Berbuka dengan cincau hitam berkhasiat

Senin, 30 Juli 2012 - 12:05 WIB
Berbuka dengan cincau hitam berkhasiat
Berbuka dengan cincau hitam berkhasiat
A A A
SELAMA ini, masyarakat lebih mengenal cincau hijau daripada cincau hitam. Padahal cincau hitam memiliki khasiat yang dapat meredakan panas dalam dan membunuh sel-sel kanker. Sayangnya, minuman ini hanya bisa ditemui saat bulan Ramadan saja.

Cincau hitam biasanya disajikan sebagai minuman dingin dengan tambahan sirup dan potongan buah. Untuk membuatnya dibutuhkan proses yang panjang. Mulai pencarian daun Janggelan yang menjadi bahan baku utama hingga menunggu cincau padat.

Untuk mengubah perasan daun Janggelan menjadi cincau membutuhkan proses yang agak rumit. Agar membentuk gel, Janggelan harus ditambah tepung pati kemudian dipanaskan sambil diaduk dengan cepat hingga mendidih.

Adonan yang sudah jadi lantas disaring baru dituang ke dalam ember atau cetakan lainnya. Agar menjadi gel padat siap jual, adonan didinginkan hingga sekitar 6 jam. Setelah padat, cincau siap didistribusikan kebeberapa pasar dan daerah. Bila penyimpanan benar, cincau dapat bertahan hingga 4 hari.

Zainal Arifin (55), warga Kelurahan Bogorame, Demak ini mengaku cukup kerepotan memenuhi permintaan selama puasa. Di rumahnya, Zainal memproduksi 200 ember cincau dengan dibantu 5 orang pekerja. Satu ember cincau dijual seharga Rp25.000.

Ia mengatakan produksi cincau hitam hanya dilakukan saat Ramadan. Sedangkan untuk hari biasa hanya tergantung permintaan dengan pesanan minimal 60 ember. Minuman ringan khas Indonesia ini dipercaya mampu meredakan panas dalam dan membunuh sel-sel kanker.

Selama Ramadan ini, Zainal mengaku menghabiskan 2 ton daun Janggelan sehari yang didatangkan langsung dari Wonogiri. Sedangkan untuk tepung pati bisa menghabiskan 4 ton. Namun jumlah tersebut bisa meningkat jika permintaan cincau hitam terus meningkat. (ysw)
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3237 seconds (0.1#10.140)