PT KAI temui 2.895 tiket bermasalah

PT KAI temui 2.895 tiket bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Selama menjadi angkutan Lebaran 1433 Hijriyah/2012 Masehi PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi II Bandung, Jawa Barat, menemukan 2.895 tiket bermasalah. Bahkan, sebagiannya dinyatakan hangus atau tidak bisa dipergunakan.
Manager Humas PT KAI Daop II Bandung Bambang S Prayitno mengatakan, sampai H+7 pihaknya menemukan sekira 2.895 tiket bermasalah. Yaitu tiket yang tidak bisa dipakai, sejalan dengan diberlakukannya ketentuan satu nama satu tiket untuk penumpang kereta api.
"Dari jumlah itu, beberapa di antaranya tidak bisa dipergunakan," jelas Bambang ketika ditemui di ruang kerjanya, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8/2012).
Sebagian besar, tiket yang tidak bisa dipakai yaitu tiket yang dibeli penumpang melalui calo. Sehingga tidak ada kecocokan antara identitas penumpang dan nama di dalam tiket.
Selain itu, karena disebabkan penumpang bersangkutan nitip beli kepada saudara atau orang lain, dan menggunakan satu nama. "Sesuai dengan aturan boarding pass PT KAI, satu tiket hanya berlaku untuk satu nama, sesuai identitas masing-masing penumpang," jelasnya.
Menurut Bambang, hampir 90 persen tiket bermasalah berasal dari penumpang KA ekonomi. Diperkirakan, minimnya informasi calon penumpang terhadap aturan PT KAI sebagai salah satu faktor penyebab tiket bermasalah tersebut. Faktor lainnya yaitu kebiasaan membeli tiket melalui calo.
Kendati angkutan Lebaran 2012 pada beberapa angkutan telah usai, namun PT KAI memperpanjang operasional posko mudik 2012 sampai tanggal 2 September 2012. Hal itu untuk memberi pelayanan bagi penumpang, apabila terjadi masalah pada tiket penumpang.
Menurutnya, penambahan posko untuk memberikan pelayanan keamanan, sekaligus menambah waktu untuk verifikasi atau boarding tiket.
"Sampai sekarang, arus mudik dan balik masih berlangsung. Kami menemukan masih banyak masyarakat yang memiliki tiket namun tidak sesuai dengan identitas pribadi. Salah satu fungsi menambah waktu posko adalah untuk sosialisasi," tegasnya.
Dia mengakui, mulai 1 September 2012, PT KAI tidak akan mentoleransi penumpang bertiket yang tidak memiliki kesamaan dengan identitasnya.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, sampai H+7, PT KAI telah menampung sekira 744.349 penumpang. Atau naik 2 persen dibanding periode yang sama 2011 sebanyak 730.750 penumpang.
Manager Humas PT KAI Daop II Bandung Bambang S Prayitno mengatakan, sampai H+7 pihaknya menemukan sekira 2.895 tiket bermasalah. Yaitu tiket yang tidak bisa dipakai, sejalan dengan diberlakukannya ketentuan satu nama satu tiket untuk penumpang kereta api.
"Dari jumlah itu, beberapa di antaranya tidak bisa dipergunakan," jelas Bambang ketika ditemui di ruang kerjanya, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8/2012).
Sebagian besar, tiket yang tidak bisa dipakai yaitu tiket yang dibeli penumpang melalui calo. Sehingga tidak ada kecocokan antara identitas penumpang dan nama di dalam tiket.
Selain itu, karena disebabkan penumpang bersangkutan nitip beli kepada saudara atau orang lain, dan menggunakan satu nama. "Sesuai dengan aturan boarding pass PT KAI, satu tiket hanya berlaku untuk satu nama, sesuai identitas masing-masing penumpang," jelasnya.
Menurut Bambang, hampir 90 persen tiket bermasalah berasal dari penumpang KA ekonomi. Diperkirakan, minimnya informasi calon penumpang terhadap aturan PT KAI sebagai salah satu faktor penyebab tiket bermasalah tersebut. Faktor lainnya yaitu kebiasaan membeli tiket melalui calo.
Kendati angkutan Lebaran 2012 pada beberapa angkutan telah usai, namun PT KAI memperpanjang operasional posko mudik 2012 sampai tanggal 2 September 2012. Hal itu untuk memberi pelayanan bagi penumpang, apabila terjadi masalah pada tiket penumpang.
Menurutnya, penambahan posko untuk memberikan pelayanan keamanan, sekaligus menambah waktu untuk verifikasi atau boarding tiket.
"Sampai sekarang, arus mudik dan balik masih berlangsung. Kami menemukan masih banyak masyarakat yang memiliki tiket namun tidak sesuai dengan identitas pribadi. Salah satu fungsi menambah waktu posko adalah untuk sosialisasi," tegasnya.
Dia mengakui, mulai 1 September 2012, PT KAI tidak akan mentoleransi penumpang bertiket yang tidak memiliki kesamaan dengan identitasnya.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan, sampai H+7, PT KAI telah menampung sekira 744.349 penumpang. Atau naik 2 persen dibanding periode yang sama 2011 sebanyak 730.750 penumpang.
(mhd)