Ini Mengapa Palestina Disebut Tanah Kan'an
loading...
A
A
A
Palestina seringkali disebut sebagai 'Tanah Kan'an'. Hal ini terjadi karena yang pertama kali bermukim di wilayah Barat Daya negeri Syam ini dikenal dalam sejarah adalah bangsa Kan’an. Mereka datang dari Jazirah Arab sekitar 2500 tahun SM.
Tanah Kan'an terletak di bagian barat benua Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah. Wilayah ini terletak di titik strategis penting, karena dianggap sebagai penghubung antara benua Asia dan Afrika, di samping sebagai sentra yang mempertemukan wilayah dunia Islam.
Dr Muhsin Muhammad Shaleh dalam bukunya yang berjudul "Ardhu Filistin wa Sya’buha" dan diterjemahkan Warsito, Lc menjadi "Tanah Palestina dan Rakyatnya" menjelaskan adapun nama Palestina sendiri diambil dari salah satu bangsa-bangsa pelaut, kemungkinan mereka datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah sekitar abad ke 12 SM.
"Nama ini diketemukan di ukiran Mesir dengan nama 'Ba Lam Sin Ta, PLST'. Adapun penambahan Nun “N” kemungkinan untuk menunjukan kata plural atau jama’," jelasnya.
Para pelaut ini bermukim di wilayah-wilayah pesisir dan berasimilasi dengan orang-orang Kan’an dalam waktu yang tidak terlalu lama. Namun orang-orang Kan’an memberikan nama buat tanah wilayah tersebut dengan nama mereka (orang-orang Palestina).
"Penamaan Palestina adalah penamaan sudah ada sejak lama (klasik). Yang secara ghalib meliputi daerah antara Laut Tengah, Laut Mati dan Sungai Yordan," ujar Muhsin Muhammad Shaleh.
Mengenai bentuk dan batas-batas wilayah Palestina pada zaman dahulu belum dikenal secara konkrit seperti sekarang, kecuali pada masa penjajahan Inggris atas Palestina tahun 1920-1923.
Dalam perjalanan sejarahnya, menurut Muhsin Muhammad Shaleh, penetapan batas wilayah ini terkadang menyempit dan meluas, namun secara umum ada hal yang konstan tentang wilayah ini bahwa ia tetap terletak di antara Laut Tengah, Laut Mati dan Sungai Jordan sebagai bagian dari wilayah negeri Syam.
Dalam buku Al Mausu’ah Al Filistiniyah karya Ahmad al Mur’asyli, disebutkan bahwa pada masa Bizantium , dan sampai pertengahan abad IV Masehi, wilayah Palestina terbagi menjadi tiga daerah administratif, yaitu:
1. Palestina I: Batas wilayah ini meliputi sebelah utara mulai dari selatan gunung Karmel dan padang Ibnu Ameer, sebelah selatan berupa garis yang membentang dari selatan Rafah ke arah timur sampai pertengahan Laut Mati.
Perbatasan timur wilayah ini meliputi bagian-bagian timur Yordania, garis perbatasannya melewati selatan Bisan dan membelah sungai Yordan yang mengelilingi wilayah antara Ajlon untuk sebelah utara dan ujung Laut Mati untuk sebelah tenggara. Yang menjadi jantung Palestina I ketika itu adalah kota Qasariyah yang meliputi kota al Quds, Nablus, Yafa, Gaza dan Asqalan.
2. Palestina II: Wilayah ini meliputi pegunungan el Jalil, Maraj Ibn Ameer dan dataran-dataran tinggi yang membentang ke arah timur dari danau Thabriyah, yakni wilayah-wilayah bagian timur Yordania dan Suriyah sekarangn ini.
3. Palestina III: Wilayah ini mencakup daerah-daerah yang terletah di sebelah selatan garis Rafah – Laut Mati, sampai Teluk Aqabah. Wilayah ini berpusat di kota al-Betraa yang sekarang ini terletak di wilayah bagian timur Yordania.
Tanah Kan'an terletak di bagian barat benua Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah. Wilayah ini terletak di titik strategis penting, karena dianggap sebagai penghubung antara benua Asia dan Afrika, di samping sebagai sentra yang mempertemukan wilayah dunia Islam.
Dr Muhsin Muhammad Shaleh dalam bukunya yang berjudul "Ardhu Filistin wa Sya’buha" dan diterjemahkan Warsito, Lc menjadi "Tanah Palestina dan Rakyatnya" menjelaskan adapun nama Palestina sendiri diambil dari salah satu bangsa-bangsa pelaut, kemungkinan mereka datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah sekitar abad ke 12 SM.
"Nama ini diketemukan di ukiran Mesir dengan nama 'Ba Lam Sin Ta, PLST'. Adapun penambahan Nun “N” kemungkinan untuk menunjukan kata plural atau jama’," jelasnya.
Para pelaut ini bermukim di wilayah-wilayah pesisir dan berasimilasi dengan orang-orang Kan’an dalam waktu yang tidak terlalu lama. Namun orang-orang Kan’an memberikan nama buat tanah wilayah tersebut dengan nama mereka (orang-orang Palestina).
"Penamaan Palestina adalah penamaan sudah ada sejak lama (klasik). Yang secara ghalib meliputi daerah antara Laut Tengah, Laut Mati dan Sungai Yordan," ujar Muhsin Muhammad Shaleh.
Mengenai bentuk dan batas-batas wilayah Palestina pada zaman dahulu belum dikenal secara konkrit seperti sekarang, kecuali pada masa penjajahan Inggris atas Palestina tahun 1920-1923.
Dalam perjalanan sejarahnya, menurut Muhsin Muhammad Shaleh, penetapan batas wilayah ini terkadang menyempit dan meluas, namun secara umum ada hal yang konstan tentang wilayah ini bahwa ia tetap terletak di antara Laut Tengah, Laut Mati dan Sungai Jordan sebagai bagian dari wilayah negeri Syam.
Dalam buku Al Mausu’ah Al Filistiniyah karya Ahmad al Mur’asyli, disebutkan bahwa pada masa Bizantium , dan sampai pertengahan abad IV Masehi, wilayah Palestina terbagi menjadi tiga daerah administratif, yaitu:
1. Palestina I: Batas wilayah ini meliputi sebelah utara mulai dari selatan gunung Karmel dan padang Ibnu Ameer, sebelah selatan berupa garis yang membentang dari selatan Rafah ke arah timur sampai pertengahan Laut Mati.
Perbatasan timur wilayah ini meliputi bagian-bagian timur Yordania, garis perbatasannya melewati selatan Bisan dan membelah sungai Yordan yang mengelilingi wilayah antara Ajlon untuk sebelah utara dan ujung Laut Mati untuk sebelah tenggara. Yang menjadi jantung Palestina I ketika itu adalah kota Qasariyah yang meliputi kota al Quds, Nablus, Yafa, Gaza dan Asqalan.
2. Palestina II: Wilayah ini meliputi pegunungan el Jalil, Maraj Ibn Ameer dan dataran-dataran tinggi yang membentang ke arah timur dari danau Thabriyah, yakni wilayah-wilayah bagian timur Yordania dan Suriyah sekarangn ini.
3. Palestina III: Wilayah ini mencakup daerah-daerah yang terletah di sebelah selatan garis Rafah – Laut Mati, sampai Teluk Aqabah. Wilayah ini berpusat di kota al-Betraa yang sekarang ini terletak di wilayah bagian timur Yordania.
(mhy)