NU Care-LAZISNU Gulirkan 6 Program Ramadan, dari Berbagi Takjil hingga Kirim Dai ke Korea
Kamis, 23 Maret 2023 - 20:04 WIB
JAKARTA - NU Care-LAZISNU Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada bulan puasa ini menggulirkan program Ramadan Menggembirakan. Dari mulai talkshow, berbagi takjil dan bingkisan lebaran, hingga mengirimkan Dai Ambasador ke Korea Selatan dan Hong Kong.
Direktur NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil mengatakan, pihaknya telah menyiapkan program unggulan yang dilaksanakan pada Ramadan 1444 H. Program Ramadan ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi para penerima sasaran dan masyarakat umum.
Menurutnya, program pertama adalah Talkshow Ramadhan yang bertujuan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat umum tentang dunia keuangan dan ekonomi syariah. Termasuk filantropi Islam (ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya) sebagai fondasi yang dapat menjadi penopang pemberdayaan ekonomi di kalangan umat Islam. Talkshow mengundang sejumlah narasumber yang ahli di bidang filantropi Islam.
"Kegiatan ini berbentuk talkshow di sejumlah kanal media TV elektronik maupun online," kata Qohari Cholil dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/3/2023).
Selanjutnya adalah Program Berbagi Takjil dan Buka Puasa. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Ramadhan 1444 H dengan membagikan takjil dan makanan buka puasa, yang bekerja sama dengan sejumlah masjid di Jabodetabek dan wilayah jaringan LAZISNU.
Kemudian Program Kado Lebaran untuk Penyintas Bencana. Menurut Qohari kegiatan ini bertujuan untuk menghibur keluarga penyintas bencana agar tetap bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan gembira.
"Kado Lebaran ini didistribusikan ke sejumlah tempat penyintas gempa dan bencana banjir di Indonesia, mulai dari gempa bumi Cianjur, gempa bumi Papua, serta korban bencana lainnya baik di dalam maupun luar negeri, seperti gempa di Turki-Suriah," katanya.
Program selanjutnya adalah Senyum Mustahik. Melalui program ini, NU Care-LAZISNU berharap dapat meringankan beban kelompok masyarakat yang tergolong fakir-miskin untuk bisa lebih khusyuk dan istiqamah dalam menjalankan ibadah puasa.
"Senyum mustahik direalisasikan dalam bentuk pembagian sembako, paket buka puasa, dan penyaluran zakat fitrah," kata Qohari.
Kriteria penerima manfaat Senyum Mustahik adalah para guru ngaji, marbot masjid, keluarga prasejahtera, pejuang nafkah keluarga lainnya, warga penyintas bencana, anak yatim, piatu atau yatim piatu, para janda lansia/duafa.
Ada juga Program Berbagi Bingkisan dan Al-Quran untuk Difabel. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas empati kepada kelompok masyarakat yang seringkali luput dari perhatian masyarakat, yaitu kelompok difabel.
"Kita perlu membersamai mereka agar merasakan keberkahan dan kemulian bulan Ramadan. Bingkisan ini dikirimkan bekerja sama dengan SLB Ma'arif NU dan komunitas difabel," katanya.
Terakhir, kata Qohari, adalah Program Pengiriman Dai Ambasador ke Korea Selatan dan Hong Kong. Program ini bertujuan menyebarkan Islam wasathiyah ke masjid-masjid di Korea Selatan dan Hong Kong. Program ini bekerja sama dengan Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Lembaga Takmir Masjid PBNU, dan Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi).
Direktur NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil mengatakan, pihaknya telah menyiapkan program unggulan yang dilaksanakan pada Ramadan 1444 H. Program Ramadan ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi para penerima sasaran dan masyarakat umum.
Menurutnya, program pertama adalah Talkshow Ramadhan yang bertujuan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat umum tentang dunia keuangan dan ekonomi syariah. Termasuk filantropi Islam (ZIS dan dana sosial keagamaan lainnya) sebagai fondasi yang dapat menjadi penopang pemberdayaan ekonomi di kalangan umat Islam. Talkshow mengundang sejumlah narasumber yang ahli di bidang filantropi Islam.
"Kegiatan ini berbentuk talkshow di sejumlah kanal media TV elektronik maupun online," kata Qohari Cholil dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/3/2023).
Selanjutnya adalah Program Berbagi Takjil dan Buka Puasa. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan Ramadhan 1444 H dengan membagikan takjil dan makanan buka puasa, yang bekerja sama dengan sejumlah masjid di Jabodetabek dan wilayah jaringan LAZISNU.
Kemudian Program Kado Lebaran untuk Penyintas Bencana. Menurut Qohari kegiatan ini bertujuan untuk menghibur keluarga penyintas bencana agar tetap bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan gembira.
"Kado Lebaran ini didistribusikan ke sejumlah tempat penyintas gempa dan bencana banjir di Indonesia, mulai dari gempa bumi Cianjur, gempa bumi Papua, serta korban bencana lainnya baik di dalam maupun luar negeri, seperti gempa di Turki-Suriah," katanya.
Program selanjutnya adalah Senyum Mustahik. Melalui program ini, NU Care-LAZISNU berharap dapat meringankan beban kelompok masyarakat yang tergolong fakir-miskin untuk bisa lebih khusyuk dan istiqamah dalam menjalankan ibadah puasa.
"Senyum mustahik direalisasikan dalam bentuk pembagian sembako, paket buka puasa, dan penyaluran zakat fitrah," kata Qohari.
Kriteria penerima manfaat Senyum Mustahik adalah para guru ngaji, marbot masjid, keluarga prasejahtera, pejuang nafkah keluarga lainnya, warga penyintas bencana, anak yatim, piatu atau yatim piatu, para janda lansia/duafa.
Ada juga Program Berbagi Bingkisan dan Al-Quran untuk Difabel. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas empati kepada kelompok masyarakat yang seringkali luput dari perhatian masyarakat, yaitu kelompok difabel.
"Kita perlu membersamai mereka agar merasakan keberkahan dan kemulian bulan Ramadan. Bingkisan ini dikirimkan bekerja sama dengan SLB Ma'arif NU dan komunitas difabel," katanya.
Terakhir, kata Qohari, adalah Program Pengiriman Dai Ambasador ke Korea Selatan dan Hong Kong. Program ini bertujuan menyebarkan Islam wasathiyah ke masjid-masjid di Korea Selatan dan Hong Kong. Program ini bekerja sama dengan Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Lembaga Takmir Masjid PBNU, dan Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi).
(abd)