Belajar dari Sejarah, Satu-satunya Cara Menghentikan Invasi Israel

Minggu, 05 November 2023 - 22:31 WIB
Serangan brutal Zionis Israel terhadap Palestina telah menewaskan 10.000 orang dan melukai lebih 21.000 warga Palestina. Sebanyak 2.000 orang dilaporkan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan Gaza. Foto/SINDOnews
Bagaimana cara menghentikan invasi Israel terhadap Palestina? Pertanyaan ini mengemuka setelah Israel melakukan invasi besar-besaran yang menewaskan 10.000 warga Palestina.

Serangan brutal pasukan Zionis juga melukai 21.000 lebih warga Palestina. Sebanyak 2.000 orang dilaporkan masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan Gaza. Tak hanya rumah sakit dan rumah ibadah, kamp pengungsian pun menjadi sasaran rudal Israel.

Apakah tidak ada cara untuk menghentikan invasi Israel ini terhadap umat Islam di Palestina ? Menjawab ini sebenarnya tidak sulit, kita bisa belajar dari sejarah bagaimana Allah memberi kemenangan kepada kaum muslimin pada masa lalu. Kala itu umat Islam yang dipimpin Khalifah dan Sultan terbaik, bersatu padu membebaskan Baitul Maqdis Palestina dari cengkraman musuh-musuh Islam. Kata kuncinya adalah persatuan dan keberanian melawan musuh-musuh Allah.

Kita ketahui saat ini, terdapat 50 negara mayoritas muslim di dunia. Menurut laporan Mastercard dan Crescent Rating, pada Tahun 2022 populasi umat Islam di dunia sudah mencapai 2 miliar orang dan tersebar di 200 negara. Jumlah umat Islam ini setara dengan 25% dari populasi dunia. Mayoritas pemuluk Islam berada di kawasan Asia (67%).

RISSC mencatat, jumlah populasi muslim di Indonesia paling banyak di dunia mencapai 240,62 juta jiwa pada 2023. Disusul Pakistan 232,06 juta jiwa; India sebanyak 208,57 juta jiwa; Bangladesh sebanyak 157,388 juta jiwa; Nigeria sebanyak 108,54 juta jiwa. Kemudian disusul Mesir (101 juta jiwa), Iran (88 juta jiwa), Turki (82 juta), Sudan (46 juta), Algeria (45 juta).



Cara Menghentikan Invasi Israel

Sekadar diketahui, invasi biasanya dilakukan dengan skala besar, sistematis, disusun matang dan berjangka panjang. Sedangkan agresi, tidak dilakukan dengan skala besar, dalam kata lain cukup mengerahkan pasukan bersenjatanya. Invasi militer Israel hari ini sudah kelewat batas dan hampir seluruh negara mengutuk aksi serangan brutal mereka.

Pendiri Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat mengemukakan, satu-satunya cara untuk menghentikan Zionis Israel adalah dengan cara peperangan fisik. Sebab, umat Yahudi ditakdirkan hanya akan dikalahkan dengan cara peperangan fisik. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh umat Islam.

"Pada hakikatnya mereka adalah bangsa paling pengecut dan paling takut mati. Tidak pernah ada sejarahnya Yahudi berani berhadapan muka langsung dalam peperangan. Mereka selalu berperang dengan cara sembunyi di balik benteng, sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur'an," kata Ustaz Ahmad Sarwat dikutip dari rumahfiqih.

Firman Allah yang dimaksud sebagai berikut:

لَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ جَمِيۡعًا اِلَّا فِىۡ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوۡ مِنۡ وَّرَآءِ جُدُرٍؕ بَاۡسُهُمۡ بَيۡنَهُمۡ شَدِيۡدٌ ‌ؕ تَحۡسَبُهُمۡ جَمِيۡعًا وَّقُلُوۡبُهُمۡ شَتّٰى‌ؕ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمۡ قَوۡمٌ لَّا يَعۡقِلُوۡنَ‌ۚ

Artinya: "Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu padahal hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang-orang yang tidak mengerti." (QS Al-Hasyr Ayat 14)

Menarik untuk disimak dari ayat ini, ternyata Yahudi terdiri dari berbagai kelompok, di mana satu dan lainnya tidak pernah bersatu. Tetapi ketika umat Islam tidak mengetahui titik lemah Yahudi, maka jadilah Yahudi seolah-olah bangsa yang super, sangat kuat dan tidak terkalahkan. Padahal sesungguhnya mereka sangat lemah, pengecut dan tidak kompak.

Yahudi Dulunya Bangsa yang Terusir

Sebelum seratus tahun yang lalu, Yahudi bukan siapa-siapa. Mereka adalah gelandangan miskin yang terusir dari semua negara, tertindas, terpinggirkan, tidak punya negara, kelaparan dan kedinginan.

Memang betul dan harus diakui bahwa umat Yahudi umumnya terdiri dari orang-orang yang ulet, tahan uji, biasa hidup melarat. Mungkin hal inilah yang menempa mereka menjadi semakin kuat secara sunnatullah. Dan menjadi dendam kesumat tujuh turunan yang mereka wariskan dari nenek moyang.

Tentang terusirnya Yahudi dari berbagai belahan bumi, hal itu disebabkan karena karakter mereka yang culas, licik, makan teman, gemar berdusta, hobi berkhianat, pandai menipu, lintah darat, pelit, egois, suka menjilat dan oportunis. Dan satu lagi karakter asli mereka ialah pengecut.

Menanti Persatuan Umat Islam

Sayangnya, di balik semua kelemahan Yahudi itu, justru umat Islam jauh lebih lemah. Perpecahan umat Islam sendiri cukup memprihatinkan. Salah satu bukti bisa kita lihat, bagaimana negara-negara muslim di Timur Tengah harusnya terdepan membantu Palestina, justru menormalisasi hubungannya dengan Israel. Tidak diketahui pasti apa motif di balik ini, yang pasti sikap "diam" ini menjadi aib besar negara-negara muslim di Timur Tengah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila Berbuka Puasa, beliau mengucapkan:  DZAHABAZH ZHAMAA'U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATIL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala insya Allah).

(HR. Sunan Abu Dawud No. 2010)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More