Kisah Al-Qa'nabi Belajar Hadis Tanpa Adab, Ini yang Didapatnya

Selasa, 25 Juli 2023 - 22:12 WIB
Belajar adab sebelum belajar ilmu akan mendatangkan ilmu yang berkah dan manfaat. Foto/ilustrasi
Kisah Al-Qa'nabi belajar Hadis bisa kita jadikan pelajaran betapa pentingnya adab sebelum menunut ilmu. Kisah ini termasuk salah satu kisah menarik yang diceritakan dalam buku "100 Kisah Menarik Penuh Ibrah" karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi.

Al-'Abdari menceritakan dalam Rihlah-nya halaman 110 tentang sebab mengapa Al-Qa'nabi tidak mendengar dari ulama Hadis Syu'bah kecuali hanya satu Hadis saja. Alkisah, suatu saat Al-Qa'nabi pergi menuju Kota Bashrah Iraq untuk mendengar Hadits yang disampaikan Syu'bah, tetapi ternyata majelis kajiannya telah selesai dan Syu'bah telah pulang ke rumahnya.

Karena dorongan semangat menggelora yang tinggi, Al-Qa'nabi bertanya alamat rumah Syu'bah. Dia pun menuju ke rumah Syu'bah yang kebetulan pintunya tengah terbuka. Tanpa permisi, Al-Qa'nabi pun langsung masuk dan berkata kepada Syu'bah yang sedang buang hajat. "Assalamu'alaikum. Saya orang asing, datang dari jauh untuk mendapatkan Hadits dari Anda."

Mendengar itu, Syu'bah kaget dan geram seraya mengatakan, "Wahai orang ini, Anda masuk rumahku tanpa permisi, lalu mengajak bicara denganku padahal kondisiku sekarang seperti ini, tolong menjauhlah dariku sehingga aku selesai buang hajat!"

Al-Qa'nabi mengatakan, "Saya khawatir ketinggalan lagi dan luput Hadits dariku." Dia terus mengulang kata-kata tersebut. Karena merasa terdesak, maka Syu'bah berkata, "Ya sudah, tulislah Hadits Manshur bin Mu'tamir dari Rib'i dari Abu Mas'ud al-Badri dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda:

إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُولَى إِذا لَم تَستَحْيِ فاصْنَعْ مَا شِئْتَ

Artinya: "Termasuk ucapan peninggalan para Nabi dahulu adalah jika engkau tidak malu maka berbuatlah sesukamu." (HR Al-Bukhari 3483)

Setelah itu, Syu'bah tidak menceritakan Hadits lainnya kepadanya. Itulah sebabnya dia (Al-Qa'nabi) meriwayatkan dari Syu'bah hanya satu Hadits saja. Kisah ini juga dinukil oleh Syaikh Masyhur bin Hasan alu Salman dalam al-Bayan wal Idhah Syarh Nazhmil al-Iraqi lil Iqtirah dan ta'liq al-Kafi fi ’Ulumil Hadits oleh at-Tibrizi.

Faedah berharga dari kisah ini adalah agar kita menjaga adab kepada guru ketika kita bertanya atau bertemu dengan nya. Maka carilah situasi dan kondisi yang tepat.

Imam Syafi'i rahimahullah pernah berkata: "Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru. Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya. Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar, maka ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya."

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَقُلِ اعۡمَلُوۡا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُوۡلُهٗ وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَ‌ؕ وَسَتُرَدُّوۡنَ اِلٰى عٰلِمِ الۡغَيۡبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ‌ۚ
Dan katakanlah, Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

(QS. At-Taubah Ayat 105)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More