Bimbing Jemaah Haji, Konsultan Ibadah Daker Makkah Buka Layanan Online dan Offline
Senin, 05 Juni 2023 - 00:47 WIB
MAKKAH - Konsultan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah membuka layanan online dan offline mengenai pelaksanaan ibadah haji . Hal itu untuk membantu jemaah haji yang ingin mendapatkan bimbingan manasik.
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah Zulkarnain Nasution mengatakan, ibadah adalah layanan inti dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apalagi, setiap jemaah diharuskan membekali dirinya dengan ilmu manasik.
Di sinilah pentingnya proses bimbingan ibadah. Sehingga, jemaah bisa memahami proses penyelenggaraan ibadah haji dan diharapkan bisa melaksanakannya secara mandiri.
"Kementerian Agama sudah melakukan pembinaan manasik sejak di Tanah Air. Namun tingkat pemahaman jemaah memang bermacam-macam. Karenanya proses bimbingan terus dilakukan saat jemaah di Tanah Suci," ujar Zulkarnain di Makkah, Minggu (4/6/2023).
Pemerintah telah menunjuk para konsultan ibadah dan pembimbing ibadah untuk memberikan layanan kepada jemaah haji, terkait ibadah. Total ada 26 konsultan dan pembimbing ibadah yang bertugas di Daker Makkah.
Sebanyak empat orang ditempatkan di Kantor Daker Makkah, sedangkan yang lainnya di tempatkan di setiap sektor perumahan jemaah haji, termasuk sektor Masjidilharam.
"Konsultan ibadah ini adalah para kiai, akademisi, dan praktisi perhajian yang memiliki kompetensi untuk memberikan layanan konsultasi masalah-masalah haji. Untuk memudahkan jemaah, layanan konsultasi ibadah ini didesain dapat dilakukan secara offline dan online,” ucapnya.
Secara offline, para konsultan dan pembimbing bertugas memberikan layanan konsultasi ibadah di wilayah sektor masing-masing. Konsultan yang berada di Kantor Daker Makkah juga akan melakukan visitasi ke sektor untuk melakukan pembekalan.
"Secara online, kami sudah menyebar nomor telepon para konsultan ini kepada semua jemaah melalui PPIH Kloter. Sehingga jemaah dapat berkonsultasi dengan mudah,” ujarnya.
Zulkarnain berharap, keberadaan para konsultan dan pembimbing ibadah dapat dimaksimalkan oleh para jemaah dalam memahami manasik haji. Pemahaman yang baik diharapkan memudahkan jemaah dalam beribadah dan dapat mengantarkan mereka meraih kemabruran.
"Semua masalah yang dihadapi jemaah terkait ibadah, harus tuntas dan terselesaikan sebelum pulang ke Tanah Air. Para konsultan dan pembimbing dihadirkan untuk membantu jemaah dalam hal itu," pungkasnya.
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah Zulkarnain Nasution mengatakan, ibadah adalah layanan inti dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apalagi, setiap jemaah diharuskan membekali dirinya dengan ilmu manasik.
Di sinilah pentingnya proses bimbingan ibadah. Sehingga, jemaah bisa memahami proses penyelenggaraan ibadah haji dan diharapkan bisa melaksanakannya secara mandiri.
"Kementerian Agama sudah melakukan pembinaan manasik sejak di Tanah Air. Namun tingkat pemahaman jemaah memang bermacam-macam. Karenanya proses bimbingan terus dilakukan saat jemaah di Tanah Suci," ujar Zulkarnain di Makkah, Minggu (4/6/2023).
Pemerintah telah menunjuk para konsultan ibadah dan pembimbing ibadah untuk memberikan layanan kepada jemaah haji, terkait ibadah. Total ada 26 konsultan dan pembimbing ibadah yang bertugas di Daker Makkah.
Sebanyak empat orang ditempatkan di Kantor Daker Makkah, sedangkan yang lainnya di tempatkan di setiap sektor perumahan jemaah haji, termasuk sektor Masjidilharam.
"Konsultan ibadah ini adalah para kiai, akademisi, dan praktisi perhajian yang memiliki kompetensi untuk memberikan layanan konsultasi masalah-masalah haji. Untuk memudahkan jemaah, layanan konsultasi ibadah ini didesain dapat dilakukan secara offline dan online,” ucapnya.
Secara offline, para konsultan dan pembimbing bertugas memberikan layanan konsultasi ibadah di wilayah sektor masing-masing. Konsultan yang berada di Kantor Daker Makkah juga akan melakukan visitasi ke sektor untuk melakukan pembekalan.
"Secara online, kami sudah menyebar nomor telepon para konsultan ini kepada semua jemaah melalui PPIH Kloter. Sehingga jemaah dapat berkonsultasi dengan mudah,” ujarnya.
Zulkarnain berharap, keberadaan para konsultan dan pembimbing ibadah dapat dimaksimalkan oleh para jemaah dalam memahami manasik haji. Pemahaman yang baik diharapkan memudahkan jemaah dalam beribadah dan dapat mengantarkan mereka meraih kemabruran.
"Semua masalah yang dihadapi jemaah terkait ibadah, harus tuntas dan terselesaikan sebelum pulang ke Tanah Air. Para konsultan dan pembimbing dihadirkan untuk membantu jemaah dalam hal itu," pungkasnya.
(rca)