Pengamanan mudik, Jabar termasuk daerah prioritas

Minggu, 12 Agustus 2012 - 13:40 WIB
Pengamanan mudik, Jabar termasuk daerah prioritas
Pengamanan mudik, Jabar termasuk daerah prioritas
A A A
Sindonews.com - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menetapkan sepuluh daerah prioritas pertama pengamanan arus mudik lebaran 2012. Penentuan wilayah hukum setingkat Polisian Daerah (Polda) tersebut dilakukan berdasarkan peta kerawanan dan intensitas kegiatan masyarakat.

Sepuluh daerah prioritas pertama itu adalah wilayah hukum Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat (Jabar), Polda Jawa Tengah, (Jateng) Polda Jawa Timur (Jatim), Polda Bali, Polda Sumatera Selatan (Sumsel), Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), Polda DI Yogyakarta, Polda Lampung, dan Polda Banten. Polda yang tidak dinyatakan sebagai prioritas pertama, maka termasuk prioritas kedua.

"Pemetaan ini berdasarkan karakteristik kerawanan dan intensitas kegiatan masyarakat saat arus mudik. Jadi dalam Operasi Ketupat tahun (2012) ini, ditetapkan kriteria daerah operasi prioritas I dan prioritas II," ucap Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat menyampaikan amanat Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, di Bandung, Jawa Barat, Minggu (12/8/2012).

Indikator keberhasilan operasi ketupat 2012, kata Heryawan, mencakup berkurangnya kemacetan, kecelakaan, dan angka pelanggaran lalu lintas.

"Target operasi ini adalah kelancaran lalu lintas, khususnya pada titik rawan macet di seluruh jalur utama, semua harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Angka kecelakaan dengan korban meninggal dunia juga harus berkurang, termasuk pelanggaran lalu lintas," kata Politikus PKS itu.

Tekait pelanggaran lalu lintas, menurutnya, petugas akan memberi perhatian lebih pada pengguna sepeda motor dan angkutan umum. Sementara indikator keberhasilan operasi dalam hal keamanan adalah terciptanya kondusivitas dan ketertiban masyarakat.

"Terjaganya kondusivitas keamanan, dan ketertiban masyarakat ditandai dengan angka kriminalitas yang menurun. Petugas juga harus bisa mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan pada ancaman aksi terorisme. Apa lagi beberapa tersangka teroris masih berstatus buron," ujarnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5579 seconds (0.1#10.140)