Rawan longsor, alat berat disiagakan di Jalur trenggalek
A
A
A
Sindonews.com - Tiga jalur mudik di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jata Timur, yakni Trenggalek-Ponorogo, Trenggalek-Pacitan dan Trenggalek-Munjungan rawan longsor.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat musim penghujan belum sepenuhnya berlalu, petugas menempatkan sejumlah alat berat.
Eksavator, dozer dan hand tracktor disiagakan di tiga titik yang dikategorikan rawan musibah alam.
"Jalur mudik rawan longsor ini menjadi perhatian kepolisian dan dinas terkait," ujar Kapolres Trenggalek Ajun Komisaris Besar Polisi Deny Setya Nugraha Nasution kepada wartawan, Kamis (1/8/2013).
Secara geografis lokasi rawan longsor berupa pegunungan dengan tebing yang berbatasan langsung dengan jurang.
Beberapa bagian tanah bersifat labil. Guyuran hujan deras sedikit mudah meruntuhkan sisi tebing. Sementara kontur jalan yang ada berliku, ditambah banyaknya tikungan curam.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan (PUBMP) Deny, Kabupaten Trenggalek sudah dikoordinasi dan menyatakan kesanggupan untuk siap menghadapi arus mudik.
"Penyiagaan alat berat akan dilakukan selama mudik hingga arus balik, "terangnya.
Untuk personel, Polres Trenggalek menyiagakan sebanyak 200 orang anggota. Selain itu masih ditambah puluhan personil dari TNI, petugas dinas perhubungan dan dinas kesehatan.
"Para personil ini ditempatkan di enam pos pengamanan. Yang tersebar mulai wilayah kota hingga di sejumlah perbatasan. Sebab Trenggalek merupakan salah satu tujuan mudik yang cukup besar, "jelasnya.
Operasi bersandi Ketupat Semeru ini akan digelar selama 16 hari, yakni mulai tanggal 2 hingga 17 Agustus. Menanggapi hal itu, Fatkul Hadi, salah seorang aktivis sosial Trenggalek mengatakan, apa yang dilakukan para petugas akan sangat membantu kelancaran arus mudik dan balik selama lebaran.
"Sebab dari pengalaman sebelumnya, angka kecelakaan dan kriminalitas biasanya meningkat selama musim lebaran," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat musim penghujan belum sepenuhnya berlalu, petugas menempatkan sejumlah alat berat.
Eksavator, dozer dan hand tracktor disiagakan di tiga titik yang dikategorikan rawan musibah alam.
"Jalur mudik rawan longsor ini menjadi perhatian kepolisian dan dinas terkait," ujar Kapolres Trenggalek Ajun Komisaris Besar Polisi Deny Setya Nugraha Nasution kepada wartawan, Kamis (1/8/2013).
Secara geografis lokasi rawan longsor berupa pegunungan dengan tebing yang berbatasan langsung dengan jurang.
Beberapa bagian tanah bersifat labil. Guyuran hujan deras sedikit mudah meruntuhkan sisi tebing. Sementara kontur jalan yang ada berliku, ditambah banyaknya tikungan curam.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan (PUBMP) Deny, Kabupaten Trenggalek sudah dikoordinasi dan menyatakan kesanggupan untuk siap menghadapi arus mudik.
"Penyiagaan alat berat akan dilakukan selama mudik hingga arus balik, "terangnya.
Untuk personel, Polres Trenggalek menyiagakan sebanyak 200 orang anggota. Selain itu masih ditambah puluhan personil dari TNI, petugas dinas perhubungan dan dinas kesehatan.
"Para personil ini ditempatkan di enam pos pengamanan. Yang tersebar mulai wilayah kota hingga di sejumlah perbatasan. Sebab Trenggalek merupakan salah satu tujuan mudik yang cukup besar, "jelasnya.
Operasi bersandi Ketupat Semeru ini akan digelar selama 16 hari, yakni mulai tanggal 2 hingga 17 Agustus. Menanggapi hal itu, Fatkul Hadi, salah seorang aktivis sosial Trenggalek mengatakan, apa yang dilakukan para petugas akan sangat membantu kelancaran arus mudik dan balik selama lebaran.
"Sebab dari pengalaman sebelumnya, angka kecelakaan dan kriminalitas biasanya meningkat selama musim lebaran," ujarnya.
(mhd)