Mudik lewat Solo waspadai titik kemacetan dalam kota
A
A
A
Sindonews.com - Bagi para pemudik yang bakal melintasi Kota Solo baik melalui Semarang atau Jogja, diharapkan mewaspadai simpul-simpul kemacetan di Kota Solo. Salah satu simpul kemacetan yang ada jelang masuk Kota Solo yakni simpang tiga Kartasura.
Pada simpang tiga tersebut, para pengguna jalan dari Jogja maupun dari arah Semarang akan bertemu hingga menimbulkan kemacetan panjang. Pada hari-hari biasa kemacetan selalu terjadi pada jam-jam sibuk saat masuk kerja dan pulang kerja.
Kemecetan itu diperparah dengan banyaknya bus-bus Antar Kota dan Antar Propinsi yang melintasi kawasan tersebut. Sehingga kemacetan akan semakin parah jika ditambah oleh kendaraan para pemudik yang bakal melintas.
Memasuki Kota Solo, para pemudik harus ekstra hati-hati. Pasalnya, jalur Kota Solo dikenal dengan jalur yang cukup padat. Bahkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, telah memetakan ada 14 titik yang dinilai rawan macet saat arus mudik.
Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajad menjelaskan, 14 titik kemacetan tersebut di antaranya adalah, Simpang Jajar, Faroka, Kerten, Purwosari dan Simpang Dawung. Kemacetan juga bakal terjadi di Kawasan Manahan, Simpang Tugu Wisnu, Sumber, Kawasan Gajah Mada, Simpang Banyuanyar, Kawasan Kapten Mulyadi, Simpang Girimulyo dan Kawasan Coyudan.
Pria yang akrab disapa Herman ini mengatakan, yang paling harus diwaspadai oleh para pengguna jalan adalah Kawasan Jalan Ki Mangun Sarkoro. Pasalnya di jalan tersebut ada perbaikan Jembatan Komplang, yang dipastikan belum selesai saat arus mudik atau balik berlangsung.
Herman mengatakan, para pengguna jalan yang akan menuju Surabaya, lebih baik menghindari kawasan itu agar tidak terhindar kemacetan yang parah.
"Nantinya dari masuk Kota Solo langsung lurus ke Slamet Riyadi, melewati Jalan Urip Sumoharjo dan Kolonel Sutarto. Di jalur itu kemungkinan bisa melintas dengan lancar dibandingkan melintas di Komplang," ucapnya.
Herman menambahkan, para pengguna jalan yang bakal melintasi Kota Solo, sebaiknya terlebih dahulu mengakses website Dishubkominfo.surakarta.go.id.
Menurutnya, pada website tersebut telah terpampang jelas kondisi lalu lintas yang ada di Kota Solo, melalui puluhan CCTV yang ada di sepanjang jalan Kota Solo.
Dengan mengakses website tersebut, sambung dia, nantinya masyarakat yang akan melintas dapat memilih jalan alternatif yang tidak macet.
"Ya lebih baik mengakses websitenya itu dulu, dari Handphone saja bisa. Di website semua informasi lalu lintas kita unggah di sana," pungkasnya.
Pada simpang tiga tersebut, para pengguna jalan dari Jogja maupun dari arah Semarang akan bertemu hingga menimbulkan kemacetan panjang. Pada hari-hari biasa kemacetan selalu terjadi pada jam-jam sibuk saat masuk kerja dan pulang kerja.
Kemecetan itu diperparah dengan banyaknya bus-bus Antar Kota dan Antar Propinsi yang melintasi kawasan tersebut. Sehingga kemacetan akan semakin parah jika ditambah oleh kendaraan para pemudik yang bakal melintas.
Memasuki Kota Solo, para pemudik harus ekstra hati-hati. Pasalnya, jalur Kota Solo dikenal dengan jalur yang cukup padat. Bahkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, telah memetakan ada 14 titik yang dinilai rawan macet saat arus mudik.
Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajad menjelaskan, 14 titik kemacetan tersebut di antaranya adalah, Simpang Jajar, Faroka, Kerten, Purwosari dan Simpang Dawung. Kemacetan juga bakal terjadi di Kawasan Manahan, Simpang Tugu Wisnu, Sumber, Kawasan Gajah Mada, Simpang Banyuanyar, Kawasan Kapten Mulyadi, Simpang Girimulyo dan Kawasan Coyudan.
Pria yang akrab disapa Herman ini mengatakan, yang paling harus diwaspadai oleh para pengguna jalan adalah Kawasan Jalan Ki Mangun Sarkoro. Pasalnya di jalan tersebut ada perbaikan Jembatan Komplang, yang dipastikan belum selesai saat arus mudik atau balik berlangsung.
Herman mengatakan, para pengguna jalan yang akan menuju Surabaya, lebih baik menghindari kawasan itu agar tidak terhindar kemacetan yang parah.
"Nantinya dari masuk Kota Solo langsung lurus ke Slamet Riyadi, melewati Jalan Urip Sumoharjo dan Kolonel Sutarto. Di jalur itu kemungkinan bisa melintas dengan lancar dibandingkan melintas di Komplang," ucapnya.
Herman menambahkan, para pengguna jalan yang bakal melintasi Kota Solo, sebaiknya terlebih dahulu mengakses website Dishubkominfo.surakarta.go.id.
Menurutnya, pada website tersebut telah terpampang jelas kondisi lalu lintas yang ada di Kota Solo, melalui puluhan CCTV yang ada di sepanjang jalan Kota Solo.
Dengan mengakses website tersebut, sambung dia, nantinya masyarakat yang akan melintas dapat memilih jalan alternatif yang tidak macet.
"Ya lebih baik mengakses websitenya itu dulu, dari Handphone saja bisa. Di website semua informasi lalu lintas kita unggah di sana," pungkasnya.
(mhd)