Kisah Hikmah : Golongan yang Selamat karena Takwa

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 09:19 WIB
Hamba-hamba yang beriman, akan masuk dalam golongan yang selamat dari berbagai musibah dan ujian karena ketakwaan mereka kepada Allah Subhanahu wa taala. Foto ilustrasi/ist
Banyak kisah dalam Al Qur'an yang memberikan pelajaran dan hikmah bagi hamba-hamba yang beriman. Salah satunya tentang hamba-hamba atau golongan yang selamat dari berbagai musibah dan ujian karena ketakwaan mereka kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَيُنَجِّي اللَّهُ الَّذِينَ اتَّقَوْا بِمَفَازَتِهِمْ لَا يَمَسُّهُمُ السُّوءُ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ


“Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa karena kemenangan mereka. Mereka tidak disentuh oleh azab dan tidak bersedih hati.”

(QS Az Zumar : 61)



Maka siapa yang bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala, menjalankan setiap perintah-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sungguh ia termasuk golongan yang Allah selamatkan dengan memperoleh kemenangan dari-Nya.

Sehingga manakala ia terjerumus ke dalam kebinasaan atau kehancuran, maka Allah akan menyelamatkannya serta memudahkannya untuk berlepas diri dari kehancuran tersebut.

Karena itu, orang-orang bertakwa adalah golongan yang selamat . Hal ini sebagaimana yang dialami oleh generasi terdahulu dari kalangan para nabi dan salafus shalih.

Kisah Nabi-nabi yang Selamat

Tentang golongan yang selamat karena takwa, ustadz Mubin Amrulloh, Lc., MSI menceritakan tentang kisah hijrah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Nabi al-Mushthafa, Nabi yang dijuluki al-Amin, sayyidul muttaqiin tuannya orang-orang bertakwa? Yaitu ketika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari Kota Makkah untuk suatu perjalanan hijrah bersama sahabat terdekatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Di saat keduanya bersembunyi dari kejaran orang-orang kafir Quraisy, hingga perasaan takut menyelimuti mereka.

Pada saat seperti itu, di situasi yang boleh dikatakan genting dan keduanya terancam dibunuh orang-orang musyrik Quraisy, Allah selamatkan keduanya dari bahaya yang mengancam.

Dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari hadits Anas bin Malik radhiallahu’anhu, bahwa pada saat itu Abu Bakar berkata,

يَا رَسُوْلَ اللهِ لَوْ نَظَرَ أَحَدُهُمْ إِلَى قَدَمَيْهِ لَأَبْصَرَنَا


“Wahai Rasulullah, seandainya salah satu di antara mereka melihat kedua kakinya, sungguh ia akan melihat dan mengetahui keberadaan kita.”

Dengan optimisme dan keyakinannya akan pertolongan Allah subhanahu wata’ala, baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menenangkan sahabatnya. Beliau katakan,

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللهَ مَعَنَا مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ اللهُ ثَالِثُهُمَا


“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah membersamai kita. Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu bahwa bersama kita berdua yang ketiga adalah Allah.”

Maka Allah subhanahu wata’ala selamatkan Nabi-Nya dengan suatu kemenangan yang tanpa tersentuh bahaya padanya sedikit pun.

Kemudian kisah Nabi Yunus. Ketika ia pergi dan menghindarkan diri dari kaumnya dalam keadaan marah sebagai akibat dari pembangkangan mereka atas seruan dakwahnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الۡاَنۡفُسَ حِيۡنَ مَوۡتِهَا وَالَّتِىۡ لَمۡ تَمُتۡ فِىۡ مَنَامِهَا‌ ۚ فَيُمۡسِكُ الَّتِىۡ قَضٰى عَلَيۡهَا الۡمَوۡتَ وَ يُرۡسِلُ الۡاُخۡرٰٓى اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوۡمٍ يَّتَفَكَّرُوۡنَ
Allah memegang nyawa seseorang pada saat kematiannya dan nyawa seseorang yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.

(QS. Az-Zumar Ayat 42)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More