Keagungan Kakbah dan Doa untuk Perdamaian Dunia

Jum'at, 16 Juni 2023 - 15:38 WIB
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) Prof Taruna Ikrar bercerita tentang keagungan Kakbah di Tanah Suci Makkah. Foto/ist
Prof Taruna Ikrar

Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

Kota Suci dengan segala keagungan dan kemuliannya senantiasa mencakup beberapa tempat yang diagungkan pula. Ia memiliki daerah-daerah yang penuh berkah, mempunyai masy'arul haram, mempunyai tanda-tanda nyata.

Kesemuanya itu semakin menambah keagungan dan kemuliaannya. Banyak sekali nash Al-Qur'an dan As-Sunnah yang menjelaskan keutamaan tempat-tempat mubarakah itu, beserta hukum-hukumnya. Serta menjelaskan cara yang masyru (disyariatkan) untuk mengagungkannya dan cara yang tidak dibolehkan seorangpun melakukannya, apakah itu dengan tujuan mengagungkan atau mensucikan.

Keagungan Kakbah dan Beberapa Hukumnya



Kakbah adalah Baitullah yang diharamkan. Ia terletak di bagian tengah Masjidil Haram. Bentuknya segi empat dan pintunya agak tinggi dari permukaan bumi. Ada yang mengatakan bahwa ia diberi nama Ka'bah karena wujudnya seperti kubus, yang dalam bahasa Arab.

Dalam Al-Qur'an, Allah menyebut nama Kakbah secara jelas dengan sebutan ٱلْكَعْبَة (al-Ka'bah) dan sebutan-sebutan lainnya. Yang disebutkan dengan jelas yaitu:

جَعَلَ اللّٰهُ الۡـكَعۡبَةَ الۡبَيۡتَ الۡحَـرَامَ قِيٰمًا لِّـلنَّاسِ وَالشَّهۡرَ الۡحَـرَامَ وَالۡهَدۡىَ وَالۡقَلَاۤٮِٕدَ‌ ؕ ذٰ لِكَ لِتَعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ وَاَنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ

Artinya: "Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu, sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, hadya, qalaid. Allah menjadikan yang demikian itu agat kamu tahu bahwa Allah mengetahui semua yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Maidah Ayat 97)

Di antara nama lain yang dinyatakan Allah untuk Kakbah dalam Al-Qur'an adalah: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail seraya berdoa, 'Ya Tuhan kami, terimalah dari kami amalan ini.' Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah ayat 127)

Allah juga berfirman: "Dan ingatlah ketika kami memberikan tempat kepada Ibrahim di Baitullah dengan mengatakan: 'Janganlah kamu menyekutukan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ni bagi orang-orang yang thawaf, orang-orang yang beribadat, dan orang-orang yang ruku' serta sujud." (QS Al-Hajj ayat 26)

Allah juga berfirman: "Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka, dan hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka, dan hendaklah mereka melakukan thawaf di sekeliling Al-Bait Al-Atiq." (QS Al-Hajj ayat 29)

Jadi, Kakbah adalah Al-Baitul Haram. Ia juga bernama Al-Bait Al-Atiq. Pada ayat-ayat di atas Allah menyebutkan bahwa Nabi Ibrahim lah yang meninggikan dasar-dasar Baitullah. Beliau pula yang membangun Ka'bah. Sedangkan yang membantu beliau dalam pekerjaan ini adalah putranya, Nabi Ismail, seperti sudah dijelaskan pada pembahasan yang lalu.

Allah memberikan kepada Baitullah ini sebuah kehormatan dan kesucian yang tidak diberikan kepada tempat manapun di muka bumi. Beberapa hukum dan adab (sopan santun) yang berkaitan dengan Ka'bah, rumah Allah yang suci yaitu dengan berdoa.

Doa untuk Perdamaian Dunia

اللَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا


Allahumma zid Haadzal bayta tasyriifan wa ta'zhiiman wa takriiman wa mahaabatan, wa zid man syarrafahuu wa karramahuu min man hajjahuu aw i'tamarahuu tasyriifan wa takriiman wa ta'zhiiman wa birran.

Artinya: "Ya Allah, tambahkan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kehebatan pada Baitullah ini. Tambahkan juga kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan untuk orang-orang berhaji atau berumrah yang memuliakan dan menghormati Ka'bah."

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَحُشِرَ لِسُلَيۡمٰنَ جُنُوۡدُهٗ مِنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ وَالطَّيۡرِ فَهُمۡ يُوۡزَعُوۡنَ (١٧) حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡ‌ۚ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ‏ (١٨) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ (١٩)
Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.

(QS. An-Naml Ayat 17-19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More