Pantau Kondisi Jemaah saat Lempar Jumrah, PPIH Bentuk Pos MCR di Jamarat
Kamis, 29 Juni 2023 - 12:07 WIB
ARAB SAUDI - Setelah melaksanakan wukuf di Padang Arafah, mabit di Muzdalifah, dan lempar jumrah Aqobah, hari ini 11 Zulhijah jemaah haji Indonesia kembali melaksanakan lempar jumrah di Mina.
Lempar jumrah merupakan rangkaian dari prosesi puncak ibadah haji . Seluruh jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Mina, selanjutnya menuju Jamarat untuk melakukan lempar jumrah.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mina Zaenal Muttaqin mengatakan untuk memantau pergerakan jemaah saat di Jamarat, telah dibentuk 5 pos Mobile Crisis Rescue (MCR) yang bertugas memantau jemaah haji saat di Jamarat.
"Ada 5 pos mobile MCR untuk melayani jemaah haji yang menjalankan lempar jumrah pada tanggal 10, 11, 12 Zulhijah untuk nafar awal dan 13 Zulhijah untuk nafar tsan. Termasuk saat pendorongan jemaah ke Makkah," ujarnya.
Senada, Kabid Perlindungan Jemaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Al Rasyid mengatakan untuk memberikan rasa aman dan memitigasi risiko yang menimpa jemaah, pihaknya membentuk 5 pos MCR. "Di terowongan di jamarat, Ula, Wustha, Aqobah, kita siapkan pos MCR," katanya, Kamis (29/6/2023).
Artinya, ada petugas gabungan dari kesehatan, Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), Emergency Medical Team (EMT), Linjam, dan pelayanan lansia yang sama-sama memperhatikan jemaah saat melakukan Jamarat.
"Dengan adanya petugas jemaah akan merasa aman karena ada hubungan emosional dan motivasi," katanya.
Dia menyebut pos MCR tersebut berada di Jamarat lantai atas dan di lantai dasar atau bawah. Pos MCR ini bersinggungan dengan petugas yang berjaga di rute pos Jamarat.
"Jadi 5 pos MCR ada di lantai atas dan 5 pos di lantai dasar. Jadi selain kita buat rute pos Jamarat 1 sampai 8 di situ juga ada MCR 1-5. Itulah pos yang berasiran yang bisa memberikan pelayanan juga bisa memantau jemaah terutama yang lansia," katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan gabungan petugas dari tim EMT, PKP3JH dan Linjam akan melakukan pelayanan kesehatan bergerak dari pos ke pos di jalur atas dan bawah Jamarat.
“Tim gabungan ini akan melakukan skrining dan pengamatan kesehatan jemaah yang berlalu-lalang sehingga bisa memberikan bantuan kesehatan bagi jemaah haji yang membutuhkan,” terengnya.
Menurut Fauzin, salah satu titik kritis puncak haji adalah saat prosesi di Mina. Oleh karenanya dibuat tim gabungan dari EMT, P3JH, Linjam, dan petugas sektor.
“Seluruh petugas baik dari Kemenkes, Kemenag, dan institusi lainnya bersiaga lebih dekat lagi dengan jemaah memberikan bantuan bagi jemaah,” katanya.
Lempar jumrah merupakan rangkaian dari prosesi puncak ibadah haji . Seluruh jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Mina, selanjutnya menuju Jamarat untuk melakukan lempar jumrah.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mina Zaenal Muttaqin mengatakan untuk memantau pergerakan jemaah saat di Jamarat, telah dibentuk 5 pos Mobile Crisis Rescue (MCR) yang bertugas memantau jemaah haji saat di Jamarat.
"Ada 5 pos mobile MCR untuk melayani jemaah haji yang menjalankan lempar jumrah pada tanggal 10, 11, 12 Zulhijah untuk nafar awal dan 13 Zulhijah untuk nafar tsan. Termasuk saat pendorongan jemaah ke Makkah," ujarnya.
Senada, Kabid Perlindungan Jemaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Al Rasyid mengatakan untuk memberikan rasa aman dan memitigasi risiko yang menimpa jemaah, pihaknya membentuk 5 pos MCR. "Di terowongan di jamarat, Ula, Wustha, Aqobah, kita siapkan pos MCR," katanya, Kamis (29/6/2023).
Artinya, ada petugas gabungan dari kesehatan, Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), Emergency Medical Team (EMT), Linjam, dan pelayanan lansia yang sama-sama memperhatikan jemaah saat melakukan Jamarat.
"Dengan adanya petugas jemaah akan merasa aman karena ada hubungan emosional dan motivasi," katanya.
Dia menyebut pos MCR tersebut berada di Jamarat lantai atas dan di lantai dasar atau bawah. Pos MCR ini bersinggungan dengan petugas yang berjaga di rute pos Jamarat.
"Jadi 5 pos MCR ada di lantai atas dan 5 pos di lantai dasar. Jadi selain kita buat rute pos Jamarat 1 sampai 8 di situ juga ada MCR 1-5. Itulah pos yang berasiran yang bisa memberikan pelayanan juga bisa memantau jemaah terutama yang lansia," katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan gabungan petugas dari tim EMT, PKP3JH dan Linjam akan melakukan pelayanan kesehatan bergerak dari pos ke pos di jalur atas dan bawah Jamarat.
“Tim gabungan ini akan melakukan skrining dan pengamatan kesehatan jemaah yang berlalu-lalang sehingga bisa memberikan bantuan kesehatan bagi jemaah haji yang membutuhkan,” terengnya.
Menurut Fauzin, salah satu titik kritis puncak haji adalah saat prosesi di Mina. Oleh karenanya dibuat tim gabungan dari EMT, P3JH, Linjam, dan petugas sektor.
“Seluruh petugas baik dari Kemenkes, Kemenag, dan institusi lainnya bersiaga lebih dekat lagi dengan jemaah memberikan bantuan bagi jemaah,” katanya.
(kri)