Surat Yusuf Ayat 92: Kisah Nabi Yusuf Memaafkan dan Mendoakan Saudaranya
Minggu, 19 Maret 2023 - 08:05 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Setelah mendengar pengakuan bersalah dari saudara-saudaranya, Nabi Yusuf 'alaihissalam justru memaafkan dan mendoakan mereka. Akhlak yang sangat mulia, tidak semua orang dapat melakukan seperti itu kecuali orang-orang pilihan.
Nabi Yusuf berusaha membesarkan hati saudara-saudaranya yang dulu pernah menzalimi dan membuangnya ke dalam sumur. Berikut kisahnya diabadikan Al-Qur'an dalam lanjutan tadabur Surat Yusuf :
Artinya: "Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS Yusuf ayat 92)
Pesan dan Hikmah
1. Beginilah sikap Nabi Yusuf yang tenang, sabar dan penuh kebijaksanaan. Beliau tidak pernah dendam dan justru memafkan, "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu." Tidak ada celaan dan umpatan yang keluar dari lisan Yusuf terhadap para saudaranya ini. Sama sekali tidak ada hukuman fisik dan celaan kata-kata. Ucapan ini (Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu) juga pernah dilontarkan Rasulullah SAW pada masa Fathu Makkah yang sebelumnya Umar mengatakan, "Hari ini tiba saatnya kita melampiaskan dendam kita kepada mereka." Namun Umar merasa malu dengan ucapan itu setelah Rasulullah mengatakan demikian. Memaafkan berarti tidak ada hukuman dan celaan. Dengan demikian jaga perbuatan dan ucapan di saat kita sedang berada di atas angin dihadapan orang lemah yang pernah menzalimi kita.
2. Memaafkan kesalahan orang lain di saat kita mampu membalasnya adalah perbuatan yang cukup sulit karena itu suatu kemuliaan yang berhak mendapatkan reward istimewa dari Allah. Dalam sebuah Hadits dijelaskan dia akan dipanggil di hadapan seluruh makhluk lalu diperintahkan untuk memilih bidadari mana yang dia inginkan.
3. Memaafkan merupakan sikap bertauhid sekaligus meneladani sifat Allah yang Maha Memaafkan dan Mengampuni hamba-Nya.
(Bersambung)!
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Setelah mendengar pengakuan bersalah dari saudara-saudaranya, Nabi Yusuf 'alaihissalam justru memaafkan dan mendoakan mereka. Akhlak yang sangat mulia, tidak semua orang dapat melakukan seperti itu kecuali orang-orang pilihan.
Nabi Yusuf berusaha membesarkan hati saudara-saudaranya yang dulu pernah menzalimi dan membuangnya ke dalam sumur. Berikut kisahnya diabadikan Al-Qur'an dalam lanjutan tadabur Surat Yusuf :
قَالَ لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَۗ يَغْفِرُ اللّٰهُ لَكُمْ ۖوَهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ
Artinya: "Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (QS Yusuf ayat 92)
Pesan dan Hikmah
1. Beginilah sikap Nabi Yusuf yang tenang, sabar dan penuh kebijaksanaan. Beliau tidak pernah dendam dan justru memafkan, "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu." Tidak ada celaan dan umpatan yang keluar dari lisan Yusuf terhadap para saudaranya ini. Sama sekali tidak ada hukuman fisik dan celaan kata-kata. Ucapan ini (Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu) juga pernah dilontarkan Rasulullah SAW pada masa Fathu Makkah yang sebelumnya Umar mengatakan, "Hari ini tiba saatnya kita melampiaskan dendam kita kepada mereka." Namun Umar merasa malu dengan ucapan itu setelah Rasulullah mengatakan demikian. Memaafkan berarti tidak ada hukuman dan celaan. Dengan demikian jaga perbuatan dan ucapan di saat kita sedang berada di atas angin dihadapan orang lemah yang pernah menzalimi kita.
2. Memaafkan kesalahan orang lain di saat kita mampu membalasnya adalah perbuatan yang cukup sulit karena itu suatu kemuliaan yang berhak mendapatkan reward istimewa dari Allah. Dalam sebuah Hadits dijelaskan dia akan dipanggil di hadapan seluruh makhluk lalu diperintahkan untuk memilih bidadari mana yang dia inginkan.
3. Memaafkan merupakan sikap bertauhid sekaligus meneladani sifat Allah yang Maha Memaafkan dan Mengampuni hamba-Nya.
(Bersambung)!
(rhs)