Mukjizat Nabi Muhammad yang Bikin Ummu Ma'bad Terbengong
A
A
A
Para ilmuwan sepakat bahwa mukjizat terbesar dan teragung Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) adalah Alqur’an Al-Karim. Dalam Kitab "Pribadi Muhammad SAW" karya Nizar Abazhah diuraikan sifat, karakter, kehidupan dan mukjizat manusia paling agung tersebut.
Adapun mukjizat Nabi SAW dibagi menjadi tiga macam. Pertama, mukjizat karena desakan dan situasi tertentu. Kedua, mukjizat sebagai perhormatan Allah kepada Nabi. Ketiga, mukjizat yang berhubungan dengan kabar ghaib dan informasi masa depan. (Baca Juga: Tangisan Rasulullah yang Mengguncang 'Arsy)
Dari banyak mukjizat Rasulullah, ada satu mukjizat yang terjadi karena desakan dan situasi tertentu. Dikisahkan, saat itu Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan hijrah ke Madinah. Nabi merasa kehausan lalu singgah di kemah seorang perempuan bernama Ummu Ma’bad, pekerjaannya biasa memberi makan dan minum kepada musafir yang lewat.
Ummu Ma’bad tak mengenali Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar RA. Mereka pun tak bercerita apa-apa. Ketika Nabi SAW meminta susu sebagai penangkal lapar dan haus, Ummu Ma’bad menjawab tidak ada.
Ia mengatakan bahwa musim itu sedang paceklik luas biasa sehingga banyak orang yang menderita. Banyak tumbuhan yang kekeringan dan hewan ternak pun banyak yang mati.
Tiba-tiba Nabi SAW melihat seekor kibas kurus dalam kondisi lemah di samping kemah. Rasululah meminta izin untuk memerah susunya. Ummu Ma’bad mengizinkan, tetapi dengan hati diliputi tanda tanya. Dengan lidah terbata-bata ia berkata, "Demi ayahku, engkau dan ibuku, kalau memang kau lihat ada susunya, perahlah!"
Betapa terkejutnya Ummu Ma’bad melihat Nabi SAW memanggil kibas itu, kemudian mengusap susunya, menyebut asma Allah dan berdoa. Tiba-tiba kibas itu merenggangkan dua kakinya dan susunya mengencang penuh dan siap diperah. (Baca Juga: Wasiat Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW)
Nabi Muhammad yang pemurah meminta bejana. Ummu Ma’bad bergegas memberinya sebuah bejana besar. Saat kibas diperah, susunya mengucur deras. Bejana besa itu pun penuh hingga busanya membuncah. Dan Ummu Ma’bad menjadi orang pertama yang menyeruput susu penuh berkah itu, diikuti orang yang ada di situ. Semua minum sampai puas.
Sebelum meningglkan tempat itu, Nabi SAW memerah kibas itu sekali lagi dan meningalkan susunya dalam sebuah bejan penuh sebagi bonus untuk Ummu Ma’bad yang terbengong-bengong melihat sang tamu mulia itu beranjak dan berlalu.
Ummu Ma’bad melukiskan sosok Nabi Muhammad SAW kepada Abu Ma’bad yang pulang ke rumahnya. Ia mengatakan paras Nabi yang bercahaya, postur tubuh beliau memesona, akhlak beliau yang luhur, wibawa dan kedudukan beliau yang agung.
Demikian satu kisah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang terjadi saat beliau hijrah ke Madinah. Peristiwa serupa juga pernah disaksikan sahabat Nabi bernama Abdullah ibn Mas’ud ketika Nabi memerah susu seekor kibas betina yang mandul di depannya. Peristiwa ini menyebabkan Abdullah ibn Mas’ud masuk Islam.
Adapun mukjizat Nabi SAW dibagi menjadi tiga macam. Pertama, mukjizat karena desakan dan situasi tertentu. Kedua, mukjizat sebagai perhormatan Allah kepada Nabi. Ketiga, mukjizat yang berhubungan dengan kabar ghaib dan informasi masa depan. (Baca Juga: Tangisan Rasulullah yang Mengguncang 'Arsy)
Dari banyak mukjizat Rasulullah, ada satu mukjizat yang terjadi karena desakan dan situasi tertentu. Dikisahkan, saat itu Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan hijrah ke Madinah. Nabi merasa kehausan lalu singgah di kemah seorang perempuan bernama Ummu Ma’bad, pekerjaannya biasa memberi makan dan minum kepada musafir yang lewat.
Ummu Ma’bad tak mengenali Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar RA. Mereka pun tak bercerita apa-apa. Ketika Nabi SAW meminta susu sebagai penangkal lapar dan haus, Ummu Ma’bad menjawab tidak ada.
Ia mengatakan bahwa musim itu sedang paceklik luas biasa sehingga banyak orang yang menderita. Banyak tumbuhan yang kekeringan dan hewan ternak pun banyak yang mati.
Tiba-tiba Nabi SAW melihat seekor kibas kurus dalam kondisi lemah di samping kemah. Rasululah meminta izin untuk memerah susunya. Ummu Ma’bad mengizinkan, tetapi dengan hati diliputi tanda tanya. Dengan lidah terbata-bata ia berkata, "Demi ayahku, engkau dan ibuku, kalau memang kau lihat ada susunya, perahlah!"
Betapa terkejutnya Ummu Ma’bad melihat Nabi SAW memanggil kibas itu, kemudian mengusap susunya, menyebut asma Allah dan berdoa. Tiba-tiba kibas itu merenggangkan dua kakinya dan susunya mengencang penuh dan siap diperah. (Baca Juga: Wasiat Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW)
Nabi Muhammad yang pemurah meminta bejana. Ummu Ma’bad bergegas memberinya sebuah bejana besar. Saat kibas diperah, susunya mengucur deras. Bejana besa itu pun penuh hingga busanya membuncah. Dan Ummu Ma’bad menjadi orang pertama yang menyeruput susu penuh berkah itu, diikuti orang yang ada di situ. Semua minum sampai puas.
Sebelum meningglkan tempat itu, Nabi SAW memerah kibas itu sekali lagi dan meningalkan susunya dalam sebuah bejan penuh sebagi bonus untuk Ummu Ma’bad yang terbengong-bengong melihat sang tamu mulia itu beranjak dan berlalu.
Ummu Ma’bad melukiskan sosok Nabi Muhammad SAW kepada Abu Ma’bad yang pulang ke rumahnya. Ia mengatakan paras Nabi yang bercahaya, postur tubuh beliau memesona, akhlak beliau yang luhur, wibawa dan kedudukan beliau yang agung.
Demikian satu kisah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang terjadi saat beliau hijrah ke Madinah. Peristiwa serupa juga pernah disaksikan sahabat Nabi bernama Abdullah ibn Mas’ud ketika Nabi memerah susu seekor kibas betina yang mandul di depannya. Peristiwa ini menyebabkan Abdullah ibn Mas’ud masuk Islam.
(rhs)