Malam Ini Nisfu Syaban: Pengertian, Keistimewaan dan Amalannya
Selasa, 07 Maret 2023 - 18:09 WIB
Malam Nisfu Syaban atau 15 Syaban 1444 H jatuh malam ini bertepatan Selasa malam (7/3/2023). Berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang Nisfu Syaban.
Sejarah menghidupkan Nisfu Syaban bermula dari kebiasaan para ulama Tabi'in dari Syam seperti Syaikh Khalid bin Ma'dan bin Abi Karb al-Kila'iy (wafat 104 Hijriyah).
"Dianjurkan menghidupkan malam tersebut dengan berjamaah di masjid, Khalid bin Mi'dan dan Luqman bin 'Amir dan selainnya, mereka mengenakan pakain bagus, memakai wewangian, bercelak, dan mereka menghidupkan malamnya dengan shalat. Hal ini disepakati oleh Ishaq bin Rahawaih, dia berkata tentang shalat berjamaah pada malam tersebut: "Itu bukan bid'ah!" Hal ini dikutip oleh Harb al-Karmani ketika dia bertanya kepadanya tentang ini." (Fatawa Al Azhar, 10/131)
Bahkan menghidupkan malam Nisfu Syaban telah dilakukan sejak lama di Masjidil Haram Makkah pada masa Salaf sebagaiman disebutkan oleh Al-Fakihi rahimahullah (wafat 272 H) dalam Kitab Akhbar Makkah, 3/84.
Kebiasaan ini juga sudah menjadi tradisi tahunan bagi kalangan muslim Indonesia, Yaman, Turki, Pakistan, Brunai, India, dan negara muslim lainnya.
Pengertian
Nisfu Sya'ban artinya separuh atau pertengahan atau tanggal 15 Syaban. Sedangkan Sya'ban adalah bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Nisfu Syaban dikenal sebagai Laylatul Bara'ah atau malam pengampunan dosa-dosa.
Keistimewaan
Malam Nisfu Sya'ban memiliki keistimewaan tersendiri. Selain menjadi malam catatan takdir selama satu tahun dan malam ampunan dari Allah kepada semua hamba-Nya yang beriman (kecuali orang bermusuhan dan musyrik), Nisfu Sya'ban juga menjadi malam istimewa bagi umat Nabi Muhammad SAW.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
رُوِيَ أَنَّ النَّبِي كَانَ جَالِسًا فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَنَزَلَ عَلَيْهِ جِبْرِيْلُ. فَقَالَ: اِنَّ اللهَ قَدْ أَعْتَقَ مِنَ النَّارِ نِصْفَ أُمَّتِكَ
Artinya: "Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (Nisfu Syaban), maka datang kepadanya Malaikat Jibril. Ia berkata: 'Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu."
Keterangan lain dari Sayyidah Aisyah ra sebagai berikut:
قالت: فقدت النبى- صلى الله عليه وسلم- فخرجت فإذا هو بالبقيع، رافع رأسه إلى السماء، فقال: أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله. فقلت: يا رسول الله قد ظننت أنك أتيت بعض نسائك، فقال: إن الله تعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى سماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب. (رواه أحمد، وقال الترمذى: إن البخارى ضعفه)
Artinya: "Aisyah berkata: "Saya kehilangan Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau berada di Baqi' sambil mengangkat kepala ke langit". Beliau berkata: "Apakah engkau takut engkau dizalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, saya menyangka engkau mendatangi sebagian istri engkau". Beliau besabda: "Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada malam Nisfu Syaban ke langit dunia, maka Allah mengampunkannya lebih banyak dari bulu domba Bani Kalb." (HR Ahmad). Imam At-Tirmidzi berkata, Imam Al-Bukhari mendha'ifkan hadits ini.
Hadis lain yang derajatnya baik terkait keutamaan Nisfu Syaban sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya'ban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (yang menebar kebencian antara sesama umat Islam)." [Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al Kabir No 16639; Daraquthni 68; Ibnu Majah 1380; Ibnu Hibban 5757; Ibnu Abi Syaibah 150; Al-Baihaqi fi Syu'ab al-Iman 6352; dan Al- Bazzar fi Al-Musnad 2389]
Amalan
Ada dua fadhilah bagi yang menghidupkan malam Nisfu Syaban antaranya:
Sejarah menghidupkan Nisfu Syaban bermula dari kebiasaan para ulama Tabi'in dari Syam seperti Syaikh Khalid bin Ma'dan bin Abi Karb al-Kila'iy (wafat 104 Hijriyah).
"Dianjurkan menghidupkan malam tersebut dengan berjamaah di masjid, Khalid bin Mi'dan dan Luqman bin 'Amir dan selainnya, mereka mengenakan pakain bagus, memakai wewangian, bercelak, dan mereka menghidupkan malamnya dengan shalat. Hal ini disepakati oleh Ishaq bin Rahawaih, dia berkata tentang shalat berjamaah pada malam tersebut: "Itu bukan bid'ah!" Hal ini dikutip oleh Harb al-Karmani ketika dia bertanya kepadanya tentang ini." (Fatawa Al Azhar, 10/131)
Bahkan menghidupkan malam Nisfu Syaban telah dilakukan sejak lama di Masjidil Haram Makkah pada masa Salaf sebagaiman disebutkan oleh Al-Fakihi rahimahullah (wafat 272 H) dalam Kitab Akhbar Makkah, 3/84.
Kebiasaan ini juga sudah menjadi tradisi tahunan bagi kalangan muslim Indonesia, Yaman, Turki, Pakistan, Brunai, India, dan negara muslim lainnya.
Pengertian
Nisfu Sya'ban artinya separuh atau pertengahan atau tanggal 15 Syaban. Sedangkan Sya'ban adalah bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Nisfu Syaban dikenal sebagai Laylatul Bara'ah atau malam pengampunan dosa-dosa.
Keistimewaan
Malam Nisfu Sya'ban memiliki keistimewaan tersendiri. Selain menjadi malam catatan takdir selama satu tahun dan malam ampunan dari Allah kepada semua hamba-Nya yang beriman (kecuali orang bermusuhan dan musyrik), Nisfu Sya'ban juga menjadi malam istimewa bagi umat Nabi Muhammad SAW.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
رُوِيَ أَنَّ النَّبِي كَانَ جَالِسًا فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَنَزَلَ عَلَيْهِ جِبْرِيْلُ. فَقَالَ: اِنَّ اللهَ قَدْ أَعْتَقَ مِنَ النَّارِ نِصْفَ أُمَّتِكَ
Artinya: "Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (Nisfu Syaban), maka datang kepadanya Malaikat Jibril. Ia berkata: 'Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu."
Keterangan lain dari Sayyidah Aisyah ra sebagai berikut:
قالت: فقدت النبى- صلى الله عليه وسلم- فخرجت فإذا هو بالبقيع، رافع رأسه إلى السماء، فقال: أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله. فقلت: يا رسول الله قد ظننت أنك أتيت بعض نسائك، فقال: إن الله تعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى سماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب. (رواه أحمد، وقال الترمذى: إن البخارى ضعفه)
Artinya: "Aisyah berkata: "Saya kehilangan Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau berada di Baqi' sambil mengangkat kepala ke langit". Beliau berkata: "Apakah engkau takut engkau dizalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, saya menyangka engkau mendatangi sebagian istri engkau". Beliau besabda: "Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada malam Nisfu Syaban ke langit dunia, maka Allah mengampunkannya lebih banyak dari bulu domba Bani Kalb." (HR Ahmad). Imam At-Tirmidzi berkata, Imam Al-Bukhari mendha'ifkan hadits ini.
Hadis lain yang derajatnya baik terkait keutamaan Nisfu Syaban sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya'ban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (yang menebar kebencian antara sesama umat Islam)." [Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al Kabir No 16639; Daraquthni 68; Ibnu Majah 1380; Ibnu Hibban 5757; Ibnu Abi Syaibah 150; Al-Baihaqi fi Syu'ab al-Iman 6352; dan Al- Bazzar fi Al-Musnad 2389]
Amalan
Ada dua fadhilah bagi yang menghidupkan malam Nisfu Syaban antaranya: