertahap sebelum puasa bertujuan agar tubuh tak kaget saat menjalani ibadah puasa selama kurang lebih 14 jam.
"Saya kira bagus menjelang Ramadan kita melakukan persiapan. Untuk mereka yang terbiasa puasa Senin-Kamis, mungkin tidak akan kaget, tapi untuk mereka yang tidak melakukannya, bisa melakukan persiapan dengan mengurangi asupan makanan jelang bulan puasa," kata Prof Murdani di Jakarta.
Pada dasarnya, kata dia, tubuh memiliki ritme tertentu dalam menjalankan fungsinya, termasuk saluran pencernaan. Namun, bagi sejumlah orang, awal puasa bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, sembelit hingga maag.
Prof Murdani pun menganjurkan untuk menjalani pola makan yang teratur dengan mengurangi jumlah asupan sehingga sistem pencernaan bisa beradaptasi. Dengan begitu, perut tidak akan kaget ketika kosong selama beberapa jam saat menjalankan ibadah puasa.
"Saya kira ada puasa Sya’ban, sebelum puasa Ramadan. Itu salah satunya sebagai persiapan. Namun bisa juga dilakukan dengan mengurangi asupan sehingga tubuh lebih dahulu beradaptasi dengan kondisi saat puasa nanti," pungkasnya.
(tdy)