Beginilah Geografi Palestina sebelum Dicaplok Israel
Selasa, 24 Oktober 2023 - 10:40 WIB
Secara mendasar, wilayah Palestina dapat dibagi menjadi tiga wilayah: wilayah pinggiran pantai, dataran tinggi pegunungan yang menyebar di hampir seluruh wilayah Palestina dan galur Yordan .
Wilayah pinggiran Palestina menyempit karena bersebelahan dengan gunung Karmel di Haifa sampai 200 meter dan meluas ke arah selatan mencapai 30 kilometer di wilayah Gaza .
"Di wilayah inilah terkonsentrasi pemukiman penduduk dan kegiatan ekonomi dalam skala besar," tulis Dr Muhsin Muhammad Shaleh dalam bukunya berjudul "Ardhu Filistin wa Sya’buha" yang diterjemahkan Warsito, Lc menjadi "Tanah Palestina dan Rakyatnya".
Pada saat itu sekitar tiga perempat penduduk Palestina terkonsentrasi di wilayah ini, di tambah aktivitas ekonomi di pelabuhan khususnya di Haifa, wilayah-wilayah ini merupakan pusat kegiatan pertanian strategis terutama produksi asam.
Adapun dataran tinggi di wilayah tengah Palestina, meliputi pegunungan Nablus, al Khalil (Hebron) dan perbukitan Nagev yang luasnya mencapai 1000 meter. Kemudian gunul Halhul mencapai 1020 meter, gunung Jurzaim dan ‘Aibal mencapai 940 meter. Dan di rangkaian pegunungan el Jalil di wilayah utara Palestina, di situ ada gunung tertinggi di Palestina, menjulang gunung el Jurmeq luasnya mencapai 1208 meter.
Di wilayah dataran tinggi ini berkembang sejumlah kota-kota penting Palestina seperti al-Quds (Jerusalem), Nablus, el Khalil (Hebron), Bethlehem dan Ramallah.
"Meskipun wilayah-wilayah ini terbuka, namun sejak ribuan tahun tetap menjadi markas penduduk yang bercirikan pedesaan," jelas Muhsin Muhammad Shaleh.
Wilayah ini sebagian besar berupa tanah subur yang bagus untuk pertanian. Para petani Palestina memanfaatkannya untuk memproduksi kacang-kacangan, sayuran, pertanian zaitun, chrom, perkebunan buah badam dan di tambah lagi padang gembala ternak.
Sedang bukit Nagev, yang luasnya mencapai 10 ribu kilometer persegi, merupakan wilayah padang pasir yang sedikit sekali memiliki potensi alam, kecuali daerah pinggiran utara.
"Selebihnya tidak pernah mendapatkan curah hujan kecuali 50 mm atau lebih kecil dari itu. Merupakan wilayah Palestina yang paling sedikit penduduknya," ujar Muhsin Muhammad Shaleh.
Adapun wilayah dataran rendah (galur) Yordan, luasnya membentang 460 kilometer dari kaki gunung Syaikh (sebelah utara) sampai teluk Aqabah (sebelah selatan), membentang sepanjang garis perbatasan Palestina – Yordania, di bagian utara dilewati sungai Yordan kemudian masuk danai Thabriya kemudia keluar dan bermuara di laut Mati yang kedalamannya kurang dari 395 meter di bawah permukaan laut.
Laut Mati sendiri luasnya 940 kilometer persegi, airnya sangat asin bila dibandingkan dengan danau atau laut-laut yang ada di dunia ini, tak satupun ada kehidupan laut di dalamnya.
Lembah Yordan dan Laut Mati merupakan wilayah yang paling rendah dari permukaan air laut dibandingkan dengan tempat-tempat lain di dunia. Kekhasan wilayah ini adalah panas yang tinggi sepanjang tahun. Penduduknya bertani kurma, pisang dan sayuran.
Di wilayah ini terdapat kota tertua dalam sejarah Palestina, yaitu kota Jericho (Ariha), yang sudah berkembang pada tahun 8000 SM.
Ke arah selatan dari Laut Mati membentang galur Yordan lebih dari 150 kilometer, yang dinamakan dengan lembah Arabah. Namun semakin ke arah selatan wilayah ini semakin bertambah tinggi, kemudian kembali menurun sampai setinggi permukaan air laut di pantai teluk Aqabah.
Wilayah pinggiran Palestina menyempit karena bersebelahan dengan gunung Karmel di Haifa sampai 200 meter dan meluas ke arah selatan mencapai 30 kilometer di wilayah Gaza .
"Di wilayah inilah terkonsentrasi pemukiman penduduk dan kegiatan ekonomi dalam skala besar," tulis Dr Muhsin Muhammad Shaleh dalam bukunya berjudul "Ardhu Filistin wa Sya’buha" yang diterjemahkan Warsito, Lc menjadi "Tanah Palestina dan Rakyatnya".
Pada saat itu sekitar tiga perempat penduduk Palestina terkonsentrasi di wilayah ini, di tambah aktivitas ekonomi di pelabuhan khususnya di Haifa, wilayah-wilayah ini merupakan pusat kegiatan pertanian strategis terutama produksi asam.
Adapun dataran tinggi di wilayah tengah Palestina, meliputi pegunungan Nablus, al Khalil (Hebron) dan perbukitan Nagev yang luasnya mencapai 1000 meter. Kemudian gunul Halhul mencapai 1020 meter, gunung Jurzaim dan ‘Aibal mencapai 940 meter. Dan di rangkaian pegunungan el Jalil di wilayah utara Palestina, di situ ada gunung tertinggi di Palestina, menjulang gunung el Jurmeq luasnya mencapai 1208 meter.
Di wilayah dataran tinggi ini berkembang sejumlah kota-kota penting Palestina seperti al-Quds (Jerusalem), Nablus, el Khalil (Hebron), Bethlehem dan Ramallah.
"Meskipun wilayah-wilayah ini terbuka, namun sejak ribuan tahun tetap menjadi markas penduduk yang bercirikan pedesaan," jelas Muhsin Muhammad Shaleh.
Wilayah ini sebagian besar berupa tanah subur yang bagus untuk pertanian. Para petani Palestina memanfaatkannya untuk memproduksi kacang-kacangan, sayuran, pertanian zaitun, chrom, perkebunan buah badam dan di tambah lagi padang gembala ternak.
Sedang bukit Nagev, yang luasnya mencapai 10 ribu kilometer persegi, merupakan wilayah padang pasir yang sedikit sekali memiliki potensi alam, kecuali daerah pinggiran utara.
"Selebihnya tidak pernah mendapatkan curah hujan kecuali 50 mm atau lebih kecil dari itu. Merupakan wilayah Palestina yang paling sedikit penduduknya," ujar Muhsin Muhammad Shaleh.
Adapun wilayah dataran rendah (galur) Yordan, luasnya membentang 460 kilometer dari kaki gunung Syaikh (sebelah utara) sampai teluk Aqabah (sebelah selatan), membentang sepanjang garis perbatasan Palestina – Yordania, di bagian utara dilewati sungai Yordan kemudian masuk danai Thabriya kemudia keluar dan bermuara di laut Mati yang kedalamannya kurang dari 395 meter di bawah permukaan laut.
Laut Mati sendiri luasnya 940 kilometer persegi, airnya sangat asin bila dibandingkan dengan danau atau laut-laut yang ada di dunia ini, tak satupun ada kehidupan laut di dalamnya.
Lembah Yordan dan Laut Mati merupakan wilayah yang paling rendah dari permukaan air laut dibandingkan dengan tempat-tempat lain di dunia. Kekhasan wilayah ini adalah panas yang tinggi sepanjang tahun. Penduduknya bertani kurma, pisang dan sayuran.
Di wilayah ini terdapat kota tertua dalam sejarah Palestina, yaitu kota Jericho (Ariha), yang sudah berkembang pada tahun 8000 SM.
Ke arah selatan dari Laut Mati membentang galur Yordan lebih dari 150 kilometer, yang dinamakan dengan lembah Arabah. Namun semakin ke arah selatan wilayah ini semakin bertambah tinggi, kemudian kembali menurun sampai setinggi permukaan air laut di pantai teluk Aqabah.
(mhy)