Makna Syaiun Lillah Sebelum Membaca Al-Fatihah
Kamis, 04 Mei 2023 - 22:53 WIB
DR Miftah el-Banjary MA
Pakar Ilmu Linguistik Arab,
Pimpinan Majelis Dalail Khairat Indonesia-Malaysia
Dalam bertawasul kita sering mendengar ucapan ''Syaiun lillah lahumul fatihah (شيئ لله لهم الفاتحة)". Apakah ada landasannya dan seperti apa artinya?
Dalam setiap acara tahlilan, salawatan, Dhiba'an dan Barzanji sering kali kita jumpai seorang pemimpin majelis berkata شيء لله الفاتحة.
Entah kalimat itu disebutkan sebelum membaca Surat Al-Fatihah sebagai agenda pembukaan atau dibacakan setelah menyebutkan rentetan nama arwah yang akan didoakan.
Secara bahasa kalimat شيء لله الفاتحة adalah dua kalimat yang berbeda. Kalimat pertama terdiri dari شيء لله yang bermakna bahwa "Semua dilakukan karena Allah" dan kalimat kedua adalah الفاتحة yaitu Al-Fatihah sebagai nama surat pembuka Al-Qur'an.
Oleh karena itu, jika digabungkan maka kalimat شيء لله الفاتحة dapat diartikan bahwa 'Semua yang kita lakukan hanyalah karena Allah, (begitu juga dengan bacaan) Al-Fatihah'.
Dalam Kitab Bughyatul Mustarsyidin terdapat pernyataan yang menyebutkan bahwa kalimat "شيء لله الفاتحة" hanyalah sebuah tradisi:
يا فلان شيء لله غير عربية لكنها من مولدات أهل العرف
"Hai Fulan, kalimat شيء لله bukanlah bahasa Arab, melainkan lahir dari sebuah tradisi."
Sedangkan sebuah tradisi bisa dijadikan hukum dengan catatan tidak bertentangan dengan Syariat Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits. Demikian dalam kaidah fiqih disebutkan: العادة محكمة "Kebiasaan atau tradisi itu bisa dijadikan landasan hukum."
Dalam Kitab Qurrah al-'Ain bi Fataawa As-Syaikh Isma'il Az-Zain, Hal 211 disebutkan:
معني قول بعض الناس عفب الدعاء شئ لله لهم الفاتحة...و معني شئ لله مطلوبنا ومقصودنا شئ لله اي يستمد لوجه الله ابتغاء واستمدادا لا لغيره ولا من غيره ففيها اعتراف بان الذي يسوق المطالب ويحقق المأرب هو الله تعالي الخ
Artinya: "Adapun maksud dari kalimat "Syaiun lillaahi" (شيئ لله) adalah mengharap ridha dan bantuan hanyalah dari Allah bukan selain Allah, serta didalamnya mengandung pengakuan bahwa yang merealisasikan keinginan-keinginan dan mewujudkan kebutuhan-kebutuhannya adalah hanyalah Allah semata."
Wallahu A'lam
Pakar Ilmu Linguistik Arab,
Pimpinan Majelis Dalail Khairat Indonesia-Malaysia
Dalam bertawasul kita sering mendengar ucapan ''Syaiun lillah lahumul fatihah (شيئ لله لهم الفاتحة)". Apakah ada landasannya dan seperti apa artinya?
Dalam setiap acara tahlilan, salawatan, Dhiba'an dan Barzanji sering kali kita jumpai seorang pemimpin majelis berkata شيء لله الفاتحة.
Entah kalimat itu disebutkan sebelum membaca Surat Al-Fatihah sebagai agenda pembukaan atau dibacakan setelah menyebutkan rentetan nama arwah yang akan didoakan.
Secara bahasa kalimat شيء لله الفاتحة adalah dua kalimat yang berbeda. Kalimat pertama terdiri dari شيء لله yang bermakna bahwa "Semua dilakukan karena Allah" dan kalimat kedua adalah الفاتحة yaitu Al-Fatihah sebagai nama surat pembuka Al-Qur'an.
Oleh karena itu, jika digabungkan maka kalimat شيء لله الفاتحة dapat diartikan bahwa 'Semua yang kita lakukan hanyalah karena Allah, (begitu juga dengan bacaan) Al-Fatihah'.
Dalam Kitab Bughyatul Mustarsyidin terdapat pernyataan yang menyebutkan bahwa kalimat "شيء لله الفاتحة" hanyalah sebuah tradisi:
يا فلان شيء لله غير عربية لكنها من مولدات أهل العرف
"Hai Fulan, kalimat شيء لله bukanlah bahasa Arab, melainkan lahir dari sebuah tradisi."
Sedangkan sebuah tradisi bisa dijadikan hukum dengan catatan tidak bertentangan dengan Syariat Islam yang berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits. Demikian dalam kaidah fiqih disebutkan: العادة محكمة "Kebiasaan atau tradisi itu bisa dijadikan landasan hukum."
Dalam Kitab Qurrah al-'Ain bi Fataawa As-Syaikh Isma'il Az-Zain, Hal 211 disebutkan:
معني قول بعض الناس عفب الدعاء شئ لله لهم الفاتحة...و معني شئ لله مطلوبنا ومقصودنا شئ لله اي يستمد لوجه الله ابتغاء واستمدادا لا لغيره ولا من غيره ففيها اعتراف بان الذي يسوق المطالب ويحقق المأرب هو الله تعالي الخ
Artinya: "Adapun maksud dari kalimat "Syaiun lillaahi" (شيئ لله) adalah mengharap ridha dan bantuan hanyalah dari Allah bukan selain Allah, serta didalamnya mengandung pengakuan bahwa yang merealisasikan keinginan-keinginan dan mewujudkan kebutuhan-kebutuhannya adalah hanyalah Allah semata."
Wallahu A'lam
(rhs)