Inilah Cara Terbaik Menghilangkan Rasa Bersalah
Rabu, 23 Agustus 2023 - 07:26 WIB
Merasa bersalah karena sebuah perbuatan pasti pernah dialami semua orang. Rasa bersalah itu kemudian terus hadir dalam pikiran dan selalu membayang-bayangi serta menghantui diri kita.
Kondisi tersebut sebenarnya normal terjadi. Namun, jika seseorang terus menerus merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri maka hal tersebut bisa berefek buruk pada jiwanya. Sehingga
tidak akan semangat menjalani hidup, merasa tak berguna, bahkan bisa merasa putus asa terhadap rahmat Allah. Hal itu yang harus diwaspadai dan disembuhkan.
Menurut Ustadz dr. Raehanul Bahraen, MSc, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta, perlu diketahui bahwa manusia tidak akan bisa lepas dari perbuatan salah .
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat.” (HR At-Tirmidzi, no. 2499)
Kata خَطَّاءٌ dalam bahasa Arab adalah sighah mubalaghah, yang bermakna sering melakukan kesalahan.
"Kenyataan inilah yang perlu disadari dan dimaklumi oleh orang yang merasa dirinya pendosa, sehingga dia tidak terus berlarut-larut dalam rasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri. Lebih dari itu, sebesar apapun dosa seorang manusia, akan diampuni oleh Allah jika dia bertaubat dan kembali kepada Allah,"papar dai yang berprofesi dokter ini.
Allah Ta'ala berfirman,
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53)
Setelah menyadari bahwa manusia itu tempat salah dan dosa, dia pun sudah bertaubat dan kembali kepada Allah, maka agar bisa mengobati rasa bersalahnya, berikutnya dia berusaha mengganti kesalahan-kesalahannya dengan kebaikan. Kebaikan itu lah yang akan menghapus kesalahannya dan bisa mengobati rasa bersalahnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu.” (HR. Tirmidzi, no. 1987)
Jika kesalahan itu berkaitan dengan hak Allah, maka gantilah kesalahan tersebut dengan taubat nasuha serta ibadah yang banyak. Jika dahulu suka meninggalkan shalat, maka sekarang sering-seringlah shalat sunah.
Jika kesalahan itu berkaitan dengan hak manusia, maka gantilah kesalahan tersebut dengan sering berbuat baik kepadanya. Jika dahulu suka memarahi istri, maka sekarang sering-seringlah berkata lembut kepada istri. Dengan demikian, istri pun akan melupakan keburukan yang dulu sering Anda lakukan kepada istri.
Baca Juga: Berharap dosa-dosa dihapus Sang Pencipta
Wallahu A'lam
Kondisi tersebut sebenarnya normal terjadi. Namun, jika seseorang terus menerus merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri maka hal tersebut bisa berefek buruk pada jiwanya. Sehingga
tidak akan semangat menjalani hidup, merasa tak berguna, bahkan bisa merasa putus asa terhadap rahmat Allah. Hal itu yang harus diwaspadai dan disembuhkan.
Menurut Ustadz dr. Raehanul Bahraen, MSc, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta, perlu diketahui bahwa manusia tidak akan bisa lepas dari perbuatan salah .
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat.” (HR At-Tirmidzi, no. 2499)
Kata خَطَّاءٌ dalam bahasa Arab adalah sighah mubalaghah, yang bermakna sering melakukan kesalahan.
"Kenyataan inilah yang perlu disadari dan dimaklumi oleh orang yang merasa dirinya pendosa, sehingga dia tidak terus berlarut-larut dalam rasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri. Lebih dari itu, sebesar apapun dosa seorang manusia, akan diampuni oleh Allah jika dia bertaubat dan kembali kepada Allah,"papar dai yang berprofesi dokter ini.
Allah Ta'ala berfirman,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53)
Setelah menyadari bahwa manusia itu tempat salah dan dosa, dia pun sudah bertaubat dan kembali kepada Allah, maka agar bisa mengobati rasa bersalahnya, berikutnya dia berusaha mengganti kesalahan-kesalahannya dengan kebaikan. Kebaikan itu lah yang akan menghapus kesalahannya dan bisa mengobati rasa bersalahnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا
“Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu.” (HR. Tirmidzi, no. 1987)
Jika kesalahan itu berkaitan dengan hak Allah, maka gantilah kesalahan tersebut dengan taubat nasuha serta ibadah yang banyak. Jika dahulu suka meninggalkan shalat, maka sekarang sering-seringlah shalat sunah.
Jika kesalahan itu berkaitan dengan hak manusia, maka gantilah kesalahan tersebut dengan sering berbuat baik kepadanya. Jika dahulu suka memarahi istri, maka sekarang sering-seringlah berkata lembut kepada istri. Dengan demikian, istri pun akan melupakan keburukan yang dulu sering Anda lakukan kepada istri.
Baca Juga: Berharap dosa-dosa dihapus Sang Pencipta
Wallahu A'lam
(wid)