Berharap dosa-dosa dihapus Sang Pencipta

Rabu, 24 Juli 2013 - 08:58 WIB
Berharap dosa-dosa dihapus...
Berharap dosa-dosa dihapus Sang Pencipta
A A A
Sindonews.com - Pesantren Annihayah tidak hanya menampung anak yatim-piatu, tetapi juga memberi perhatian khusus bagi para santri preman yang ingin bertobat.

Alasannya sederhana, hati keras para preman ini bisa luluh. Alasan itulah yang membuat pendiri dan pengurus pesantren memberi ruang sosialisasi dan bertobat bagi para preman untuk mencari arti kehidupan sebenarnya.

”Mereka butuh diperhatikan. Jika tidak diperhatikan, siapa yang memperhatikan mereka. Justru ulama jangan selalu melihat santri karena santri itu sudah pasti nurut, sementara preman siapa yang ngajakdan memerhatikan kalau bukan kita,” kata Nana Karnaen, putra Ahmad Tatang Syabudin, pendiri Pesantren Annihayah.

Adanya ruang sosialisasi dan tobat memberi perubahan secara psikologis maupun sosiologis individu dan masyarakat yang selama ini menganggap preman dari sisi negatif. Perbuatan kriminal pun mulai ditinggalkan. Bahkan, stigma masyarakat yang menganggap preman itu seram mulai berubah positif. Awalnya, masyarakat melihat sebelah mata dari niat baik para preman yang mengikuti pengajian ini.

”Awalnya memang ada kontroversi masyarakat, seperti ketika mereka (preman) datang terjadi keributan dan menyerang pesantren. Selain itu, masyarakat terkesan meremehkan para preman dengan kata-kata, seperti paling pengajiannya hanya sehari, tapi alhamdulillah, sampai sekarang masih berlanjut. Artinya, dulu masyarakat menganggap mereka garang, sekarang mereka dipandang menjadi individu yang baik. Di masyarakat imejnya juga baik,” tutur Nana.

Abah ucok, 58, pemimpin preman, mengaku bersyukur telah mengikuti pengajian di pesantren. Kegiatan pengajian membuatnya jauh dari perbuatan kriminal. Sosok wajah yang ditakuti masyarakat karena pernah membacok seseorang ini berubah lebih baik dan bersosialisasi dengan masyarakat.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8542 seconds (0.1#10.140)