Ratusan Ribu Pemudik Tiba di Bekasi
A
A
A
BEKASI - Ratusan ribu pemudik tiba di Bekasi menggunakan tranportasi kereta api, bus, roda dua maupun empat. Ribuan orang itu merupakan pemudik yang tiba kembali atau melintas Bekasi pada Jumat 1 Agustus hingga malam.
Selama kurun tiga hari arus balik, pemudik yang menggunakan jasa kereta api terdata sebanyak 10.500 lebih pemudik.
Bahkan sejak tiga hari lalu, 2.000 pemudik terdata setiap jam dengan menggunakan roda dua dan roda empat terlihat melintasi Kota Bekasi melalui tiga jalur utama arus mudik di Jalan Chairil Anwar - Jalan Mayor Hasibuan – Jalan KH Noer Ali (Kalimalang) dengan tujuan DKI Jakarta.
Kepala Stasiun Bekasi Teguh Budiono mengatakan, pemudik yang tiba di Bekasi dengan menggunakan kereta api berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pemudik yang tiba itu diangkut sekitar 30 kereta api yang menurunkan penumpang di Stasiun Bekasi.
”Totalnya pemudik yang tiba sekitar 10.500 selama arus balik, dan perharinya tercatat sekitar 3.000 pemudik tiba pada malam hari,” katanya kepada Koran SINDO, Minggu (3/8/2014).
Pemudik asal Jawa Tengah dan Jawa Timur tiba di Bekasi sekitar pukul 23.00-04.00 WIB. Adapun penumpang yang berbalik dari Stasiun Jatinegara mulai pukul 04.00 hingga siang hari mencapai 500 lebih per hari.
Mereka yang berbalik menggunakan KRL Comuterline itu karena kereta api tak berhenti di Stasiun Bekasi. ”Kereta di atas jam 04.00 tak berhenti di Bekasi,” ujarnya.
Teguh mengaku, di Stasiun Bekasi hanya digunakan sebagai pemberhentian untuk menurunkan penumpang. Sedangkan, untuk pemberangkatan dilakukan di Stasiun Pasar Senen, dan Gambir. Bahkan, penumpang dengan tujuan Jawa tak bisa naik di Stasiun Bekasi.
Sementara jumlah kendaraan arus balik yang masuk ke dalam Terminal Bekasi terdata sekitar 2.317 penumpang. Berdasarkan data dari petugas, jumlah kendaraan yang masuk ke terminal sejak Jumat 1 Agustus mencapai 332 bus dengan jumlah penumpang 2.317 penumpang.
”Diperkirakan minggu malam pemudik akan tiba di Bekasi. Kami prediksi sebanyak 6.570 penumpang dengan menggunakan 335 bus dari berbagai wilayah di pulau Jawa, Sumatera, maupun wilayah Lampung,” ujar Wakil Kepala Terminal Induk Kota Bekasi Tedi Abdul Hakim.
Hingga saat ini, kata dia, bus yang datang kebanyakan berasal dari Jawa Barat seperti Tasik Malaya, Garut, dan Bandung. Diperkirakan pemudik bakal terus berdatangan hingga tengah malam ini. ”Kebanyakan bus pengangkut pemudik tertahan macet di jalan,” katanya.
Saat arus mudik lalu, lanjut dia, pihaknya menyiapkan sebanyak 14 trayek untuk angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dengan persediaan 207 bus dan kapasitas 10.350 kursi. Ditambah lagi, sembilan trayek antar kota antar provinsi (AKAP) dengan persediaan 128 bus berkapasitas 6.400 kursi.
Kasat Lantas Polresta Bekasi Kota, Kompol Heri Omposungo menyebutkan, sejak arus balik tercatat 2.000 kendaraan roda dua maupun roda empat setiap jam melintasi wilayah Kota Bekasi.
”Mereka melintasi Bekasi menuju DKI Jakarta, arus balik akan terjadi hingga Minggu malam,” katanya.
Selama kurun tiga hari arus balik, pemudik yang menggunakan jasa kereta api terdata sebanyak 10.500 lebih pemudik.
Bahkan sejak tiga hari lalu, 2.000 pemudik terdata setiap jam dengan menggunakan roda dua dan roda empat terlihat melintasi Kota Bekasi melalui tiga jalur utama arus mudik di Jalan Chairil Anwar - Jalan Mayor Hasibuan – Jalan KH Noer Ali (Kalimalang) dengan tujuan DKI Jakarta.
Kepala Stasiun Bekasi Teguh Budiono mengatakan, pemudik yang tiba di Bekasi dengan menggunakan kereta api berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pemudik yang tiba itu diangkut sekitar 30 kereta api yang menurunkan penumpang di Stasiun Bekasi.
”Totalnya pemudik yang tiba sekitar 10.500 selama arus balik, dan perharinya tercatat sekitar 3.000 pemudik tiba pada malam hari,” katanya kepada Koran SINDO, Minggu (3/8/2014).
Pemudik asal Jawa Tengah dan Jawa Timur tiba di Bekasi sekitar pukul 23.00-04.00 WIB. Adapun penumpang yang berbalik dari Stasiun Jatinegara mulai pukul 04.00 hingga siang hari mencapai 500 lebih per hari.
Mereka yang berbalik menggunakan KRL Comuterline itu karena kereta api tak berhenti di Stasiun Bekasi. ”Kereta di atas jam 04.00 tak berhenti di Bekasi,” ujarnya.
Teguh mengaku, di Stasiun Bekasi hanya digunakan sebagai pemberhentian untuk menurunkan penumpang. Sedangkan, untuk pemberangkatan dilakukan di Stasiun Pasar Senen, dan Gambir. Bahkan, penumpang dengan tujuan Jawa tak bisa naik di Stasiun Bekasi.
Sementara jumlah kendaraan arus balik yang masuk ke dalam Terminal Bekasi terdata sekitar 2.317 penumpang. Berdasarkan data dari petugas, jumlah kendaraan yang masuk ke terminal sejak Jumat 1 Agustus mencapai 332 bus dengan jumlah penumpang 2.317 penumpang.
”Diperkirakan minggu malam pemudik akan tiba di Bekasi. Kami prediksi sebanyak 6.570 penumpang dengan menggunakan 335 bus dari berbagai wilayah di pulau Jawa, Sumatera, maupun wilayah Lampung,” ujar Wakil Kepala Terminal Induk Kota Bekasi Tedi Abdul Hakim.
Hingga saat ini, kata dia, bus yang datang kebanyakan berasal dari Jawa Barat seperti Tasik Malaya, Garut, dan Bandung. Diperkirakan pemudik bakal terus berdatangan hingga tengah malam ini. ”Kebanyakan bus pengangkut pemudik tertahan macet di jalan,” katanya.
Saat arus mudik lalu, lanjut dia, pihaknya menyiapkan sebanyak 14 trayek untuk angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dengan persediaan 207 bus dan kapasitas 10.350 kursi. Ditambah lagi, sembilan trayek antar kota antar provinsi (AKAP) dengan persediaan 128 bus berkapasitas 6.400 kursi.
Kasat Lantas Polresta Bekasi Kota, Kompol Heri Omposungo menyebutkan, sejak arus balik tercatat 2.000 kendaraan roda dua maupun roda empat setiap jam melintasi wilayah Kota Bekasi.
”Mereka melintasi Bekasi menuju DKI Jakarta, arus balik akan terjadi hingga Minggu malam,” katanya.
(hyk)