Menyelami Keindahan dan Kemegahan Masjid Biru di Istanbul Turki

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 11:21 WIB
Masjid Biru merupakan kemegahan masa lalu yang tetap dikagumi hingga sekarang di Istanbul, Turki. Foto/Sindonews/syarifudin
ISTANBUL - Istanbul, kota yang memadukan sejarah kuno dengan kemajuan modern, menjadi rumah bagi beberapa tempat paling memukau dan menggetarkan jiwa.

Di antara landmark yang menjulang, Masjid Biru atau yang juga dikenal sebagai Masjid Sultan Ahmed, menjelma sebagai permata yang mempesona di kota ini.

Sindonews secara langsung mengunjungi Masjid Biru atas undangan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki , serta Turkish Airlines .

Masjid Biru, dengan arsitektur megah dan keindahan yang mendalam, telah menjadi ikon kota Istanbul yang tak terlupakan.



Pesona keindahan dan kemegahan Masjid Biru telah bertahan sejak bangunan itu dibangun antara 1609 dan 1617 di era Sultan Ahmed I.

Bangunan megah itu seakan abadi hingga masih bisa digunakan sebagai masjid meski sudah berumur ratusan tahun pada saat ini.

Arsitektur Megah



Masjid Biru adalah salah satu cagar budaya paling terkenal di Turki, terletak di kota tua Istanbul. Dibangun oleh Sultan Ahmed I antara tahun 1609 dan 1616, masjid ini memadukan unsur-unsur seni Utsmaniyah yang anggun dengan sentuhan seni Islam klasik.



Nama "Masjid Biru" berasal dari dekorasinya yang menakjubkan, terutama 21.043 ubin keramik biru yang menghiasi dinding dan langit-langit masjid.

Masjid Biru mempesona mata dengan arsitektur yang megah. Kubahnya yang tinggi dan enam menara menjulang ke langit biru, menciptakan siluet yang mengesankan.



Dinding dan kubah masjid ini dihiasi dengan kaligrafi indah yang memuat ayat-ayat Al-Quran, menciptakan nuansa yang penuh ketenangan dan mengagumkan.

Seluruh kompleks masjid ini dirancang sedemikian rupa sehingga pencahayaan alami bermain di dalamnya, menciptakan perasaan kerohanian yang mendalam.

Detail yangMemukau



Saat memasuki Masjid Biru, Anda akan terpesona oleh berbagai detail yang memikat. Kaligrafi Arab yang indah di dinding dan kubah menggambarkan keahlian seni kaligrafi Islam.



Karpet merah muda yang indah melapisi lantai, menciptakan kontras indah dengan warna biru yang mendominasi interior masjid.

Candelabrum bergantung di atas, menambah kemegahan dan kilauan kepada tempat ibadah yang agung ini.

Dinding masjid bagian bawah dilapisi ubin Iznik yang dinamai berdasarkan pusat produksi utama mereka di wilayah Iznik (Nicaea kuno).

Sultan Ahmed I sangat mengagumi keindahan ubin ini dan produksi ubin untuk masjidnya menempati seluruh industri Iznik selama pembangunannya.

Mulai tahun 1607, pesanan ubin terus dikirim dan pada tahun 1613 sultan bahkan melarang produksi dan penjualan ubin untuk keperluan lain, agar pesanannya sendiri dapat diselesaikan tepat waktu.



Hampir 75% dinding masjid, di atas permukaan ubin, dihiasi dengan motif lukisan. Warna dominan dari cat ini adalah biru, salah satu alasan nama masjid ini populer, meskipun sebagian besar telah diganti dengan tiruan modern dari gaya asli abad ke-16/17.

Motif yang dilukis umumnya terdiri dari motif bunga. Motif lainnya termasuk kaligrafi, termasuk ayat-ayat Al-Qur'an, yang aslinya dibuat oleh kaligrafer terkenal Seyyid Kasim Gubari.

Namun kaligrafi ini juga telah direstorasi berulang kali dan tidak lagi sama dengan karya kaligrafer aslinya. Beberapa dekorasi karya seni juga digunakan di lantai.



Masjid ini memiliki sekitar 260 jendela kaca patri untuk menerima cahaya alami. Banyak jendela dibuat secara tradisional dengan desain rumit yang dibuat dengan potongan-potongan kecil kaca berwarna.

Sebagian kaca diproduksi secara lokal untuk jendela luar, namun sebagian besar kaca, terutama kaca berwarna, diimpor. Beberapa di antaranya merupakan hadiah dari Signoria Venesia, setelah permintaan Sultan Ahmed I pada tahun 1610.

Enam Menara Indah



Masjid Biru adalah salah satu dari lima masjid di Turki yang memiliki enam menara. Kelima masjid itu Masjid Sabancı modern di Adana, Masjid Mugdat di Mersin, Masjid Camlıca di Uskudar dan Masjid Hijau di Arnavutkoy.



Menurut cerita rakyat, seorang arsitek salah mendengar permintaan Sultan untuk "altın minareler" (menara emas) sebagai "altı minare" (enam menara), fitur unik pada Masjidilharam di Mekah.

Ketika dikritik karena menyamai jumlah menara di Masjidilharam ketika itu, Sultan kemudian memerintahkan dibangunnya menara ketujuh di Masjidilharam yang dia danai.

Halaman yang Tenang



Di luar masjid, Anda akan menemukan halaman luas yang tenang dengan air mancur dan taman yang rindang.

Halaman ini memberikan kesempatan untuk merenung dan bersantai sejenak. Pohon-pohon yang rindang memberikan naungan, dan air mancur yang berkilauan menciptakan suasana yang menenangkan jiwa.



Masjid Biru bukan sekadar bangunan bersejarah yang indah; ini juga berfungsi sebagai tempat ibadah yang aktif.

Warga Istanbul dan wisatawan dari seluruh dunia datang ke sini untuk berdoa dan bertafakur.

Ini adalah simbol keberagaman budaya Turki, di mana seni, arsitektur, dan agama berkumpul dalam harmoni.

Masjid Biru juga merupakan saksi berbagai peristiwa sejarah, mencerminkan perubahan zaman yang telah dilewati Istanbul.

Makam Sultan Ahmed I



Makam Sultan Ahmed I dan keluarganya terletak di timur laut Masjid Biru, di sebelah alun-alun.

Pembangunan makam dimulai pada tahun 1619 setelah Sultan Ahmed wafat, dan diselesaikan oleh putranya, Osman II (memerintah  1618–1622).



Tidak seperti banyak mausoleum Utsmaniyah yang biasanya berbentuk segi delapan, ruang makam memiliki denah persegi yang ditutupi kubah, lebih mengingatkan pada masjid kecil.

Kubah tersebut berdiameter 15 meter. Ada ceruk persegi kecil di bagian belakang ruangan yang tujuan aslinya tidak diketahui.



Di dalamnya terdapat makam Sultan Ahmed I dan beberapa keluarganya, termasuk istrinya Kosem dan tiga putranya, Sultan Osman II, Sultan Murat IV (memerintah 1623–1640), dan Pangeran Bayezid (wafat 1635).

Kunjungi Masjid Biru



Jika Anda berencana mengunjungi Istanbul, Masjid Biru adalah destinasi yang wajib Anda kunjungi. Anda akan terpesona oleh keindahan dan kemegahan arsitektur Utsmaniyah yang mendalam serta nuansa spiritual yang ada di dalamnya.

Pastikan Anda masuk ke dalamnya untuk menikmati pengalaman yang tak terlupakan.



Dengan arsitektur megahnya, dekorasi yang indah, dan nuansa ketenangannya, masjid ini mencerminkan warisan sejarah dan budaya yang kaya di Turki.

Bagi siapa pun yang mengunjunginya, Masjid Biru akan meninggalkan kesan mendalam tentang keindahan dan kemegahan Istanbul yang tak tertandingi.
(sya)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.

(HR. Bukhari No. 5604)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More