Kisah Sujudnya Kaum Quraisy Ketika Mendengar Lantunan Al-Qur'an

Kamis, 16 Januari 2020 - 05:15 WIB
Kisah Sujudnya Kaum...
Kisah Sujudnya Kaum Quraisy Ketika Mendengar Lantunan Al-Qur'an
A A A
Dakwah terang-terangan (jahriyyah) yang dilakukan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) dan sahabat membuat situasi Kota Makkah tidak stabil. Pembesar kafir Quraisy terus melakukan penindasan terhadap para sahabat sehingga sebagian di antara sahabat terpaksa hijrah ke Habasyah (Ethiopia) pada tahun ke-5 masa kenabian.

Di tengah dakwah Islamiyah itu terjadi sebuah peristiwa unik dan ajaib yang menggemparkan Kota Makkah. Tak ada yang menyangka, kaum musyrikin Makkah tiba-tiba bersujud ketika mendengar lantunan Al-Qur'an yang dibacakan Rasulullah SAW.

Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury menceritakan kisah itu dalam Sirah Nabawiyah yang bersumber dari Kitab Ar-Rahiqul Makhtum. Tepatnya pada bulan Ramadhan di tahun yang sama, Rasulullah pergi ke Masjid al-Haram. Saat itu, pembesar kaum Quraisy tengah berada di sana, terdapat para pemuka dan tokoh-tokoh mereka.

Beliau SAW kemudian berdiri di tengah mereka sembari melantunkan surat An-Najm secara tiba-tiba. Orang-orang kafir itu sebelumnya tak pernah mendengarkan langsung kalamullah. Sebagaimana dalam firman-Nya: "…janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya supaya kamu dapat mengalahkan (mereka)". (QS. Fushshilat: 26).

Maka, manakala lantunan surat itu menyergap mereka secara tiba-tiba dan kalam Ilahi yang demikian indah mengetuk telinga mereka. Kafir Quraisy seakan mengesampingkan semua apa yang tengah dilakukannya dan terkonsentrasi mendengar kalam Ilahi itu. Tidak ada yang terlintas di dalam hati mereka selain lantunan Al-Qur'an yang agung itu.

Ketika Rasulullah membaca akhir surat An-Najm, hati yang mendengarnya seakan terbang melayang: "…Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah Dia". (QS An-Najm: 62). Kemudian beliau bersujud.

Melihat pemandangan itu, tak seorangpun dari kafir Quraisy yang dapat menahan dirinya untuk tidak bersujud. Mereka semua sujud bersama Rasulullah SAW. Begitulah kebenaran mukjizat Al-Qur'an telah meluluhlantakkan kerasnya hati para kafir Quraisy. Mereka semua tak sanggup menahannya, bahkan jatuh bersujud kepada Allah 'Azza wa Jalla.

Mereka linglung dan tak tahu harus berbuat apa, manakala keagungan Kalamullah telah menendalikan hati mereka. Kejadian itu mendapat kecaman dari teman-teman mereka yang tidak hadir.

Parahnya, mereka menjadikan momen sujud itu untuk mendustakan Rasulullah dan mencemarkan nama baik beliau dengan membalikkan fakta yaitu, mengatakan justru beliaulah yang berbuat demikian terhadap berhala mereka. Tuduhan semacam itu tidak mengherankan lantaran sumbernya berasal dari orang kerjanya selama ini suka mengarang dusta serta mengembuskan isu.

Kabar bersujudnya kaum Quraisy ini pun sampai ke telinga kaum muslimin yang berhijrah di Habasyah. Namun, versi beritanya sangat kontras dengan realitas yang sebenarnya. Kabar yang sampai ke mereka adalah kaum Quraisy telah masuk Islam. Oleh karena itu, merekapun kembali ke Mekkah pada bulan Syawal di tahun yang sama.

Namun ketika mereka berada di tempat yang tidak jauh dari Mekkah, yaitu sesaat di waktu siang lalu mereka akhirnya mengetahui duduk persoalannya. Sebagian mereka ada yang kembali lagi ke Habasyah, sedangkan sebagian lagi memasuki Mekkah secara diam-diam atau berlindung di bawah suaka seseorang dari suku Quraisy.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1352 seconds (0.1#10.140)