Begini Ritual Syiah pada Hari Asyura, Ada yang Menyisa Diri

Rabu, 26 Juli 2023 - 13:05 WIB
Muslim Syiah di Baghdad memerankan kembali Pertempuran Karbala, di mana Hussein menjadi martir, saat mereka memperingati Asyura. (Aljazeera)
Sudah menjadi tradisi Muslim Syiah pada 10 Muharram atau Asyura memperingati kesyahidan cucu Nabi Muhammad , Hussein. Imam Hussein syahid dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680.

Pada peringatan peristiwa itu, mereka meratapi kematian Hussein . Kaum Syiap mengenakan pakaian hitam. Menangis dan memukuli dada mereka secara serempak. Beberapa dari mereka bahkan mencambuk diri dengan pedang dan rantai bermata pisau.

Peringatan semacam itu dilakukan di banyak negara, antara lain Iran, Irak, Pakistan, Afghanistan dan lainnya. Di ibu kota negara-negara itu perayaan digelar sangat meriah.



Di Iran, ribuan pria dan wanita berjubah hitam memadati jalan-jalan ibu kota Teheran. Bulu hijau berkibar di udara. Unta-unta yang diselimuti kain warna-warni diarak ke seluruh kota, menggambarkan bagaimana Hussein berangkat dari Makkah dengan sekelompok kecil sahabat.

Orang-orang Iran itu memukul dada mereka untuk berkabung dan bernyanyi serempak, sementara beberapa pelayat berpakaian hitam menangis.



Simbol Perjuangan

Kematian Imam al-Hussein dianggap oleh komunitas Syiah sebagai simbol perjuangan umat manusia melawan ketidakadilan, tirani, dan penindasan.

Ritual utama dan perayaan Asyura terdiri dari ekspresi berkabung di depan umum. Beberapa di komunitas Syiah melakukan penyiksaan diri dengan rantai dan ujung pedang yang tumpul.

Ini dimaksudkan untuk mencontohkan penderitaan yang dialami Imam al-Hussein sesaat sebelum pemenggalannya.



Namun, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pemimpin Syiah telah mencegah penyiksaan diri seperti itu. Mereka mengatakan hal itu menciptakan citra terbelakang dan negatif dari komunitas mereka. Mereka mendorong orang untuk menyumbangkan darah kepada pasien yang membutuhkan.

Banyak orang Irak memasak sepanjang malam dan menawarkan nasi dengan daging dan buncis kepada para peziarah yang menghadiri upacara.

(mhy)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
قُلۡ اُوۡحِىَ اِلَىَّ اَنَّهُ اسۡتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الۡجِنِّ فَقَالُوۡۤا اِنَّا سَمِعۡنَا قُرۡاٰنًاعَجَبًا (١) يَّهۡدِىۡۤ اِلَى الرُّشۡدِ فَاٰمَنَّا بِهٖ‌ ؕ وَلَنۡ نُّشۡرِكَ بِرَبِّنَاۤ اَحَدًا (٢) وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًا (٣)
Katakanlah (Muhammad), Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan), lalu mereka berkata, Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur'an), (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami, dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.

(QS. Al-Jinn Ayat 1-3)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More