Meneladani 12 Sifat Muslimah Saleha dari Istri-Istri Nabi SAW
Senin, 19 Juni 2023 - 15:01 WIB
Impian seorang muslim yang mulia adalah meminang seorang wanita saleha yang mampu menjadi naungan dan tempat curhat selagi istirahat bagi suami dari penat dan pengorbanan hidup yang berat. Harapannya yang indah yaitu kelak akan lahir dari rahim seorang wanita saleha keturunan yang shalih, mendoakan kedua orang tua dan mengenal tauhid sehingga menjadi qurratu a‘yun (penyejuk mata) baginya.
Demikian harapan seorang muslim sejati yang dirajutnya dengan istiqomah, meminta kepada Ar-Rabbul A‘la (Allah Yang Maha Tinggi) agar dimudahkan segala urusannya. Namun tentunya apa yang menjadi dambaan seorang muslim ini tidak akan terwujud dengan baik terkecuali bila wanita yang dipilihnya untuk menemani hidupnya hingga ajal menjemputnya adalah wanita saleha.
Karena hanya wanita saleha yang dapat menjadi teman hidup yang sebenarnya dalam suka maupun duka, yang akan membantu
dan mendorong suaminya untuk taat kepada Allah SWT. Hanya dalam diri wanita shalihah tertanam akidah islamiyah, akhlaqul karimah dan mendidik anak menjadi shalih dan saleha.
Berikut sebagian sifat-sifat istri saleha yang layak diteladani dari potret istri-istri Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam:
1. Dapat men”design” suaminya bertutur kata lembut dan mengucapkan kata romantis nan manis. Misalnya: selalu menggunakan panggilan yang istimewa dan spesial.
2. Selalu taat dan patuh terhadap perintah suami selagi bukan perintah untuk bermaksiat dan menyimpang dari aturan islam.
3. Dapat memahami perasaan suami, selalu mengiringi dengan doa dan semangat, mengalir bersama rasa emosi yang lembut dan penuh perasaan.
4. Memiliki sifat qona’ah, ridla atas pemberian suami kepadanya, sedikit maupun banyak, hal itu menunjukkan kepada istri untuk selalu bersyukur kepada Yang Maha Pemberi Rizqi. Karena rizqi ada pada kekuasaan Allah bukan pada tangan suami.
5. Selalu istiqomah dalam menjaga kemuliaan budi pekerti, menampakkan akhlaqul karimah baik di dalam rumah maupun bermuamalah.
6. Dapat berterima kasih kepada suami atas nasihat dan kebaikan yang telah diperbuatnya. Hal ini dapat melahirkan rasa cinta, kasih sayang, rasa peduli dan curahan kebaikan dan kemuliaan. Misalnya: selalu mengucapkan terima kasih bila ditolong dalam aktivitas, terima kasih bila diberi serpihan nasihat yang memikat.
7. Dapat mengatur urusan rumah tanggaunya dengan baik dan benar, menghemat dan memenej keuangannya secara selektif, efektif dan produktif. Misalnya: membuat laporan mengenai belanja harian, menyisihkan untuk tabungan guna masa depan.
8. Dapat mendidik anak-anak sepenuh jiwa disertai hati yang tulus dan sejuk sehingga mereka menjadi generasi yang shalih dan saleha, istiqomah, akhlaqul karimah, dan taat beribadah. Misalnya: memberi dorongan kepada anak untuk sholat bersama suami di masjid, memberikan kalimat-kalimat tauhid agar anak menyimpannya dalam memori sejak dini.
9. Tidak menunjukkan rasa gembira di atas rasa dukacita suaminya dan tidak pula merasa sedih jika suami merasa senang gembira, hal ini dapat menjadi rasa kebersamaan, rasa saling memberikan perhatian dan mengingatkan dalam kebaikan. Misalnya: saat suami sakit ataupun sedang terkena musibah maka istri tidak terlihat gembira atau senang.
10. Menjaga kebersihan diri untuk selalu tampil indah dan bersih di dalam rumahnya karena ia memahami keindahan dan kebersihan itu lebih kekal daripada kecantikan. Misalnya; membersihkan ruang tamu, ruang keluarga sebelum suami pulang beraktivitas.
11. Dapat menjaga rahasia suami dan rumah tangganya di saat Allah menguji dengan kenikmatan ataupun kesusahan. Misalnya: tatkala sedang dalam perselisihan maka seharusnya bertanya dan berkonsultasi dengan orang yang bertaqwa sehingga rahasia rumah tangga terjaga.
12. Dapat berinteraksi baik dan benar dengan pihak keluarga suami, khususnya ibu karena dialah manusia yang paling dekat suami, seorang ibu yang mendidik dan mengarahkan anak menjadi suami shalih dan bertanggung jawab. Misalnya: selalu beramah tamah dan bertutur kata santun saat berbicara dengan mertua.
Beginilah sifat-sifat istri saleha yang layak diteladani niscaya rumah tangga kehidupannya berbahagia dan menjadi teladan bagi kaum muslimah lainnya.
Wallahu A’lam.
Demikian harapan seorang muslim sejati yang dirajutnya dengan istiqomah, meminta kepada Ar-Rabbul A‘la (Allah Yang Maha Tinggi) agar dimudahkan segala urusannya. Namun tentunya apa yang menjadi dambaan seorang muslim ini tidak akan terwujud dengan baik terkecuali bila wanita yang dipilihnya untuk menemani hidupnya hingga ajal menjemputnya adalah wanita saleha.
Karena hanya wanita saleha yang dapat menjadi teman hidup yang sebenarnya dalam suka maupun duka, yang akan membantu
dan mendorong suaminya untuk taat kepada Allah SWT. Hanya dalam diri wanita shalihah tertanam akidah islamiyah, akhlaqul karimah dan mendidik anak menjadi shalih dan saleha.
Berikut sebagian sifat-sifat istri saleha yang layak diteladani dari potret istri-istri Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam:
1. Dapat men”design” suaminya bertutur kata lembut dan mengucapkan kata romantis nan manis. Misalnya: selalu menggunakan panggilan yang istimewa dan spesial.
2. Selalu taat dan patuh terhadap perintah suami selagi bukan perintah untuk bermaksiat dan menyimpang dari aturan islam.
3. Dapat memahami perasaan suami, selalu mengiringi dengan doa dan semangat, mengalir bersama rasa emosi yang lembut dan penuh perasaan.
4. Memiliki sifat qona’ah, ridla atas pemberian suami kepadanya, sedikit maupun banyak, hal itu menunjukkan kepada istri untuk selalu bersyukur kepada Yang Maha Pemberi Rizqi. Karena rizqi ada pada kekuasaan Allah bukan pada tangan suami.
5. Selalu istiqomah dalam menjaga kemuliaan budi pekerti, menampakkan akhlaqul karimah baik di dalam rumah maupun bermuamalah.
6. Dapat berterima kasih kepada suami atas nasihat dan kebaikan yang telah diperbuatnya. Hal ini dapat melahirkan rasa cinta, kasih sayang, rasa peduli dan curahan kebaikan dan kemuliaan. Misalnya: selalu mengucapkan terima kasih bila ditolong dalam aktivitas, terima kasih bila diberi serpihan nasihat yang memikat.
7. Dapat mengatur urusan rumah tanggaunya dengan baik dan benar, menghemat dan memenej keuangannya secara selektif, efektif dan produktif. Misalnya: membuat laporan mengenai belanja harian, menyisihkan untuk tabungan guna masa depan.
8. Dapat mendidik anak-anak sepenuh jiwa disertai hati yang tulus dan sejuk sehingga mereka menjadi generasi yang shalih dan saleha, istiqomah, akhlaqul karimah, dan taat beribadah. Misalnya: memberi dorongan kepada anak untuk sholat bersama suami di masjid, memberikan kalimat-kalimat tauhid agar anak menyimpannya dalam memori sejak dini.
9. Tidak menunjukkan rasa gembira di atas rasa dukacita suaminya dan tidak pula merasa sedih jika suami merasa senang gembira, hal ini dapat menjadi rasa kebersamaan, rasa saling memberikan perhatian dan mengingatkan dalam kebaikan. Misalnya: saat suami sakit ataupun sedang terkena musibah maka istri tidak terlihat gembira atau senang.
10. Menjaga kebersihan diri untuk selalu tampil indah dan bersih di dalam rumahnya karena ia memahami keindahan dan kebersihan itu lebih kekal daripada kecantikan. Misalnya; membersihkan ruang tamu, ruang keluarga sebelum suami pulang beraktivitas.
11. Dapat menjaga rahasia suami dan rumah tangganya di saat Allah menguji dengan kenikmatan ataupun kesusahan. Misalnya: tatkala sedang dalam perselisihan maka seharusnya bertanya dan berkonsultasi dengan orang yang bertaqwa sehingga rahasia rumah tangga terjaga.
12. Dapat berinteraksi baik dan benar dengan pihak keluarga suami, khususnya ibu karena dialah manusia yang paling dekat suami, seorang ibu yang mendidik dan mengarahkan anak menjadi suami shalih dan bertanggung jawab. Misalnya: selalu beramah tamah dan bertutur kata santun saat berbicara dengan mertua.
Beginilah sifat-sifat istri saleha yang layak diteladani niscaya rumah tangga kehidupannya berbahagia dan menjadi teladan bagi kaum muslimah lainnya.
Wallahu A’lam.
(wid)