Penderita maag tetap berpuasa

Kamis, 11 Juli 2013 - 07:41 WIB
Penderita maag tetap...
Penderita maag tetap berpuasa
A A A
Banyak penderita penyakit maag yang ragu untuk berpuasa. Padahal, seperti halnya pada penderita diabetes, puasa justru dapat menyehatkan dari sakit maag. Asal tahu kiatnya, bagi penderita sakit maag Anda tetap bisa berpuasa sampai tuntas.

Penyakit maag atau dalam bahasa medisnya disebut dispepsia adalah salah satu penyakit usus yang paling umum. Dispepsia bisa bersifat fungsional atau organik. Dispepsia fungsional disebabkan oleh tidak normalnya kerja otot atau saraf yang mengendalikan organ-organ pencernaan. Saraf yang mengendalikan organ pencernaan meliputi tidak hanya saraf yang terletak di usus tetapi juga jaringan saraf tulang belakang dan otak. Dispepsia organik, yang lebih jarang, disebabkan oleh kelainan di kerongkongan, lambung, atau usus dua belas jari.

Gejala penyakit maag adalah nyeri ulu hati, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, sendawa, dan mulut terasa pahit. Serangan maag biasanya terjadi tiba-tiba namun tidak berlangsung lama.

Ternyata, puasa justru bermanfaat bagi penderita sakit maag.Bagi penderita Dispepsia fungsional biasanya terjadi karena pola makan yang tidak teratur, kebiasaan makan kudapan berlemak/berminyak, terlalu banyak minum minuman bersoda/berkafein, atau stres.

Ketika berpuasa, pola makan seseorang menjadi teratur (setidaknya di siang hari), mengurangi mengudap makanan berlemak dan minuman bersoda/ berkafein, serta cenderung bersabar dan mengurangi stres. Kesemuanya berdampak positif terhadap penyakit maagnya.

Pada minggu pertama puasa biasanya penderita maag merasa tidak nyaman, tetapi setelah terbiasa dengan pola makan baru yang lebih teratur dan sehat, gejala maag akan menghilang.

Agar penderita sakit maag dapat berpuasa lancar, ada hal-hal yang perlu dilakukan, antara lain :

Konsultasikan dengan dokter bila Anda menderita dispepsia organik. Dokter akan menyarankan boleh tidaknya berpuasa tergantung sebab dan keparahan penyakit. Penderita dispepsia yang disebabkan oleh polip, tumor, atau ulkus mungkin disarankan tidak berpuasa. Dokter juga mungkin memberikan obat-obatan tertentu selama berpuasa.

Saat berbuka, mulailah dengan makanan manis yang mudah dicerna seperti kurma dan teh manis. Hindari langsung berbuka dengan makanan berat.

Hindari makanan atau minuman:
- yang banyak mengandung gas, seperti sawi, nangka, pisang, dan durian;
- yang merangsang sekresi asam lambung seperti kopi dan susu;
- yang lambat dicerna/berlemak seperti keju, goreng-gorengan, kue tar, dan cokelat;
- yang dapat mengiritasi dinding lambung seperti soda, cuka, cabe, merica, dan bumbu yang merangsang;
- yang mengandung pati lengket seperti beras ketan, dodol, mie, maizena, singkong, dan talas.

Makanlah pepaya matang dan wortel. Enzim dalam pepaya dan wortel membantu mencerna makanan berlemak dan berminyak.

Upayakan untuk selalu makan sahur di akhir waktu dengan diet yang seimbang. Serta segerakan berbuka dengan makanan ringan yang manis seperti kurma.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0830 seconds (0.1#10.140)