7 Isi Kandungan Surat Al-Maidah Ayat 11-20 yang Bermanfaat untuk Dipahami
loading...
A
A
A
Surat Al-Maidah , salah satu surat dalam Al-Qur'an, menyimpan banyak pelajaran dan nilai kehidupan yang relevan bagi umat Islam. Kandungan Surat Al-Maidah ayat 11-20 mencakup pesan-pesan mendalam berupa panduan moral, larangan, dan peringatan dari Allah SWT.
Memahami kandungan ayat-ayat Al Quran ini tidak hanya memperkuat keimanan, tetapi juga memberikan pedoman penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat Islam.
Artikel ini akan mengulas tujuh isi kandungan utama dari Surat Al-Maidah ayat 11-20 yang perlu diketahui dan diterapkan oleh setiap Muslim.
Al-Ma'idah (5:11)
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal.”
Tafsiran Ibnu Katsir juga menjelaskan lebih lanjut tentang kandungan surat Al-Maidah ayat 11 tersebut. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW sedang beristirahat bersama sahabat-sahabatnya di bawah pepohonan. Saat beristirahat, beliau menggantungkan pedangnya di sebuah pohon dimana seorang Arab Badui mengambil pedang tersebut.
Pedang tersebut dihadang kepada Nabi Muhammad SAW dan Arab Badui tersebut mengancamnya,"Siapakah yang akan melindungi dirimu dariku?" Dimana Nabi Muhammad menjawab, “Allah”.
Orang Arab Badui tersebut lanjut bertanya hal yang sama sebanyak dua hingga tiga kali dimana Rasulullah menjawab “Allah” terhadap pertanyaan tersebut. Kemudian tangan orang Arab Badui itu lumpuh dan pedang terjatuh dari tangannya.
Cerita tersebut menjelaskan mengenai ayat 11 bagian “..ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu.” menjelaskan bagaimana Allah SWT melindungi orang orang beriman dari ancaman dunia.
Maka sebagai orang beriman harus mengingat kenikmatan keamanan yang diberikan oleh Allah kepada kita dari ancaman dan siksa dunia serta akhirat.
Al-Ma'idah (5:12)
Artinya :
“Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin diantara mereka. Dan Allah berfirman, "Aku bersamamu." Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,1 pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti, akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barang siapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus."”
Al-Ma'idah (5:13)
Artinya :
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya,1 dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Dalam tafsiran Ibnu Katsir, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk memenuhi janji yang telah diambil melalui Nabi Muhammad ﷺ, menegakkan kebenaran, dan berlaku adil sebagai saksi.
Setelah mengingatkan nikmat lahir dan batin berupa petunjuk serta hidayah, Allah juga menjelaskan tentang pengambilan janji serupa kepada Ahli Kitab sebelumnya, yaitu kaum Yahudi dan Nasrani.
Dalam firman Allah SWT, "Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas pemimpin di antara mereka," merujuk pada naqib pemimpin setiap kabilah. Tugas mereka adalah mengajak kaumnya untuk berbaiat, yakni berjanji setia untuk tunduk dan patuh kepada Allah, rasul-Nya, dan kitab-Nya.
Memahami kandungan ayat-ayat Al Quran ini tidak hanya memperkuat keimanan, tetapi juga memberikan pedoman penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat Islam.
Artikel ini akan mengulas tujuh isi kandungan utama dari Surat Al-Maidah ayat 11-20 yang perlu diketahui dan diterapkan oleh setiap Muslim.
7 Kandungan Ayat 11-25 Surah Al-Maidah
1. Mengingat Nikmat dari Allah SWT
Pada ayat ke 11 dalam kandungan surat Al-Maidah berisi firman Allah SWT kepada orang beriman untuk mengingat kenikmatan yang diberikannya.Al-Ma'idah (5:11)
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَن يَبْسُطُوٓا۟ إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنكُمْ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal.”
Tafsiran Ibnu Katsir juga menjelaskan lebih lanjut tentang kandungan surat Al-Maidah ayat 11 tersebut. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW sedang beristirahat bersama sahabat-sahabatnya di bawah pepohonan. Saat beristirahat, beliau menggantungkan pedangnya di sebuah pohon dimana seorang Arab Badui mengambil pedang tersebut.
Pedang tersebut dihadang kepada Nabi Muhammad SAW dan Arab Badui tersebut mengancamnya,"Siapakah yang akan melindungi dirimu dariku?" Dimana Nabi Muhammad menjawab, “Allah”.
Orang Arab Badui tersebut lanjut bertanya hal yang sama sebanyak dua hingga tiga kali dimana Rasulullah menjawab “Allah” terhadap pertanyaan tersebut. Kemudian tangan orang Arab Badui itu lumpuh dan pedang terjatuh dari tangannya.
Cerita tersebut menjelaskan mengenai ayat 11 bagian “..ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu.” menjelaskan bagaimana Allah SWT melindungi orang orang beriman dari ancaman dunia.
Maka sebagai orang beriman harus mengingat kenikmatan keamanan yang diberikan oleh Allah kepada kita dari ancaman dan siksa dunia serta akhirat.
2. Pentingnya Menjaga Perjanjian
Selanjutnya kandungan surat Al-Maidah pada ayat 12-13 menceritakan bagaimana kaum Bani Israil mengingkari janji dengan Allah SWT dimana pada akhirnya Allah memberikan kutukan kepada kaum tersebut.Al-Ma'idah (5:12)
۞ وَلَقَدْ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَـٰقَ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ ٱثْنَىْ عَشَرَ نَقِيبًۭا ۖ وَقَالَ ٱللَّهُ إِنِّى مَعَكُمْ ۖ لَئِنْ أَقَمْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَيْتُمُ ٱلزَّكَوٰةَ وَءَامَنتُم بِرُسُلِى وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًۭا لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَلَأُدْخِلَنَّكُمْ جَنَّـٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ ۚ فَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ مِنكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ ١٢
Artinya :
“Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin diantara mereka. Dan Allah berfirman, "Aku bersamamu." Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,1 pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti, akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barang siapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus."”
Al-Ma'idah (5:13)
فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَـٰقَهُمْ لَعَنَّـٰهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَـٰسِيَةًۭ ۖ يُحَرِّفُونَ ٱلْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ ۙ وَنَسُوا۟ حَظًّۭا مِّمَّا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَآئِنَةٍۢ مِّنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًۭا مِّنْهُمْ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱصْفَحْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ ١٣
Artinya :
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman (Allah) dari tempatnya,1 dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Dalam tafsiran Ibnu Katsir, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk memenuhi janji yang telah diambil melalui Nabi Muhammad ﷺ, menegakkan kebenaran, dan berlaku adil sebagai saksi.
Setelah mengingatkan nikmat lahir dan batin berupa petunjuk serta hidayah, Allah juga menjelaskan tentang pengambilan janji serupa kepada Ahli Kitab sebelumnya, yaitu kaum Yahudi dan Nasrani.
Dalam firman Allah SWT, "Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas pemimpin di antara mereka," merujuk pada naqib pemimpin setiap kabilah. Tugas mereka adalah mengajak kaumnya untuk berbaiat, yakni berjanji setia untuk tunduk dan patuh kepada Allah, rasul-Nya, dan kitab-Nya.