Kapolri klaim sosialisasi larangan mudik pakai motor berhasil
A
A
A
Sindonews.com - Hari ini, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Timur Pradopo memantau arus mudik di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah, melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter.
Timur mengatakan, memasuki H-3 hari raya Idul Fitri, pihaknya ingin memastikan bahwa jalur mudik aman untuk masyarakat.
"Hari ini adalah H-3, jadi semuanya seperti kegiatan pada hari biasa seperti hari ini. Artinya semua selesai pada H-4," kata Timur di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2013).
"Tentunya melihat semua ini (mudik) banyak pilihan, baik dari sisi moda angkutan mudik, maupun dari sisi jadwal liburan. Secara keseluruhan data yang kita ambil yang ada di Jawa Tengah dan di Jawa Barat rata-rata dari semua jumlah angkutan pribadi, roda empat maupun roda dua mengalami penurunan," imbuhnya.
Timur menuturkan, jumlah penurunan roda empat pada mudik tahun ini hanya empat persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan roda dua yakni sebesar 20 persen. "Sosialisasi terutama mengenai roda dua ada hasilnya. Artinya dua tahun ini berturut-turut kita sampaikan untuk sepeda motor memang lebih berbahaya, baik dari sisi kecelakaan maupun dari sisi yang lain. Artinya dari waktu perjalanan juga sangat panjang," ujar Timur.
Timur mengklaim bahwa kinerja Polri tentang sosialisasi larangan mudik menggunakan sepeda motor, selama dua tahun telah berhasil dan sampai saat ini para pemudik banyak yang beralih menggunakan kendaraan angkutan umum untuk transportasi mudik.
"Yang kedua tentunya ada fasilitas dari pemerintah misalnya naik kereta api gratis untuk sepeda motor, lalu kita menyiapkan kapal, lalu partisipasi dari komunitas masyarakat yang peduli dengan mudik ini. Semua itu gratis, sepeda motornya diangkut kemudian penumpangnya naik bus," tandas Timur.
Timur mengatakan, memasuki H-3 hari raya Idul Fitri, pihaknya ingin memastikan bahwa jalur mudik aman untuk masyarakat.
"Hari ini adalah H-3, jadi semuanya seperti kegiatan pada hari biasa seperti hari ini. Artinya semua selesai pada H-4," kata Timur di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2013).
"Tentunya melihat semua ini (mudik) banyak pilihan, baik dari sisi moda angkutan mudik, maupun dari sisi jadwal liburan. Secara keseluruhan data yang kita ambil yang ada di Jawa Tengah dan di Jawa Barat rata-rata dari semua jumlah angkutan pribadi, roda empat maupun roda dua mengalami penurunan," imbuhnya.
Timur menuturkan, jumlah penurunan roda empat pada mudik tahun ini hanya empat persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan roda dua yakni sebesar 20 persen. "Sosialisasi terutama mengenai roda dua ada hasilnya. Artinya dua tahun ini berturut-turut kita sampaikan untuk sepeda motor memang lebih berbahaya, baik dari sisi kecelakaan maupun dari sisi yang lain. Artinya dari waktu perjalanan juga sangat panjang," ujar Timur.
Timur mengklaim bahwa kinerja Polri tentang sosialisasi larangan mudik menggunakan sepeda motor, selama dua tahun telah berhasil dan sampai saat ini para pemudik banyak yang beralih menggunakan kendaraan angkutan umum untuk transportasi mudik.
"Yang kedua tentunya ada fasilitas dari pemerintah misalnya naik kereta api gratis untuk sepeda motor, lalu kita menyiapkan kapal, lalu partisipasi dari komunitas masyarakat yang peduli dengan mudik ini. Semua itu gratis, sepeda motornya diangkut kemudian penumpangnya naik bus," tandas Timur.
(maf)