Santri peduli di jalur mudik

Selasa, 06 Agustus 2013 - 12:14 WIB
Santri peduli di jalur mudik
Santri peduli di jalur mudik
A A A
Sindonews.com - Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan rahmat, setiap orang berburu amalan soleh baik secara vertikal maupun horizontal, banyak cara yang dilakukan muslimin untuk mendapatkan ridho-Nya.

Di riuh hilir mudik kendaraan di sepanjang Jalan Mutiara, Cikampek, Kabupaten Karawang, menjadi suatu hal biasa bagi para mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Santri tersebut.

Kenapa tidak, semenjak H-7 sudah mendirikan sebuas posko kesehatan, mereka ingin sekali memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan membantu pemudik ketika melakukan perjalanan mudiknya. Debu dan asap jalanan tak menjadi halangan bagi mereka untuk berbuat baik di bulan Ramadan ini.

Mahasiswa santri Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs ini adalah kumpulan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama. Mereka adalah orang-orang terpilih yang mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama untuk kuliah di 12 universitas/perguruan tinggi negara.

Pada musim mudik ini mereka menyempatkan waktunya untuk mendirikan posko kesehatan sebagai rasa wujud kepedulian mereka terhadap kesehatan dan keselamatan pemudik dengan memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan obat-obatan lainnya secara gratis.

Tim posko Cikampek yang diikuti oleh relawan-relawan mahasiswa yang bernama Basar Maulana (20) salah satu mahasiswa UGM, Siti Khoiriinyah (22) mahasiswa IPB, Rachmi Ramadhanita (18) mahasiswa IPB.

Kemudian Faisal Adlan (20) mahasiswa IPB, dan tujuh mahasiswa relawan lainnya dari universitas yang berbeda bekerja tanpa pamrih memberikan bantuan bagi pemudik.

Mereka menganggap pekerjaan ini menyenangkan, pasalnya diakui Basar, ada sesuatu yang tidak dapat diungkapkan kata-kata maupun dinilai dengan materi ketika dirinya telah berhasil membantu orang lain.

"Mungkin, hanya sedikit bantuan yang kami lakukan, tapi kami merasa bangga dan puas setelah membantu mereka, dan kepuasan ini tak bisa dibeli oleh uang atau apapun itu," tuturnya.

Di sebuah posko kecil yang bersebelahan dengan posko kesehatan Dinkes Karawang, mahasiswa CSSMORA tersebut tak lain memberikan pelayanan kesehatan dengan memberikan bantuan obat gratis bagi para pemudik.

Berbagai obat-obatan yang dibutuhkan para pemudik dipersiapkannya di atas meja di tenda kecil itu. Obat-obatan seperti obat merah, balutan, obat masuk angin, dan obat-obat lainnya yang dibutuhkan para pemudik mereka jajarkan di meja di depan mereka.

Senyum ramah sering kali muncul ketika pemudik datang ke posko mereka, sungguh ramah pemuda-pemudi ini. Tak hanya itu, ketika kumandang adzan tiba, mereka bersiap menyiapkan makanan bungkus yang sengaja mereka buat untuk dibagikan kepada pengendara maupun warga sekitar yang hendak untuk berbuka puasa.

Dalam kemacetan mereka berbaur menawarkan makanan takjil gratis kepada sopir-sopir truk, bus, dan pemudik lainnya. Begitupun ketika Sahur tiba, ketika orang-orang makan duduk bersama keluarga untuk santap Sahur mereka turun kejalan membagikan makan Sahur bagi pemudik yang terjebak di kemacetan.

"Ya meski sedikit yang bisa kami bantu. Tapi setidaknya kami sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk mereka dan negara ini, kami harap juga bermanfaat," ujar Balsar.

Posko tersebut dikatakan Basar terdapat di lima titik di beberapa daerah yang dilewati pemudik. Daerah tersebut tidak hanya di Cikampek (Jawa Barat) saja, tapi juga Semarang, Yogyakarta, Tuban, dan Pasuruan.

Setiap posko diisi oleh mahasiswa yang berbeda sesuai dengan domisili dan keinginan mereka untuk ikut bergabung di posko yang dikehendaki. Meski kegiatan tersebut merupakan salah satu tugas dari Kementrian Agama khususnya Kasubid Kepesantrenan, namun diakui mereka turun bukan berdasarkan hal tersebut tapi keinginan mereka pribadi guna menunjukan pengabdian kepada masyarakat.

"Kami ingin menunjukan pengabdian kemasyrakat berkontribusi untuk negara," ujar Faisal.

Hal tersebut pun diungkapkan Rachmi Ramadhanita, gadis belia asal Garut ini mengorbankan waktunya berpuasa di bulan Ramadan karena dorongan jiwa sosialnya untuk saling berbagi.

"Ini kan bulan puasa semakin banyak kita beramal soleh semakin banyal pahala yang kita petik, keluarga saya juga ngerti dengan apa yang saya lakukan," terangnya.

Dirinya berharap apa yang dilakukannya ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi para pemudik dan juga menjadi refleksi bagi diri mereka sendiri di bulan yang penuh barakah ini.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4143 seconds (0.1#10.140)