Balapan liar dilempari batu

Minggu, 12 Agustus 2012 - 08:54 WIB
Balapan liar dilempari batu
Balapan liar dilempari batu
A A A
Sindonews.com - Balapan liar memang kerap kali terjadi menjelang sahur atau menjelang buka puasa (ngabuburit). Knalpot yang menimbulkan suara bising para pembalap liar, membuat warga sekitar resah, dan terganggu.

Seperti Pemuda Belanti, Kecamatan Padang Utara, Sumatera Barat, yang membubarkan balapan liar dengan melempari batu ke arah pembalap jalanan itu. Akibatkan, pembalap yang sudah siap melaju motornya dengan kecepatan tinggi itu pada berhamburan.

Pemuda Belanti, yang keluar dari Gang Grapari Telkomsel. Marah dan geram melihat para pembalap liar itu yang kerap kali membuat warga resah, dan terganggu bagi warga yang sedang melaksanakan saur untuk melakukan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Dari pantauan di lokasi pada pukul 03.15 WIB Minggu (12/8/2012) dini hari, puluhan pemuda Belanti itu keluar dari gang Grapari Telkomsel, kemudian melempari kendaraan roda dua knalpot rising dengan batu, lalu menyebar dan melempar pembalap liar yang star di depan kantor Telkomsel tersebut.

Akibatnya puluhan motor bebek dan matic yang hendak star langsung berhamburan ketakutan. Karena ditimpuk batu sebesar genggaman tangan orang dewasa. "Udah balapan di daerah kita pemuda kita mereka tinju kita tidak terima ini lebih baik kita bubarkan," kata Iwan (25) pemuda Belanti, Padang, Sumatera Barat.

Jalan Khatib itu, kata Iwan memang kerap kali dijadikan tempat balapan liar. Karena, tempatnya yang enak untuk balapan serta, track yang panjangnya 500 meter untuk mengadu kecepatan motor.

"Ini sudah bertahun-tahun daerah ini Jalan Khatib Sulaiman, polisi juga sudah sering merazia daerah ini. Tapi mereka (pemblapn liar) tak kapok-kapok," kesalnya.

Dikawasan tersebut dominan kantor pemerintah seperti Pengadilan Negeri Padang, Badang Pemeriksaan Keuangan (BPK) Sumatera Barat, BRI, Statistik, Kehutanan dan kantir swasta lainnya.

Selain kantor pemerintahan, di lokasi itu juga ada Rumah Sakit (RS) Jantung, menurut security RS Jantung yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, banyak pasien di RS tersebut mengeluhkan balapan liar itu. Padalah, pihaknya sudah menghubungi polisi untuk membubarkan balapan liar itu, namun, para pembalap itu tak kapok untuk balapan lagi.

Dia meminta agar pihak kepolisian setempat setelah selesai membubarkan aksi balapan liar itu, tetap dijaga tempatnya. Jangan ditinggal dulu sebelum waktunya. "Maunya polisi tetap bertahan disini," ujarnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0782 seconds (0.1#10.140)