Jamaah Tarekat Syattariyah Lebaran 9 Agustus
A
A
A
Sindonews.com - Disaat sebagian besar umat Muslim di tanah air merayakan Lebaran, golongan minoritas pengikut Tarekan Syattariyah di Ulakan Tapakis, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, baru maniliak (melihat) bulan hari ini, Kamis 8 Agustus 2013.
Ulama Tarekat Syattariyah Ali Imran Tuanku Bagindo Qadhi Nagari Ulakan mengatakan, kelompoknya baru hari ini melihat bulan di Pantai Ulakan, menjelang magrib. "Itu sudah ajaran nabi kita, lihatlah bulan dengan mata, kalau bulan besok tampak, maka pada 9 Agustus nanti kita sudah merayakan Idul Fitri," katanya, kepada wartawan, Rabu (7/8/2013).
Melihat bulan, kata Buya (panggilan penghormatan Tuanku Bagindo Qadhi Nagari Ulakan) tidaklah menggunakan alat teleskop seperti umat Islam lainnya, melainkan dengan mata telanjang sendiri.
"Untuk melihat bulan ini pertama kali melakukan penghitungan bulan dan tahun nama metodenya hisab takwin khayam, kalau tanggalnya sudah tepat barulah melihat bulan. Besok sudah pas tanggalnya, nanti kita bersama-sama jamaah melihat bulan," terangnya.
Pengikut Syattarariyah yang disiarkan oleh Syekh Burhanunddin, memiliki ribuan jamaah di Kabupaten Padangpariaman, dan Kota Pariaman. "Andai besok cuaca tidak bagus, hujan atau mendung sehingga bulan tidak bisa dilihat, kita akan melakukan sidang Isbat di mesjid Ulakan," jelasnya.
Tarekat ini sering terlambat puasa dan Lebarannya dari umat muslim lainnya, untuk tahun ini jamaah ini baru puasa pada Kamis 11 Juli 2013 dan Lebarannya diperkirakan 9 Agustus nanti.
Ulama Tarekat Syattariyah Ali Imran Tuanku Bagindo Qadhi Nagari Ulakan mengatakan, kelompoknya baru hari ini melihat bulan di Pantai Ulakan, menjelang magrib. "Itu sudah ajaran nabi kita, lihatlah bulan dengan mata, kalau bulan besok tampak, maka pada 9 Agustus nanti kita sudah merayakan Idul Fitri," katanya, kepada wartawan, Rabu (7/8/2013).
Melihat bulan, kata Buya (panggilan penghormatan Tuanku Bagindo Qadhi Nagari Ulakan) tidaklah menggunakan alat teleskop seperti umat Islam lainnya, melainkan dengan mata telanjang sendiri.
"Untuk melihat bulan ini pertama kali melakukan penghitungan bulan dan tahun nama metodenya hisab takwin khayam, kalau tanggalnya sudah tepat barulah melihat bulan. Besok sudah pas tanggalnya, nanti kita bersama-sama jamaah melihat bulan," terangnya.
Pengikut Syattarariyah yang disiarkan oleh Syekh Burhanunddin, memiliki ribuan jamaah di Kabupaten Padangpariaman, dan Kota Pariaman. "Andai besok cuaca tidak bagus, hujan atau mendung sehingga bulan tidak bisa dilihat, kita akan melakukan sidang Isbat di mesjid Ulakan," jelasnya.
Tarekat ini sering terlambat puasa dan Lebarannya dari umat muslim lainnya, untuk tahun ini jamaah ini baru puasa pada Kamis 11 Juli 2013 dan Lebarannya diperkirakan 9 Agustus nanti.
(san)