Surat Yusuf Ayat 99: Kisah Nabi Yusuf Menyambut Keluarga Besarnya di Mesir

Minggu, 30 April 2023 - 06:45 WIB
Ilustrasi Nabi Yusuf merangkul ayahnya Nabi Yakub ketika tiba di Mesir. Foto/tangkapan layar film Nabi Yusuf
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni

Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,

Yayasan Pustaka Afaf

Pada ayat sebelumnya Nabi Yakub sempat mengatakan "Aku akan memohonkan ampunan untuk kalian kepada Allah." Kapan itu dilakukan beliau?

Ibnu Mas'ud mengatakan beliau memohonkannya di waktu sahur, karenanya Ibnu Mas'ud sering berdoa di waktu sahur, "Allahumma innaka amartani fa atha'tu, wa da'autani fa ajibtu, Hadza saharun faghfirli (Ya Allah sesungguhnya Engkau memerintahkan kepadaku maka aku taati. Memanggilku lalu aku penuhi panggilan-Mu, di waktu sahur ini ya Allah Ampunilah aku)."



Ada yang mengatakan waktu sahur hari Jumat. Ada pula yang mengatakan di sepertiga malam Jumat. Ada lagi yang mengatakan pada malam-malam putih atau purnama tanggal 13, 14, dan 15, karena doa di malam-malam tersebut mustajab.

Keluarga Besar Nabi Yusuf Menuju Mesir

Setelah Nabi Yakub mendoakan anak-anaknya (saudara Nabi Yusuf), tibalah waktunya kebahagiaan menyelimuti keluarga besar Nabi Yakub 'alaihissalam. Nabi Yusuf mengundang ayahnya dan seluruh keluarga besarnya untuk datang ke Mesir.

Berikut lanjutan kisahnya diabadikan dalam Surat Yusuf :

فَلَمَّا دَخَلُوْا عَلٰى يُوْسُفَ اٰوٰٓى اِلَيْهِ اَبَوَيْهِ وَقَالَ ادْخُلُوْا مِصْرَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَ ۗ


Artinya: "Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapaknya dan dia berkata: Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman." (QS Yusuf ayat 99)

Pesan dan Hikmah

1. Nabi Yusuf mengerahkan segala persiapan untuk menjemput keluarganya dari Palestina. Beliau mengirimkan 200 kendaraan untuk mengangkut sekitar 80 sampai 90 orang dan barang barangnya. Seluruh keluarga besar Yusuf mulai dari kedua orang tuanya, sampai seluruh anak-anaknya. Persiapan pun dilakukan Yusuf di istana kerajaan untuk menyambut keluarga besarnya. Beginilah seharusnya sikap kita dalam menyambut keluarga besar dengan rasa gembira dan pelayanan sepenuh hati.

2. Budaya merangkul atau memeluk keluarga adalah budaya fitrah manusiawi. Pelukan dan rangkulan merupakan ekpsresi kebahagian penuh kasih sayang dan perhatian atas pertemuan atau juga perpisahan. Di samping itu juga ada budaya bersalaman dan cium tangan terhapap orang yang lebih tua atau kepada guru dan ulama.

3. "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman". Ucapan yang menenangkan para tamu, sekaligus mengabarkan bahwa jika Anda sudah masuk Mesir maka Anda dalam kondisi aman. Aman dari kelaparan atau ancaman perampokan atau buruan binatang buas. Yang jelas aman dari dari segala hal yang menakutkan. Adapun kalimat insya Allah ini maksudnya sebagai doa ngalap berkah dan pemantapan.

(Bersambung)!

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغۡفِرُ اَنۡ يُّشۡرَكَ بِهٖ وَيَغۡفِرُ مَا دُوۡنَ ذٰ لِكَ لِمَنۡ يَّشَآءُ‌ ۚ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ افۡتَـرٰۤى اِثۡمًا عَظِيۡمًا‏
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa dosa yang selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.

(QS. An-Nisa Ayat 48)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More