Atasi bau mulut selama berpuasa
A
A
A
BAU mulut saat puasa umumnya akibat adanya masalah pada gigi dan rongga mulut. Karena itu, untuk mengatasinya, kebersihan gigi dan mulut harus menjadi perhatian tersendiri.
Saat berpuasa pastinya kita tidak akan terlepas dari masalah bau mulut. Banyak orang yang menjadi tidak percaya diri saat mengalami problem kesehatan ini. Bau mulut atau disebut juga dengan istilah medis halitosis, umumnya terjadi karena tidak adanya aktivitas mengunyah selama 12 jam lebih sehingga air liur pun ikut berkurang. Dalam keadaan normal, jumlah produksi air liur sekitar 1-1,5 liter setiap harinya. Air liur ini berguna untuk mengalirkan bakteri penyebab penyakit ke dalam kerongkongan dan terbawa ke dalam saluran pencernaan.
Bakteri ini berasal dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di mulut. Ketika produksi air liur menurun, tentu saja bakteri-bakteri tersebut makin lama mendekam di mulut sambil menebarkan bau tak sedap. Menurut dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, sebenarnya bau mulut tak sedap tidak selalu terjadi pada seseorang yang sedang berpuasa.
Secara normal, dia menuturkan, apabila mulut kering karena air liur yang kurang atau akibat kurang melakukan aktivitas berkunyah, maka akan menyebabkan bau mulut tidak segar. “Hal inilah yang terjadi apabila kita sedang berpuasa, selama 14 jam tidak ada makanan yang dikunyah dan tidak ada air atau cairan yang diminum,” tuturnya di Jakarta, belum lama ini.
Namun, sebenarnya bau mulut yang ditimbulkan selama kita berpuasa tidaklah perlu dikhawatirkan. Hal ini karena bau mulut tak sedap yang terjadi bukan karena kelainan suatu organ. Bau mulut pada jenis ini, biasanya karena gangguan pada rongga mulut, dari telinga, hidung dan tenggorokan (THT), dari saluran pernapasan atau saluran pencernaan. “Sebagian besar sebenarnya penyebab bau mulut tak sedap saat puasa bersumber akibat kelainan pada rongga mulut,” sebutnya.
Dia mengatakan, keadaan rongga mulut yang berpotensi untuk menimbulkan bau mulut adalah adanya karies atau gigi berlubang atau adanya sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi (gingivitis), atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar. Karena itu, Ari mengatakan, masalah seputar gigi dan rongga mulut yang semestinya diobati untuk mengatasi bau mulut.
“Menjaga kesehatan gigi sebelum puasa dan menambah informasi bahwa penyebab terbanyak bau mulut adalah karena masalah gigi adalah hal yang amat penting diketahui masyarakat,” ujarnya. Ari menuturkan, selain masalah rongga mulut, bau mulut yang tak sedap dapat ditimbulkan karena adanya kelainan organ lain.
Organ yang bisa menjadi penyebab bau mulut yang tak sedap, antara lain kelainan pada THT, organ paru dan saluran pencernaan serta gangguan pada liver. Kanker pada saluran cerna juga dapat menyebabkan bau mulut tak sedap. Penyakit lain yang dapat menyebabkan bau mulut, dia menyebutkan, antara lain penyakit kencing manis dengan gula darah yang tidak terkontrol. Adapun gangguan paru yang terjadi yang dapat menyebabkan bau mulut tak sedap, antara lain karena infeksi paru, baik akut maupun kronik.
“Pasien dengan kelainan pada sinus berupa sinusitis juga menyebabkan timbulnya bau mulut tak sedap,” kata Ari. Sementara itu, kelainan yang terjadi pada saluran cerna yang bisa menyebabkan bau mulut, antara lain radang pada kerongkongan (GERD), tukak pada lambung atau usus dua belas jari dan radang lambung karena oleh kuman Helicobacter pylori. Bagaimana mencegah bau mulut saat puasa? Ari mengatakan, pelihara kebersihan mulut dengan menggosok gigi dan lidah setelah sahur dan setelah berbuka.
Jangan menunda gosok gigi untuk tidur terlebih dahulu setelah kita sahur. Selalu gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat gigi. Jangan lupa, minum air putih sebanyak 8-10 gelas selama kita berbuka dan saat sahur dan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan selama berbuka dan sahur.
”Beberapa buah-buahan tertentu, seperti semangka, bengkuang merupakan buah yang baik dikonsumsi karena banyak mengandung air,” ucapnya.
Selain itu, hindari rokok karena rokok memperburuk kebersihan mulut. Selain rokok sendiri telah menimbulkan aroma yang tidak sedap. Jika kebetulan ada masalah dengan gigi selama berpuasa, dia mengatakan, segera kontrol kepada dokter agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Juga hindari makanan yang beraroma tajam, antara lain bawang, petai, jengkol, dan durian. Begitu juga makanan yang mudah lengket seperti cokelat, es krim, biskuit dan kue basah lainnya.
Saat berpuasa pastinya kita tidak akan terlepas dari masalah bau mulut. Banyak orang yang menjadi tidak percaya diri saat mengalami problem kesehatan ini. Bau mulut atau disebut juga dengan istilah medis halitosis, umumnya terjadi karena tidak adanya aktivitas mengunyah selama 12 jam lebih sehingga air liur pun ikut berkurang. Dalam keadaan normal, jumlah produksi air liur sekitar 1-1,5 liter setiap harinya. Air liur ini berguna untuk mengalirkan bakteri penyebab penyakit ke dalam kerongkongan dan terbawa ke dalam saluran pencernaan.
Bakteri ini berasal dari sisa-sisa makanan yang tertinggal di mulut. Ketika produksi air liur menurun, tentu saja bakteri-bakteri tersebut makin lama mendekam di mulut sambil menebarkan bau tak sedap. Menurut dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, sebenarnya bau mulut tak sedap tidak selalu terjadi pada seseorang yang sedang berpuasa.
Secara normal, dia menuturkan, apabila mulut kering karena air liur yang kurang atau akibat kurang melakukan aktivitas berkunyah, maka akan menyebabkan bau mulut tidak segar. “Hal inilah yang terjadi apabila kita sedang berpuasa, selama 14 jam tidak ada makanan yang dikunyah dan tidak ada air atau cairan yang diminum,” tuturnya di Jakarta, belum lama ini.
Namun, sebenarnya bau mulut yang ditimbulkan selama kita berpuasa tidaklah perlu dikhawatirkan. Hal ini karena bau mulut tak sedap yang terjadi bukan karena kelainan suatu organ. Bau mulut pada jenis ini, biasanya karena gangguan pada rongga mulut, dari telinga, hidung dan tenggorokan (THT), dari saluran pernapasan atau saluran pencernaan. “Sebagian besar sebenarnya penyebab bau mulut tak sedap saat puasa bersumber akibat kelainan pada rongga mulut,” sebutnya.
Dia mengatakan, keadaan rongga mulut yang berpotensi untuk menimbulkan bau mulut adalah adanya karies atau gigi berlubang atau adanya sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi (gingivitis), atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar. Karena itu, Ari mengatakan, masalah seputar gigi dan rongga mulut yang semestinya diobati untuk mengatasi bau mulut.
“Menjaga kesehatan gigi sebelum puasa dan menambah informasi bahwa penyebab terbanyak bau mulut adalah karena masalah gigi adalah hal yang amat penting diketahui masyarakat,” ujarnya. Ari menuturkan, selain masalah rongga mulut, bau mulut yang tak sedap dapat ditimbulkan karena adanya kelainan organ lain.
Organ yang bisa menjadi penyebab bau mulut yang tak sedap, antara lain kelainan pada THT, organ paru dan saluran pencernaan serta gangguan pada liver. Kanker pada saluran cerna juga dapat menyebabkan bau mulut tak sedap. Penyakit lain yang dapat menyebabkan bau mulut, dia menyebutkan, antara lain penyakit kencing manis dengan gula darah yang tidak terkontrol. Adapun gangguan paru yang terjadi yang dapat menyebabkan bau mulut tak sedap, antara lain karena infeksi paru, baik akut maupun kronik.
“Pasien dengan kelainan pada sinus berupa sinusitis juga menyebabkan timbulnya bau mulut tak sedap,” kata Ari. Sementara itu, kelainan yang terjadi pada saluran cerna yang bisa menyebabkan bau mulut, antara lain radang pada kerongkongan (GERD), tukak pada lambung atau usus dua belas jari dan radang lambung karena oleh kuman Helicobacter pylori. Bagaimana mencegah bau mulut saat puasa? Ari mengatakan, pelihara kebersihan mulut dengan menggosok gigi dan lidah setelah sahur dan setelah berbuka.
Jangan menunda gosok gigi untuk tidur terlebih dahulu setelah kita sahur. Selalu gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau dengan sikat gigi. Jangan lupa, minum air putih sebanyak 8-10 gelas selama kita berbuka dan saat sahur dan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan selama berbuka dan sahur.
”Beberapa buah-buahan tertentu, seperti semangka, bengkuang merupakan buah yang baik dikonsumsi karena banyak mengandung air,” ucapnya.
Selain itu, hindari rokok karena rokok memperburuk kebersihan mulut. Selain rokok sendiri telah menimbulkan aroma yang tidak sedap. Jika kebetulan ada masalah dengan gigi selama berpuasa, dia mengatakan, segera kontrol kepada dokter agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Juga hindari makanan yang beraroma tajam, antara lain bawang, petai, jengkol, dan durian. Begitu juga makanan yang mudah lengket seperti cokelat, es krim, biskuit dan kue basah lainnya.
(hyk)