Berbagi lewat parsel dan kartu Lebaran
A
A
A
Sindonews.com - Anak-anak SD Khadijah Surabaya punya cara unik rayakan Ramadan. Salah satunya dengan mengadakan lomba menghias parsel sebagai bentuk kemurahan hati untuk berbagi.
Acara yang diikuti siswa kelas I-VI ini sebenarnya merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan pondok Ramadan yang tiap tahun digelar oleh sekolah. “Sebenarnya acara Pondok Ramadan, supaya lebih ramai dan mengajarkan sesuatu yang berkesan serta unik, akhirnya kita buat lomba parsel,” kata Humas SD Khadijah Surabaya Mir’atus Sholilah, kemarin.
Dalam lomba menghias parsel, anak-anak diwajibkan membawa barang-barang, seperti sembako dengan nilai maksimal Rp15.000, kemudian tiap kelompok dibiarkan berkreasi sesuai imajinasinya untuk menghias parsel.
“Mereka boleh bawa apa saja, sarden, minyak goreng, atau yang lain. Mereka juga bebas mau menghias model bagaimana, kita serahkan saja pada anak-anak,” tandasnya. Total parsel yang telah jadi sebanyak 95 buah, namun hasilnya tidak akan dibawa pulang oleh anak-anak.
Sebab, parsel hasil kreasi anak-anak langsung disalurkan pada warga sekitar sekolah, tukang kebun, para pekerja yang merenovasi sekolah, anak panti asuhan, dan panti jompo. “Anak-anak yang ikut sekitar 600 siswa, lalu dibagi tiap kelompok enam anak. Total terakhir ada 95 parsel yang dibuat, lalu disalurkan langsung pada orang-orang yang sudah kita undang, termasuk juga dari panti asuhan yayasan kita,” ungkap Mir’atus.
Selain lomba menghias parsel, sehari sebelumnya anakanak SD Khadijah juga diajak membuat kartu ucapan Lebaran versi mereka. Kartu ucapan Lebaran ini selanjutnya bisa dikirim untuk orang-orang yang mereka sayang. “Sebenarnya kartu ucapan selamat Lebaran untuk meramaikan saja, tapi anak-anak itu lucu, ada yang diisi puisi juga, ada yang ditambah ini dan itu.
Itu tidak masalah, nanti kita juga akan sortir, sebab ada yang penulisannya kadang kurang jelas, sehingga perlu dibetulkan,” papar Mir’atus menjelaskan. Salah seorang guru kelas dua yang juga Ketua Panitia Vivi Maslahatul Rizki menegaskan, tujuan acara selain mengajak anak-anak berbagi, juga berfungsi meningkatkan ketakwaan pada Tuhan, melatih siswa untuk kreatif, dan mempunyai jiwa dedikasi.
“Ternyata, meskipun terlihat sederhana, melalui berbagi ini banyak orang yang suka. Karena ada yang baru pertama kali menerima parsel, seperti salah satu tukang yang kebetulan sedang merenovasi gedung sekolah kami,” ungkap Vivi.
Acara penutupan Pondok Ramadan SD Khadijah tahun ini memang sedikit berbeda dengan tahun lalu. jika tahun lalu lebih fokus pada kebersihan lingkungan, tahun ini mengambil tema berbagi terhadap orang terdekat.
Melalui kegiatan menghias parsel dan kegiatan menulis kartu ucapan Lebaran, Vivi berharap supaya ke depannya proyek serupa dapat semakin menumbuhkan spiritualitas dan karakter anak. Apalagi dengan ditunjuknya SD Khadijah sebagai sekolah rujukan untuk menerapkan Kurikulum 2013, diharapkan karakter anak juga semakin baik.
Acara yang diikuti siswa kelas I-VI ini sebenarnya merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan pondok Ramadan yang tiap tahun digelar oleh sekolah. “Sebenarnya acara Pondok Ramadan, supaya lebih ramai dan mengajarkan sesuatu yang berkesan serta unik, akhirnya kita buat lomba parsel,” kata Humas SD Khadijah Surabaya Mir’atus Sholilah, kemarin.
Dalam lomba menghias parsel, anak-anak diwajibkan membawa barang-barang, seperti sembako dengan nilai maksimal Rp15.000, kemudian tiap kelompok dibiarkan berkreasi sesuai imajinasinya untuk menghias parsel.
“Mereka boleh bawa apa saja, sarden, minyak goreng, atau yang lain. Mereka juga bebas mau menghias model bagaimana, kita serahkan saja pada anak-anak,” tandasnya. Total parsel yang telah jadi sebanyak 95 buah, namun hasilnya tidak akan dibawa pulang oleh anak-anak.
Sebab, parsel hasil kreasi anak-anak langsung disalurkan pada warga sekitar sekolah, tukang kebun, para pekerja yang merenovasi sekolah, anak panti asuhan, dan panti jompo. “Anak-anak yang ikut sekitar 600 siswa, lalu dibagi tiap kelompok enam anak. Total terakhir ada 95 parsel yang dibuat, lalu disalurkan langsung pada orang-orang yang sudah kita undang, termasuk juga dari panti asuhan yayasan kita,” ungkap Mir’atus.
Selain lomba menghias parsel, sehari sebelumnya anakanak SD Khadijah juga diajak membuat kartu ucapan Lebaran versi mereka. Kartu ucapan Lebaran ini selanjutnya bisa dikirim untuk orang-orang yang mereka sayang. “Sebenarnya kartu ucapan selamat Lebaran untuk meramaikan saja, tapi anak-anak itu lucu, ada yang diisi puisi juga, ada yang ditambah ini dan itu.
Itu tidak masalah, nanti kita juga akan sortir, sebab ada yang penulisannya kadang kurang jelas, sehingga perlu dibetulkan,” papar Mir’atus menjelaskan. Salah seorang guru kelas dua yang juga Ketua Panitia Vivi Maslahatul Rizki menegaskan, tujuan acara selain mengajak anak-anak berbagi, juga berfungsi meningkatkan ketakwaan pada Tuhan, melatih siswa untuk kreatif, dan mempunyai jiwa dedikasi.
“Ternyata, meskipun terlihat sederhana, melalui berbagi ini banyak orang yang suka. Karena ada yang baru pertama kali menerima parsel, seperti salah satu tukang yang kebetulan sedang merenovasi gedung sekolah kami,” ungkap Vivi.
Acara penutupan Pondok Ramadan SD Khadijah tahun ini memang sedikit berbeda dengan tahun lalu. jika tahun lalu lebih fokus pada kebersihan lingkungan, tahun ini mengambil tema berbagi terhadap orang terdekat.
Melalui kegiatan menghias parsel dan kegiatan menulis kartu ucapan Lebaran, Vivi berharap supaya ke depannya proyek serupa dapat semakin menumbuhkan spiritualitas dan karakter anak. Apalagi dengan ditunjuknya SD Khadijah sebagai sekolah rujukan untuk menerapkan Kurikulum 2013, diharapkan karakter anak juga semakin baik.
(nfl)