Diprediksi tidak ada perbedaan hari raya Idul Fitri

Rabu, 31 Juli 2013 - 08:28 WIB
Diprediksi tidak ada perbedaan hari raya Idul Fitri
Diprediksi tidak ada perbedaan hari raya Idul Fitri
A A A
Sindonews.com - Jika pada saat mengawali puasa Ramadan terjadi perbedaan antara umat Islam yang mengikuti keputusan sidang Itsbat, pemerintah dengan Muhammadiyah atau organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam lainnya diprediksi merayakan hari kemenangan 1 Syawal atau Idul Fitri 1434 H secara bersamaan pada Kamis 8 Agustus 2013.

Sebagaimana dilansir laman setkab.go.id, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar mengemukakan Pemerintah akan melaksanakan sidang itsbat penentuan 1 Syawal 1434 Hijriyah pada 7 Agustus 2013 nanti. Ia berharap hari raya Idul Fitri tahun ini akan dirayakan secara bersama oleh semua umat Muslim di tanah air.

“Sidang Itsbat akan dilaksanakan 7 Agustus, semua ormas Islam kita undang,” kata Nasaruddin kepada wartawan pada acara buka puasa bersama di kediamannya, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2013) sore. Hadir Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak, para pejabat eselon I, II, dan III Kementerian Agama, serta beberapa direktur BUMN.

Nasaruddin mengatakan, jika didasarkan pada perhitungan hisab, pada hari pelaksanaan rukyatul hilal atau hari Rabu senja tanggal 7 Agustus 2013, posisi hilal berada di atas 2 derajat. Sesuai pengalaman tahun-tahun yang lalu, apabila hilal di atas 2 derajat maka hilal atau bulan baru dimungkinkan akan bisa disaksikan atau imkanur rukyat. Dengan demikian Idul Fitri 1434 H akan jatuh pada Kamis, 8 Agustus 2013.

“Kecuali jika pada hari itu seluruh lokasi pemantauan hilal di Tanah Air terhalang mendung,” ujarnya.

Namun dia berharap, hari raya Idul Fitri tahun ini akan dirayakan bersama-sama oleh seluruh umat muslim Indonesia. “Kita berharap lebaran bareng, sehingga lebih menguatkan ukhuwah Islamiyah,” ujarnya.

Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil menambahkan, pada sidang itsbat penentuan awal syawal nanti terlebih dahulu dilaksanakan sebuah seminar membahas tentang masalah hisab-rukyat.

“Jika sebelumnya kegiatan sidang dilaksanakan sore hari, itsbat nanti akan dimulai dari siang hari, sekitar pukul 13.30 dengan sebuah seminar membahas permasalahan hisab rukyat, termasuk juga mengenai penetapan yang dilakukan oleh kelompok An Nazir dan Naqshabandi,” kata Djamil.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4988 seconds (0.1#10.140)