Dishubkominfo Solo hapus 14 titik persimpangan

Selasa, 30 Juli 2013 - 13:37 WIB
Dishubkominfo Solo hapus...
Dishubkominfo Solo hapus 14 titik persimpangan
A A A
Sindonews.com - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo menghapus 14 titik persimpangan jalan di Kota Solo. Penghapusan titik persimpangan itu dilakukan agar arus mudik yang melintasi Kota Solo berjalan lancar, tanpa adanya pemotongan arus lalu lintas.

Berdasarkan pemantauan pada Selasa (30/7/2013) siang, terlihat para petugas Dishubkominfo mulai menghapus persimpangan yang ada di Kawasan Bundaran Pasar Gede Solo.

Penghapusan itu dilakukan dengan cara memasang barikade pembatas jalan. Dengan adanya penghapusan persimpangan tersebut para pengguna jalan tidak bisa memutar di sekitar tugu jam. Para pengguna jalan itu harus memutar sesuai rambu-rambu yang ditetapkan oleh Dishubkominfo.

Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan selain kawasan Pasar Gede, ada beberapa simpang yang harus dihapus. Persimpangan itu diantaranya di kawasan Coyudan, Pasar Klewer dan beberapa kawasan lain yang ada di Kota Solo.

Belasan titik tersebut menurutnya memang perlu dihapus persimpanganya, pasalnya pada hari-hari biasa para pengguna jalan banyak yang memotong arus. Sehingga kemacetan sering terjadi di beberapa persimpangan itu.

"Kalau tidak ditutup nantinya banyak pengguna jalan yang ngawur dan memotong arus yang menyebabkan macet. Kami khawatir jika tidak ditutup, ini akan memicu kemacetan parah saat arus mudik dan balik," jelasnya.

Yosca mengatakan, nantinya pemasangan itu bakal dilakukan hingga arus mudik dan balik selesai. Sehingga para pengguna jalan yang melintas diharapkan untuk menaati aturan dengan tidak menyingkirkan atau menerobos barikade yang ada.

Sementara itu, pemasangan barikade pembatas jalan itu ditentang oleh sejumlah kalangan. Mereka menilai pemasangan barikade itu akan membuat ruwet dan akan boros energi.

Penolakan tersebut muncul dari para pengayuh becak. Sebabnya, jika persimpangan dihapus, maka pengguna mereka harus memutar jauh dan menghabiskan tenaga.

"Biasanya bisa langsung menyebrang, kalau dihapus, kami malah bingung, tenaga kami habis untuk memutar. Kalau harapan saya ada tempat yang bisa dipakai untuk memutar becak itu saja sudah cukup," ujar Mulyono, yang mewakili para penarik becak di kawasan Jenderal Sudirman.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0640 seconds (0.1#10.140)