Rasulullah Jatuh Pingsan Mendengar Keadaan Neraka dan Penghuninya (2)
A
A
A
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) pernah jatuh pingsan ketika mendengar penjelasan Jibril tentang neraka dan penghuninya. Berikut kisahnya seperti diulas Abu Laits As-Samarqandi dalam Kitab Tanbihul Ghafilin (peringatan bagi orang-orang lalai).
Dalam riwayat lain disebutkan, ketika penghuni neraka (dari golongan umat Nabi yang bermaksiat) digiring oleh Malaikat Malik selalu memanggil: "Ya Muhammad ." Tetapi setelah melihat wajah Malaikat Malik, mereka lupa nama Rasulullah SAW karena seramnya Malaikat Malik.
Kemudian Malaikat Malik bertanya: "Siapakah kamu?" Jawab mereka: "Kami umat yang diturunkan Alqur'an dan kami telah puasa di bulan Ramadhan." Lalu Malaikat Malik berkata: "Alqur'an tidak diturunkan kecuali kepada umat Rasulullah SAW ." Maka ketika itu mereka menjerit: "Kami umat Nabi Muhammad SAW".
Maka Malaikat Malik bertanya: "Bukankah dalam Alqur'an telah ada larangan bermaksiat terhadap Allah Ta'ala." Dan ketika berada di tepi neraka jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata: "Ya Malik, izinkan saya menangis".
Lalu mereka menangis sampai habis airmata mereka, kemudian menangis lagi hingga keluar air mata darah, sehingga Malaikat Malik berkata: "Alangkah baiknya tangisan ini terjadi di dunia karena takut kepada Allah Ta'ala maka kamu tidak akan disentuh api neraka hari ini. Lalu Malaikat Malik berkata kepada Malaikat Zabaniyah: "Lemparkan mereka ke dalam neraka."
Apabila dilempar, mereka serentak menjerit, 'Laa illaha illallah'. Maka surutlah api neraka. Malaikat Malik berkata: "Hai api, sambarlah mereka." Api menjawab: "Bagaimana aku menyambar mereka, padahal mereka menyebut kalimat 'Laa illaha illallah.'
Malaikat Malik berkata: "Demikianlah perintah Tuhan Robbul 'Arsy, maka ditangkaplah mereka oleh api, ada yang mengenai telapak kaki, ada yang sampai ke lutut, ada yang mengenai wajahnya.
Malaikat Malik berkata: "Jangan bakar wajah mereka karena mereka telah lama sujud kepada Allah, juga jangan membakar hati mereka karena mereka telah haus pada bulan Ramadhan."
Maka tinggallah mereka di dalam neraka beberapa lama sambil menyebut-nyebut: "Ya Arhamar Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan." Kemudian apabila telah selesai hukuman mereka, maka Allah memanggil Jibril dan bertanya: "Ya Jibril, bagaimana keadaan orang-orang yang bermaksiat dari umat Nabi Muhammad SAW?"
Jawab Jibril: "Ya Rabb, Engkau lebih mengetahui." Lalu Allah berfirman: "Pergilah engkau lihatlah keadaan mereka." Maka pergilah Jibril kepada Malaikat Malik yang sedang duduk di atas mimbar di tengah-tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Jibril segera ia bangun memberi hormat dan berkata: "Ya Jibril, mengapa engkau datang ke sini?"
Jibril berkata: "Bagaimana keadaan rombongan yang bermaksiat dari umat Rasulullah?" Malaikat Malik menjawa: "Sungguh ngeri keadaan mereka dan sempit tempat mereka. Badan mereka telah terbakar dan daging mereka, kecuali wajah dan hati mereka masih berkilauan iman.
Jibril berkata: "Bukalah supaya saya dapat melihat mereka." Maka Malaikat Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka dan ketika mereka melihat Jibril mereka mengerti bahwa ini bukan Malaikat yang menyiksa manusia, lalu mereka bertanya: "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?"
Jawab Malaikat Malik: "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi Muhammad SAW." Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad maka serentaklah mereka menjerit: "Ya Jibril, sampaikan salam kami kepada Nabi Muhammad SAW dan beritakan bahwa maksiat kamilah yang memisahkan kami dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya."
Maka kembalilah Jibril menghadap Allah 'Azza wa Jalla, lalu ditanya: "Bagaimana kamu melihat umat Muhammad?" Jawab Jilril: "Ya Rabb, alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Lalu Allah bertanya lagi: "Apakah mereka meminta apa-apa kepadamu?" Jawab Jibril: "Ya, mereka minta disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad SAW dan diberitakan kepadanya keadaan mereka."
Maka Allah menyuruh Jibril menyampaikan semua pesan itu kepada Nabi Muhammad SAW yang tinggal di dalam kemah dari permata putih, mempunyai 4.000 buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua daun pintu dari emas, maka berkata Jibril: "Ya Muhammad, saya datang kepadamu dari rombongan orang-orang yang durhaka dari umatmu yang masih tersiksa dalam neraka. Mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahwa keadaan mereka sangat jelek dan tempat mereka sangat sempit."
Maka pergilah Nabi Muhammad SAW ke bawah 'Arsy dan bersujud dan memuji Allah dengan ucapan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang makhluk pun sehingga Allah menyuruh Nabi Muhammad SAW: "Angkatlah kepalamu dan mintalah niscaya akan diberikan, dan ajukan syafa'atmu pasti akan diterima." Maka Nabi Muhammad SAW berkata: "Ya Rabb, orang-orang yang durhaka dari umatku telah merasakan hukuman-Mu dan balasan-Mu, maka terimalah syafa'atku."
Allah Ta'ala berfirman: "Aku terima syafa'atmu terhadap mereka, maka pergilah ke neraka dan keluarkan mereka yang pernah mengucap 'Laa ilaha illallah'. Maka pergilah Nabi Muhammad SAW ke neraka.
Ketika dilihat oleh Malaikat Malik, maka segera ia bangkit memberi hormat lalu Nabi bertanya: "Hai Malik, bagaimana keadaan umatku yang durhaka?" Malaikat Malik menjawab: "Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Ketika pintu dibuka, maka orang-orang di dalam neraka itu melihat Nabi Muhammad SAW dan menjerit serentak: "Ya Nabi Muhammad SAW, api neraka telah membakar kulit kami."
Maka dikeluarkanlah mereka semua seperti arang, lalu dibawalah ke sungai yang berada di depan pintu surga bernama Nahrulhayawan. Di sana mereka mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah matanya.
Sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis di dahi mereka 'Aljahanamiyun' atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh Allah. Dari neraka kemudiannya mereka masuk ke surga, maka apabila penghuni neraka melihat kaum muslimin dilepaskan dari neraka, mereka berkata: "Aduh, sekiranya kami dahulu Islam tentu kami dapat keluar dari neraka."
Allah Ta'ala berfirman: "Rubama yawaddul ladzina kafaruu lau kanu muslimin (pada suatu saat kelak orang-orang kafir ingin menjadi orang-orang muslim."
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Pada hari kiamat kelak akan didatangkan maut itu berupa kambing kibas putih hitam, lalu dipanggil orang-orang surga dan ditanya: "Apakah kenal maut?” Maka mereka melihat dan mengenalnya. Demikian pula ahli neraka ditanya: "Apakah kenal maut?" Mereka melihat dan mengenalnya.
Kemudian kambing itu disembelih di antara surga dan neraka, lalu diberitahu: "Hai ahli syurga kini kekal tanpa mati, hai ahli neraka kini kekal tanpa mati."
Diriwayatkan bahwa Yazid bin Martsad selalu menangis sehingga matanya tidak pernah kering. Ketika ditanya, maka dia menjawab: "Andaikata Allah mengancam akan memenjarakanku di dalam kamar mandi selama 1.000 tahun, niscaya air mataku tidak berhenti karena mendengar ancaman akan memasukkan aku ke dalam api neraka yang telah dinyalakan selama 300 tahun."
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka yaitu seorang yang beralaskan api neraka dapat mendidihkan otaknya, seolah-olah di telinganya ada api, dan giginya berapi dan di bibirnya ada uap api, dan ususnya keluar dari bawah kakinya. Bahkan ia merasa bahwa dialah yang terberat siksanya dari semua ahli neraka. Padahal siksanya sangat ringan dari semua ahli neraka". Nau'dzubillahi min dzalik. Semoga Allah melindungi kita dari adzab api neraka. [Baca Juga: Rasulullah Jatuh Pingsan Mendengar Keadaan Neraka dan Penghuninya (1)]
Dalam riwayat lain disebutkan, ketika penghuni neraka (dari golongan umat Nabi yang bermaksiat) digiring oleh Malaikat Malik selalu memanggil: "Ya Muhammad ." Tetapi setelah melihat wajah Malaikat Malik, mereka lupa nama Rasulullah SAW karena seramnya Malaikat Malik.
Kemudian Malaikat Malik bertanya: "Siapakah kamu?" Jawab mereka: "Kami umat yang diturunkan Alqur'an dan kami telah puasa di bulan Ramadhan." Lalu Malaikat Malik berkata: "Alqur'an tidak diturunkan kecuali kepada umat Rasulullah SAW ." Maka ketika itu mereka menjerit: "Kami umat Nabi Muhammad SAW".
Maka Malaikat Malik bertanya: "Bukankah dalam Alqur'an telah ada larangan bermaksiat terhadap Allah Ta'ala." Dan ketika berada di tepi neraka jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata: "Ya Malik, izinkan saya menangis".
Lalu mereka menangis sampai habis airmata mereka, kemudian menangis lagi hingga keluar air mata darah, sehingga Malaikat Malik berkata: "Alangkah baiknya tangisan ini terjadi di dunia karena takut kepada Allah Ta'ala maka kamu tidak akan disentuh api neraka hari ini. Lalu Malaikat Malik berkata kepada Malaikat Zabaniyah: "Lemparkan mereka ke dalam neraka."
Apabila dilempar, mereka serentak menjerit, 'Laa illaha illallah'. Maka surutlah api neraka. Malaikat Malik berkata: "Hai api, sambarlah mereka." Api menjawab: "Bagaimana aku menyambar mereka, padahal mereka menyebut kalimat 'Laa illaha illallah.'
Malaikat Malik berkata: "Demikianlah perintah Tuhan Robbul 'Arsy, maka ditangkaplah mereka oleh api, ada yang mengenai telapak kaki, ada yang sampai ke lutut, ada yang mengenai wajahnya.
Malaikat Malik berkata: "Jangan bakar wajah mereka karena mereka telah lama sujud kepada Allah, juga jangan membakar hati mereka karena mereka telah haus pada bulan Ramadhan."
Maka tinggallah mereka di dalam neraka beberapa lama sambil menyebut-nyebut: "Ya Arhamar Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan." Kemudian apabila telah selesai hukuman mereka, maka Allah memanggil Jibril dan bertanya: "Ya Jibril, bagaimana keadaan orang-orang yang bermaksiat dari umat Nabi Muhammad SAW?"
Jawab Jibril: "Ya Rabb, Engkau lebih mengetahui." Lalu Allah berfirman: "Pergilah engkau lihatlah keadaan mereka." Maka pergilah Jibril kepada Malaikat Malik yang sedang duduk di atas mimbar di tengah-tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Jibril segera ia bangun memberi hormat dan berkata: "Ya Jibril, mengapa engkau datang ke sini?"
Jibril berkata: "Bagaimana keadaan rombongan yang bermaksiat dari umat Rasulullah?" Malaikat Malik menjawa: "Sungguh ngeri keadaan mereka dan sempit tempat mereka. Badan mereka telah terbakar dan daging mereka, kecuali wajah dan hati mereka masih berkilauan iman.
Jibril berkata: "Bukalah supaya saya dapat melihat mereka." Maka Malaikat Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka dan ketika mereka melihat Jibril mereka mengerti bahwa ini bukan Malaikat yang menyiksa manusia, lalu mereka bertanya: "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?"
Jawab Malaikat Malik: "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi Muhammad SAW." Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad maka serentaklah mereka menjerit: "Ya Jibril, sampaikan salam kami kepada Nabi Muhammad SAW dan beritakan bahwa maksiat kamilah yang memisahkan kami dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya."
Maka kembalilah Jibril menghadap Allah 'Azza wa Jalla, lalu ditanya: "Bagaimana kamu melihat umat Muhammad?" Jawab Jilril: "Ya Rabb, alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Lalu Allah bertanya lagi: "Apakah mereka meminta apa-apa kepadamu?" Jawab Jibril: "Ya, mereka minta disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad SAW dan diberitakan kepadanya keadaan mereka."
Maka Allah menyuruh Jibril menyampaikan semua pesan itu kepada Nabi Muhammad SAW yang tinggal di dalam kemah dari permata putih, mempunyai 4.000 buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua daun pintu dari emas, maka berkata Jibril: "Ya Muhammad, saya datang kepadamu dari rombongan orang-orang yang durhaka dari umatmu yang masih tersiksa dalam neraka. Mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahwa keadaan mereka sangat jelek dan tempat mereka sangat sempit."
Maka pergilah Nabi Muhammad SAW ke bawah 'Arsy dan bersujud dan memuji Allah dengan ucapan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang makhluk pun sehingga Allah menyuruh Nabi Muhammad SAW: "Angkatlah kepalamu dan mintalah niscaya akan diberikan, dan ajukan syafa'atmu pasti akan diterima." Maka Nabi Muhammad SAW berkata: "Ya Rabb, orang-orang yang durhaka dari umatku telah merasakan hukuman-Mu dan balasan-Mu, maka terimalah syafa'atku."
Allah Ta'ala berfirman: "Aku terima syafa'atmu terhadap mereka, maka pergilah ke neraka dan keluarkan mereka yang pernah mengucap 'Laa ilaha illallah'. Maka pergilah Nabi Muhammad SAW ke neraka.
Ketika dilihat oleh Malaikat Malik, maka segera ia bangkit memberi hormat lalu Nabi bertanya: "Hai Malik, bagaimana keadaan umatku yang durhaka?" Malaikat Malik menjawab: "Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Ketika pintu dibuka, maka orang-orang di dalam neraka itu melihat Nabi Muhammad SAW dan menjerit serentak: "Ya Nabi Muhammad SAW, api neraka telah membakar kulit kami."
Maka dikeluarkanlah mereka semua seperti arang, lalu dibawalah ke sungai yang berada di depan pintu surga bernama Nahrulhayawan. Di sana mereka mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah matanya.
Sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis di dahi mereka 'Aljahanamiyun' atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh Allah. Dari neraka kemudiannya mereka masuk ke surga, maka apabila penghuni neraka melihat kaum muslimin dilepaskan dari neraka, mereka berkata: "Aduh, sekiranya kami dahulu Islam tentu kami dapat keluar dari neraka."
Allah Ta'ala berfirman: "Rubama yawaddul ladzina kafaruu lau kanu muslimin (pada suatu saat kelak orang-orang kafir ingin menjadi orang-orang muslim."
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Pada hari kiamat kelak akan didatangkan maut itu berupa kambing kibas putih hitam, lalu dipanggil orang-orang surga dan ditanya: "Apakah kenal maut?” Maka mereka melihat dan mengenalnya. Demikian pula ahli neraka ditanya: "Apakah kenal maut?" Mereka melihat dan mengenalnya.
Kemudian kambing itu disembelih di antara surga dan neraka, lalu diberitahu: "Hai ahli syurga kini kekal tanpa mati, hai ahli neraka kini kekal tanpa mati."
Diriwayatkan bahwa Yazid bin Martsad selalu menangis sehingga matanya tidak pernah kering. Ketika ditanya, maka dia menjawab: "Andaikata Allah mengancam akan memenjarakanku di dalam kamar mandi selama 1.000 tahun, niscaya air mataku tidak berhenti karena mendengar ancaman akan memasukkan aku ke dalam api neraka yang telah dinyalakan selama 300 tahun."
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka yaitu seorang yang beralaskan api neraka dapat mendidihkan otaknya, seolah-olah di telinganya ada api, dan giginya berapi dan di bibirnya ada uap api, dan ususnya keluar dari bawah kakinya. Bahkan ia merasa bahwa dialah yang terberat siksanya dari semua ahli neraka. Padahal siksanya sangat ringan dari semua ahli neraka". Nau'dzubillahi min dzalik. Semoga Allah melindungi kita dari adzab api neraka. [Baca Juga: Rasulullah Jatuh Pingsan Mendengar Keadaan Neraka dan Penghuninya (1)]
(rhs)